dua belas

15.1K 1.8K 350
                                    

Hai ayangie!!

Aduh part sebelah di penuhi sumpah serapah ke Aaron yaa, xixixiii

Siapa ajaa yang nungguin debora aaron up???

Jangan lupa seperti biasanya
Vote dan komennya ayangie:))!!!

_______

"Aku sangat takut ketika yang mulia Putri membicarakan racun dan budak seks para bandit, aku sangat takut Aaron" lagi-lagi Grace hanya bisa mengeluarkan air mata

"Ssstt tenanglah, sekarang semuanya sudah berakhir dan akan segera berakhir" Aaron menenangkan

Grace kembali memeluk Aaron erat, Aaron membalas pelukan itu dan tersenyum dengan seutas senyum yang sulit di artikan

"Kita harus duduk Grace" Aaron memapah Grace menuju meja yang terdapat dua kursi di sana

Grace patuh saja kemana Aaron membawanya. Setelah mereka duduk tampak Aaron mengeluarkan sebuah botol yang ia bawa dari luar. Grace mengernyit melihat botol yang berisi cairan tersebut

"Apa itu Aaron?" tanya Grace dengan suara seraknya

"Ini tonic yang ku bawakan untukmu dari Tabib. Minumlah, kau tampak tidak sehat dan sangat kacau" Aaron memberikan botol tersebut pada Grace

Tanpa berpikir panjang, Grace meminumnya dan menandaskannya tanpa sisa. Aaron menatapnya datar

"Te-rim, -uhuk uhukk.. uhukk uhukk" belum selesai mengatakan kalimatnya, Grace terbatuk

Bola matanya membola ketika melihat tangannya yang ia gunakan untuk menutupi mulutnya terdapat darah di sana

"Aa-ron, tidakkah kau salah memberi minuman?" Grace menatap Aaron dengan mata sayu dan muka yang semakin pucat

Aaron hanya menatap datar dan bergeming di tempat ia duduk, mereka berdua dibatasi sebuah meja kecil

"Aku sama sekali tak salah Grace" jawabnya santai

Grace mengernyitkan dahinya menatap tak mengerti pada Aaron

"Nikmatilah waktu-waktu terakhirmu" kalimat yang dikatakan Aaron barusan berhasil mengguncang jiwanya, ia menggeleng ditempatnya duduk sembari memegang lehernya.

Tak mungkin! ini semua tak mungkin!

Grace menggeleng-gelengkan kepalanya frustasi

"A-aron, apa ka-u?"

"Ya tepat sekali, aku memberi mu racun Grace"

Ucapan santai itu menampar Grace dengan kuat

"Apa kau tau Grace? Untuk darahku yang mengalir dalam tubuh sosok kecil yang bahkan belum sepenuhnya terbentuk itu, jika ia meminta menjadi Kaisar padaku. Bahkan dengan sukarela akan kuratakan kekaisaran di seluruh muka bumi ini dan memberikan takhta padanya!" nada tegas yang keluar dari mulut Aaron tak terelakkan

Grace lagi-lagi menatap nanar dan menggeleng-geleng dengan air mata yang sudah tak terbendung membanjiri wajahnya

"Kau hanya akan menjadi gangguan untuk anakku kelak. Ku pikir Debora akan menghabisimu tapi nyatanya tidak!, hm ternyata istri cantikku itu masih memeliki sedikit hati dalam dirinya" Aaron tergelak

"Ss-setelah semua waktu yang kita le-wati ss-selama ini kau be-gitu tega Aa-ron?" raut luka tampak jelas di wajah cantik Grace

"Kau sungguh sangat menikmati hubungan kita ternyata, apa kau tidak pernah memikirkan hal lain yang janggal? Bahkan di hubungan itu aku sama sekali tak pernah melakukan hal lebih selain ciuman dan pelukan dan kau masih beranggapan kau seberharga itu dalam hidupku?" Aaron menarik satu sisi sudut bibirnya lalu tertawa mengejek.

Debora VaskeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang