mencintaimu adalah candu, namun memiliki mu hanyalah cerita dongeng lucu.
-
"Gue benci Lo Ka!"
"Gue benci Lo..."
Kalimat itu terngiang di telinganya, membuat Marka yang tengah berkutat dengan tugas-tugas yang berada di depannya menghentikan sejenak pekerjaannya. Dia meremat rambutnya frustasi.
"Maaf Al, maaf karena gue egois, gue tau apa yang gue lakuin udah salah, apa yang gue perbuat ke Lo dengan cara kasar juga salah. Maaf Al." Tarikan napas panjang itu keluar dari mulutnya.
"Gue juga nggak bisa bohongin perasaan gue ke Darrel, gue suka dia Al."
Pintu kamar terbuka, membuat Marka yang tengah duduk di kursi belajar memutar posisi tubuhnya menghadap ke asal suara.
"Abang! Kak Darrel ada di bawah katanya mau nginep hari ini, emang Mamah Papah sudah ijinin?" Zoella berseru di ambang pintu kamar Abang nya. Dia adik perempuan satu-satunya Marka. Zoella Umayra.
Marka mengangguk menanggapi ucapan adik perempuan nya. "Iya, gue udah minta ijin sama nyokap bokap, suruh dia langsung ke sini aja."
Zoella mengangguk. "Owhh bagus deh, tapi bang kok akhir-akhir ini gue enggak liat Kak Ale? Biasanya Lo lengket banget sama dia sampe rasanya gue mikir kalian itu pacaran. Tapi sekarang malah lengket sama Darrel." Mata coklat nya menelisik wajah saudara laki-laki nya yang beda satu tahun dengannya itu.
"Sasimo ya lu." Tambah Zoella yang berhasil mendapat lemparan buku tugas milik Marka.
"Ihh anjir!"
"Suruh Darrel cepet masuk." Tukas Marka.
"Iya iya!"
Adik perempuannya itu berlalu pergi menyusul untuk menyusul Darrel yang masih duduk terdiam di ruang tamu. "Rel, lu di panggil bang Marka buat ke kamar."
"Makasih La." Ia kemudian berlalu pergi ke kamar Marka yang berada di lantai dua ujung.
Zoella mengangkat bahunya pelan. "Padahal dulu Abang gue bucin banget sama Kak Al, nyampe di blokir aja minjem hp gue buat chat kak Al." Gumamnya pelan.
"Au ah."
Di dalam kamar Marka tengah duduk sembari memangku Darrel yang kini duduk di atas pangkuannya sembari memeluk tubuhnya erat. Darrel tersenyum menatap lurus wajah Marka yang masih fokus mengerjakan tugas-tugas itu. "Kaka?" Panggilannya dengan suara lembut.
"Hem?"
"Aku sayang banget sama Kaka." Katanya.
Marka tersenyum, mengalihkan atensinya ke arah Darrel yang masih melingkarkan tangannya di leher Marka. "Kaka juga sayang kamu." Ujar Marka, kemudian memberi kecupan ringan di bibir plum milik Darrel.
-
Alegori meremat beberapa lembar uang lima puluh ribuan yang tersisa di tangannya, hanya sekitar dua ratus ribu. Dia mengusak wajahnya pelan. Kalau begini terus, dia akan kehilangan semua uangnya, mencari pekerjaan itu sulit, apalagi di usianya yang masih terbilang muda, dan soal mencari pekerjaan di butuhkan surat lamaran sedangkan Alegori hanya memiliki ijazah SMP karena dia tentu saja belum lulus SMA.
BRAKKKH.
Pintu kamarnya terbuka lebar, menampilkan sosok Joan yang tengah kelimpungan dengan kesadarannya yang hampir di dominasi oleh alkohol.
"Pah?? Papah mabuk lagi???" Alegori berdiri dari duduknya. Menyembunyikan uang yang di pegang nya kebelakang tubuhnya.
Joan menghembuskan napas kasar. "Kasih gue duit itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alegori ; Haechan, Mark, Jeno.
Teen Fiction"Ka, aku takut sendirian, Kaka bisa kesini?" "Sorry gue lagi di rumah Darrel sekarang." "Kak sakit..." - "Mau Lo apa sekarang?" "Sekali aja Lo ngertiin gue, bisa enggak? Enggak kan? Percuma Lo nanya mau gue apa ribuan kalipun jawabannya tetep sama...