sepuluh

16.6K 1.7K 69
                                    

Don't forget to voment ayangie!!

Enjoy yaa:))

____

"Aku merindukan kalian berdua" Aaron yang langsung masuk dengan terengah-engah ke kamar Debora, bahkan baju kstarianya masih melekat erat di tubuhnya pun merengkuh tubuh istrinya itu.

"Hei ada apa dengan mu?" tanya Debora heran di pelukan aaron

"Aku tak henti-hentinya memikirkan kalian berdua"

"Kau berlebihan"

"Ini jiwa seorang Ayah"

"Ya ya yaa, terserah apa kata mu"

"Ada apa dengan mu Debora?" Aaron mengernyit mendengar nada kurang mengenakkan debora

"Apa kau menyinggahi wanita mu ketika pulang kemari?" Debora bertanya memastikan, apakah Aaron tau bahwa ia baru saja mengusir kekasihnya itu

"Jangan katakan mengenai itu lagi Debora, aku benar-benar akan melupakannya. Jangan sebut lagi namanya di hadapanku"

"Hmm kau begitu mudah melupakannya?"

"Kau tentu tak asing dengan istilah 'habis manis sepah di buang'. Dia hanya perasaan semu yang mudah di lupakan, sedangkan dia.." Aaron menjatuhkan tangannya pada perut Debora dan mengelusnya "darah dan dagingku mengalir dalam dirinya ia terbentuk dari usahaku, kau bisa menebak mana yang lebih berarti" Aaron mengukir senyum miring dengan tatapan brengseknya

Debora tertawa renyah dengan ungkapan tak berperasaan suaminya itu, Aaron memang brengsek.

"Wah aku tak tau sisi gelap suamiku yang ini" Debora melangkah mendekat pada Aaron, masi terus mendekat. Ketika jaraknya sudah sangat tipis kemudian Debora berbisik di telinga Aaron "Kau bertambah tampan ketika memperlihatkan sisi tak berperasaan mu ini"

Aaron menarik salah satu sudut bibirnya tipis

"Kau jelas lebih tau, suami mu ini bahkan bisa meratakan kekaisaran jika ia mau" Aaron melakukan hal yang sama, berbisik di telinga Debora

"Cih.." Debora membuang muka "aku penasaran berapa kali kau dan Grace bermain?"

Aaron sedikit kaget dengan pertanyaan Debora

"Kau sungguh ingin menanyakan itu?"

"Oh apakah terlalu sering hingga kau tak tau sudah berapa kali?"

"Kau ingin jawaban yang sebenarnya bukan?"

"Tentu.." ucap Debora mantap

"Apa kau percaya jika aku tak pernah sekalipun 'bermain' dengannya?"

Debora melotot, ia tak percaya.

"Kau tak bisa membodohiku, Aaron Vaske"

"Aku melakukannya pertama kali dengan mu begitu pun kau, jadi berhenti beranggapan jika aku lelaki murahan yang sembarangan melakukan itu" jawab Aaron santai

"Mengingat kau telah lama menaruh rasa padanya, aku sedikit tak percaya" Debora menatap Aaron dan menaikkan sebelah alisnya

"Begitulah adanya, kami memegang prinsip cinta yang suci. Aku benar-benar akan menyentuhnya ketika kami berdua terikat dalam sebuah ikatan, kau tau Grace dia tidak tampak seperti wanita murahan, dia gadis sederhana"

"Wah, apa baru saja kau sedang memuji nya?"

"Bukan pujian hanya penggambaran, begitulah adanya"

"Yayayaa" Debora memutar matanya malas

"Apa istri ku cemburu lagi?" Aaron membelai pipi Debora lembut hingga mata keduanya bertubrukan dan saling menatap lama

Debora VaskeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang