Happy Reading
••°°°••
"Lo berangkat naik apa?" Tanya Gala ditengah sarapan nya.
"Motor"
"Gue ingetin, bersikap biasa aja. Gue gakmau temen temen tahu status kita"
"Bacot. Gak perlu lo ulang gue udah tahu"
"Language!" Desis Gala menatap tajam Vanka.
"Ck iya. Dan lo juga harus inget, sehari di sekolah nanti lo jadi babu gue"
Gala memejamkan matanya sebentar. "Ya. Gue duluan"
*****
Vanka menambah kecepatan motornya kala mata nya menangkap Gala dan teman temannya masih berada di parkiran hendak menuju ke kelas. Di balik helm full face nya ia tersenyum miring melihat wajah panik mereka namun bodohnya mereka juga tak kunjung menghindar.
"Gua pastiin lo bakal janda seumur hidup kalo nabrak gua" Batin Gala melihat motor Vanka yang semakin mendekat.
Srettttt.... Vanka mengerem motornya tepat dihadapan Gala. Ia tertawa kecil seraya membuka helm nya. "Gua gak bakal tabrak kalian"
"Gila lo Van, pagi pagi dah bikin orang senam jantung" Semprot Keenan memegang dada nya.
"Sumpah jantung gua rasanya mau copot" Sahut Stevan diangguki oleh yang lain.
Vanka tertawa. Padahal hal itu sudah biasa untuknya dan teman temannya, bahkan dulu ia pernah hampir menabrak Grace. "Hahaa sorry"
"Lo cewek jangan barbar gitu bisa gak!? Kalo lo nabrak murid lain gimana? Nyusahin, jangan bikin kasus lo" Tajam Gala begitu dingin.
"Heloow itu urusan gue, lo gak perlu ikut campur"
Gala tersulut emosi, cowok itu mengepalkan tangannya. "Lo sendiri disini, gede juga ya nyali lo"
"Sejak kapan gue takut sama lo? Udahlah gue males debat, nih tolong parkir in motor gue, gue mau ke kelas duluan. Byee babu" Vanka melambaikan tangan setelah berhasil menaruh kunci motornya di tangan Gala.
Lantas semua cengo melihat hal tersebut.
"Anjing, lo alih profesi jadi babu Gal?" Gelak tawa Keenan menguar, disusul oleh teman temannya.
Gala mengeratkan rahangnya. Memilih mengabaikan teman temannya, ia berjalan cepat menuju salah satu siswa yang juga melihat aksi Vanka tadi.
"Parkirin motor Vanka disamping motor gue!" Suruh nya tidak menerima penolakan.
Dengan sedikit bergetar, siswa tersebut mengangguk kaku. "I-iya Gal"
Daniel dan Rean menggeleng gelengkan kepala melihat kelakuan Gala. "Vanka makin lama makin berani" Ucap Rean.
"Ya emang apa yang harus ditakuti? Sama sama makan nasi kan" Celutuk Daniel.
"Si Vanka dijadiin taruhan seru tuh kaya nya" Sahut Stevan ngasal.
"Muka pas pasan kaya lo gausah sok jadiin cewek bahan taruhan. Noh daripada mikir yang gak jelas mending pikirin utang lo ke mamang bakso depan sekolah" Sentak Gama tepat sasaran.
"Gama anjing" Umpat Stevan memasang wajah masam.
Keenan terbahak. "Calm down Gam, jangan langsung di ulti"
"Sipaling menjaga perasaan cewek gak bakal diem lihat lo mainin cewek Stev" Kekeh Nevan.
"Yaya gue tahu"
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAXY
Teen Fictionꜱᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ ᴡᴀᴊɪʙ ꜰᴏʟʟᴏᴡ ᴀᴜᴛʜᴏʀ!! ••• "Gua gamau nikah sama cowok gila dan keras kepala kaya lo!!" "Lo kira gua mau nikah sama cewek barbar dan susah diatur kaya lo? Lo jelas bukan tipe gua" ••• Karena terjerat kasus tawuran masa depan yang di ranc...