Aku masih merasa ini mimpi. Kejadian semalam sangatlah tidak nyata untukku. Aku terus mempertanyakan apakah yang kulihat saat ini adalah nyata. Genggaman Yoongi Hyung yang sangat erat sampai saat ini membuatku merasa dilindungi.
Yoongi Hyung membawaku disebuah rumah yang letaknya sangat jauh. Kami menghabiskan waktu hampir semalam untuk tiba bersama dua teman Yoongi Hyung yang tadi membantunya.
"Jungkook, ini rumah Hyung bersama Namjoon dan Hoseok. Mereka teman-teman Hyung. Sekarang, kau tau kenapa Hyung tidak pernah dipenjara meski sudah merampok dan mencuri puluhan kali. Hyung akan merapikan kamarmu sebentar lalu akan kembali. Kau duduklah disini". Yoongi Hyung mengusap kepalaku sebentar sebelum dia menaiki tangga.
Aku tersenyum sedikit untuk membalasnya.
"Selamat datang di rumah kami. Jungkook, benar kan?", seorang pemuda dengan senyumannya yang manis itu datang dan mendekat padaku bersamanya ada seorang pemuda lagi dengan mata elang yang tegas.
"Oh, maaf aku belum memperkenalkan diriku. Aku Jimin, ini Taehyung. Kami adiknya Hoseok Hyung. Jika dia tidak sedang marah~" katanya.
"Park Jimin..." panggil Hoseok Hyung dengan tatapan seram yang dibuat-buat.
Berteman? Aku belum pernah melakukan itu sebelumnya, kataku dalam hati. Selama ini aku hanyalah makhluk penyendiri yang tidak memiliki siapa-siapa.
"Jadi, kau akan tinggal dirumah ini juga?" tanya pemuda yang bernama Taehyung itu dengan kedua tangan yang dilipat didepan dadanya. Tatapannya sangat tajam seakan ingin membunuhku.
"Aku..." jawabku mematung.
"Berhenti mengganggunya, Taehyung" kata Hoseok Hyung lagi sambil memberikanku susu coklat panas.
"Akhirnya ada yang membantuku cuci piring" ucap Taehyung sambil berjalan meninggalkan kami.
"Maafkan Taehyung. Dia hanya seperti itu untuk sesaat. Dia selalu melakukan apa yang dia mau tapi dia adalah teman yang sangst baik untukmu. Aku yakin kalian akan sangat cocok" ucap Jimin kepadaku yang masih terdiam dengan semua ini.
"Jimin, hubungi Seokjin Hyung. Katakan Jungkook sudah ada disini" titah Hoseok Hyung yang langsung dilakukan olehnya.
"Apa yang sedang terjadi disini?" tanyaku lirih.
Hoseok Hyung tersenyum padaku sebelum dia menjelaskan, "Kami mengenal kakakmu sejak lama. Aku, Namjoon, Seokjin Hyung, kami semua teman Yoongi yang saling mengenal karena keadaan. Yoongi menceritakan masalahnya pada kami dan kami membantunya. Jungkook, kau akan tinggal disini bersama kami. Tidak hanya Yoongi Hyung. Kami semua akan menjagamu. Memang, terlalu jauh dari tempatmu sebelumnya dan kau harus meninggalkan segalanya tapi Jungkook-ah semua itu tidak perlu kau pertahankan"
Namjoon Hyung yang baru saja kembali menambahkan, "Itu benar, Kook-ah. Semua yang ada dirumah itu tidak pantas kau pertahankan. Sejak kecil kau diperlakukan seperti itu dan sekarang kau aman bersama kami" katanya.
"Bagaimana penyelidikannya?" tanya Hoseok Hyung dengan wajah khawatirnya. Tapi Namjoon Hyung tidak menjawabnya. "Oh. Baiklah. Kita akan membahasnya nanti" kata Hoseok Hyung yang mengerti.
"Apa aku harus bersaksi?" tanyaku dengan sangat tepat. Pasti, meskipun Appa ditangkap, Appa tidak akan semudah itu dijatuhkan.
"Jungkook-ah, kau tidak perlu berfikir sejauh itu" kata Namjoon Hyung.
"Tidak apa. Aku bisa bersaksi kapanpun itu dibutuhkan" jawabku dengan yakin pada mereka berdua.
Hoseok Hyung menghela nafasnya sejenak, "Seokjin Hyung akan memastikan kondisimu dan kita akan mempertimbangkannya, Jungkook-ah" katanya.
"Dia belum kembali?" tanya Namjoon Hyung.
"Aku rasa banyak pasien di rumah sakit yang membutuhkan lelucon paman tuanya itu. Aku sudah meminta Jimin untuk menelfonnya" jawab Hoseok Hyung yang terdengar sangat asal.
"Jangan takut, Jungkook-ah. Kau bisa menganggap kami kakakmu. Kau yang paling muda disini. Taehyung pasti senang sekali, Hyung" ucap Namjoon Hyung padaku dan Hoseok Hyung.
"Dia sudah berhayal akan ada yang membantunya cuci piring" jawab Hoseok Hyung.
"Kemana Yoongi Hyung?" tanya Namjoon Hyung tiba-tiba.
"Wae?" dan, jawab Yoongi Hyung tiba-tiba.
Namjoon Hyung hanya tertawa tidak jelas melihat Yoongi Hyung sedang mendekat pada kami. "Kau tidak kelihatan, Hyung." katanya.
"Jungkook, istirahatlah" titah Hoseok Hyung dengan lembut padaku.
"Terima kasih banyak", aku sempat membungkuk dalam pada mereka berdua. Hoseok Hyung, Namjoon Hyung, dua orang yang sudah membantu kakakku dan aku terbebas olehnya.
***
"Terkejut?" tanya Yoongi Hyung. "Mereka akan membantumu, Saeng. Kau aman sekarang" katanya lagi.
"Bagaimana Hyung tau?" tanyaku yang masih tidak percaya. Yoongi Hyung tersenyum dan dia duduk disebelahku.
"Sejak pertama kita bertemu, Jungkook. Kau menatap Hyung seakan kau sedang meminta bantuan. Kau datang bukan untuk menyapa tapi kau datang untuk menjelaskan bahwa kau sedang menderita. Selain itu, saat kau berada dikompetisi kau terus menahan kesakitan dipunggungmu padahal kau harus menarik busur panah dengan sangat kencang. Setelah kompetisi itu, berapa kali kepala itu terbentur hingga keluar darah dari telingamu, Jungkook? Belum lagi, botol obat yang sangat banyak itu. Berapa jam kau bisa istirahat dengan semua tekanan itu? Hyung tidak sanggup lagi melihatmu dan sekarang akan Hyung pastikan kau baik-baik saja. Hyung tidak bisa melakukannya sendiri jadi Hyung meminta tolong pada sahabat Hyung disini" jawab Yoongi Hyung tanpa menatapku.
Aku kehabisan kata-kata untuk beberapa saat. Aku hanya bisa menunduk dengan penuh rasa bersalah sambil berkedip pelan. Setengah dariku merasa buruk karena sudah membohongi Yoongi Hyung tapi setengahnya lagi berterima kasih padanya karena sudah menyelamatkan hidupku.
"Jika aku tidak melakukan semua yang Appa inginkan, dia akan membunuhmu, Hyung" ucapku lirih.
Yoongi Hyung merangkulku lalu berkata, "Tidak akan ada yang menyakiti Hyung. Mulai sekarang buang pelan-pelan semua ketakutan itu, kau bisa lihat sendiri, kan? Banyak yang akan melindungi Hyung disini termasuk dirimu"
Aku mengusap kepalaku sejenak sambil membuang nafasku begitu panjang. Yah, kakaku benar. Seharusnya aku tidak perlu memikirkannya lagi. Seharusnya aku tau semua ini pasti akan berakhir.
"Jungkook-ah. Hyung berencana untuk menunda sekolahmu. Kita akan pastikan kesehatanmu terlebih dahulu. Seokjin Hyung yang akan melakukannya sementara Yoongi Hyung juga akan fokus memulai bisnis Hyung. Kita mulai semuanya dari awal dan bersama kita akan melawan traumamu itu. Kau tidak keberatan, kan?"
Aku menggeleng pelan, "Terima kasih banyak sudah percaya padaku, Hyung"
Yoongi Hyung mengangguk samar dan membantuku untuk beristirahat. Meski sudah dini hari namun aku masih bisa terlelap dengan nyaman.
To Be Continued...
Souyaa
Taehyungnya ketutupan :"))
KAMU SEDANG MEMBACA
Quiescent || END
FanfictionDiamku adalah upaya untuk membahagiakan adikku. Setidaknya dengan diam ini, aku bisa memberikan tempat yang layak untuknya. Aku tidak akan membiarkan adikku hidup dijalanan dengan berbagai musuh disetiap langkah kemanapun aku pergi. Adikku pantas b...