√√11. Promise on the beach

24.9K 2.7K 84
                                    


Happy reading^^

••°°••

Gala menghentikan mobil Civic nya di depan markas yang sudah banyak motor terparkir rapi. Sebelum keluar cowok itu lebih dulu memakai jaket kebanggaan nya.

Vanka diam melihat sekelilingnya dan berjalan mengikuti Gala dari belakang. Suara ricuh terdengar di indra pendengaran, ini juga kali pertamanya ia datang langsung ke markas Bloodskull.

"Wihh si boss datang nih" Teriak salah satu anggotanya menyambut kedatangan Gala.

Semua mata menoleh kearah pintu masuk, seketika mereka terkejut karena Gala kali ini tidak datang sendiri melainkan membawa cewek yang senantiasa mengikutinya dari belakang.

"Van sini duduk sama kita" Teriak Gama melambaikan tangan ke arah Vanka.

Lantas Vanka menoleh meminta persetujuan Gala. "Lo bisa duduk sama mereka, kalo bosen tinggal pinjam hp salah satu dari mereka" Ucap Gala pada akhirnya, ia tahu Vanka tidak membawa ponsel karena ponselnya lowbat.

Vanka mengangguk lalu mulai berjalan kearah segerombolan inti Bloodskull juga anggota lainnya. "Gausah liat liat!! Gue Vanka temennya Gala" Teriak Vanka risih karena sejak ia menginjakkan kakinya disini semua terus menatapnya.

Sontak semua mata mengalihkan pandangannya, aura Vanka lumayan kental membuat beberapa anggota bergidik ngeri. Gala menahan tawa melihat anggotanya yang langsung menurut tanpa membantah.

"Hai capar" Sapa seseorang mendekati Vanka, dia Bara.

Vanka mengangkat sebelah alisnya. "Capar?" Tanya nya tak mengerti.

"Calon kakak i..."

"Bar sini cepat" Sela Gala menarik Bara menjauh. Jangan sampai rahasianya ini terbongkar karena mulut ember Bara.

"Dih gak jelas" Cibir Stevan. 

"KARENA GALA KETUA KITA SUDAH DATANG GUE SEBAGAI WAKIL PAMIT UNDUR DIRI. TANYAKAN APA YANG INGIN KALIAN TANYA, JANGAN ADA RAHASIA DIANTARA KITA SEMUA! INFORMASI ATAU RENCANA YANG KALIAN PUNYA WAJIB KALIAN UTARAKAN DISINI. SEMUA PAHAM!?" Teriak Nevan mengintruksi anggota nya.

"SIAP PAHAM" Jawab semuanya kompak.

Nevan duduk di samping kursi utama bersamaan dengan Gala duduk di kursi utama. Suasana yang awal nya biasa seketika mencengkam setelah sang ketua menampilkan sosok yang berbeda, lebih tegas dan berwibawa. "SORRY KARENA ADA ACARA MENDADAK GUE JADI TELAT DATANG" Ucap Gala dengan raut wajah datar.

Semua mengangguk kaku. "Gimana, apa ada yang ganggu kalian selama ini?" Tanya Gala terlihat lebih santai.

"Gaada boss" Jawab salah satu anggota yang bernama Rafi.

"The Avenuest?"

"Sejak tempur terakhir di sekolah sampe sekarang mereka belum menampakkan diri"

Gala menampilkan smirk jahatnya. "Udah gue duga pasti mereka nyesel karena cari masalah sama kita" Sahut Keenan.

"Gua jadi pengen liat mukanya Darius, jangan sampe dia oplas buat memperbaiki wajah nya" Sambung Stevan tertawa kecil.

Gelak tawa memenuhi ruangan. "Jangan senang dulu, kita gatau kalo ternyata mereka rencanain sesuatu buat nyerang balik kita" Ucap Daniel dan diangguki Nevan.

"Gua juga gak yakin si bangsat bisa sadar dengan mudah" Sambung Rean. 

"Kita liat aja dulu, Farhan lo terus pantau mereka dari jauh" Ucap Gala.

Farhan dengan sigap mengangguk. Gala tak sadar kalau ada seseorang yang menatapnya kesal karena tak dilirik Gala sedikitpun. "Bang Gal lo gak anggep gue ya ternyata. Kenapa cuma Farhan yang lo suruh, gue bisa kok pantau mereka. Lo gak pernah kasih gue tugas seakan lo gak percaya sama gue" Protes Bara menatap Gala dengan mata berkaca-kaca.

GALAXYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang