Taehyung mengkumur kumur mulutnya dengan air, bahkan sesekali mengkumur kumur mulutnya dengan sabun di kamar inap nya.
" Kim, dokter bilang kau tidak boleh bergerak. Kepala mu hampir bocor tadi "
Jungkook berdiri di belakang Taehyung berjaga jaga jika Taehyung tumbang namun tampaknya ia masih sibuk berkumur kumur di wastafel.Taehyung merasakan pening yang luar biasa namun juga rasa jijik. Jungkook menghela nafas lalu menarik tubuh Taehyung menjauh dari wastafel lalu memeluk Taehyung dengan erat.
" Dia tidak akan melakukan hal itu lagi, akan ku pastikan dia menerima ganjarannya "
Jungkook mengelus punggung Taehyung yang bergetar." Sekolah itu harus hancur Jung.. aku harus menghancurkannya. "
Lirih Taehyung ,Jungkook mengangguk. Mengecupi pelipis Taehyung berusaha menenangkan." Istirahatlah sebentar , aku akan mengurus administrasi nya "
Jungkook menuntun Taehyung untuk berbaring ke ranjang, mendorong tiang alkohol di dekat Taehyung yang mengalihkan pandangannya ke jendela berusaha menutupi mata sembab miliknya.Jungkook keluar dari kamar inap Taehyung, menghela nafas lalu berjalan menuju administrasi. Di tengah jalan ia berpapasan dengan seorang wanita tua yang memiliki paras familiar dengan seseorang.
" Kim Taehyung ? "
Jungkook menoleh ke arah wanita berambut panjang tersebut yang sedang masuk kedalam salah satu ruang inap di lorong yang Jungkook lewati, dengan segera Jungkook berlari kearah kamar inap tersebut dan mengintip kedalamnya.Hal pertama yang ia lihat adalah wanita tersebut sedang duduk di samping ranjang. Jungkook mengerutkan alisnya memperhatikan ruangan tersebut, kamar inap VVIP sama seperti milik Taehyung namun kamar ini terdapat lebih banyak peralatan medis di dekat ranjang. Saat mata Jungkook sibuk memandang - mandang , wanita tersebut tampak berjalan ke arah tong sampah, menampilkan gestur sedang mengupas apel membuat wajah orang yang terbaring tersebut terlihat jelas. Mata Jungkook membola, disana terdapat Kim Taehyung, tidak , lebih tepatnya Kim Taejung dengan perban di kepalanya serta tubuh nya yang tampak lemah tak berdaya.
" Apa… "
Jungkook memproses semuanya, teori yang ia yakini jika Taejung ialah Taehyung berarti salah. Selama ini Taejung memiliki kembaran yang bernama Taehyung. Jungkook berjalan mundur, tak menyangka dugaan yang selama ini dia buat ternyata salah.Namun seketika sebuah tinju melayang ke arah pipinya membuat Jungkook tersungkur ke lantai. Disana terdapat Jimin yang menatap marah.
" Kau pikir apa yang kau lakukan!? "
Jimin berteriak marah membuat penghuni ruang inap di lorong tersebut beberapa keluar melihat kearah mereka bahkan termasuk Baekhyun yang baru saja selesai mengupas apel." Kau! Kau membunuhnya! "
Jimin memegang erat kerah Jungkook lalu memukul wajah Jungkook berkali kali." Ya tuhan Jimin! Hentikan! "
Baekhyun yang baru saja keluar dari kamar inap karena mendengar keributan di depan langsung berusaha melerai, wajah Jungkook babak belur akibat pukulan Jimin." Persetan. "
Jungkook meludahi darahnya lalu berdiri sambil membenari almamater nya." Sudah jagoan kau? Membunuh gurumu sendiri?! "
Jimin berusaha maju kembali namun Baekhyun menahan tubuhnya. Para guru yang menonton dari belakang hanya bisa menatap ngeri kearah Jungkook." Dia pantas mati! Kau tahu apa yang barusan dia lakukan kepada anak muridmu?! "
Jungkook balas berteriak membuat Jimin mengerutkan alisnya, para suster tak berani melerai ketika aura yang di keluarkan oleh Jungkook dan Jimin begitu gelap memenuhi lorong." Apa maksudm- "
" Dia melecehkan muridnya sendiri! Membungkam orang tua mereka dengan uang lalu melanjutkan aksinya setiap saat ! "
Jungkook berteriak marah sambil mendorong Jimin dengan kasar yang wajahnya mulai pucat

KAMU SEDANG MEMBACA
[KV] TWINS
Non-FictionTaejung yang mengalami pembulian di sekolahnya hingga terbaring koma dirumah sakit membuat sepupunya Kim Taehyung terpukul. Didepan ibu nya yang menangis memegang tangan adiknya Kim Taejung, Taehyung bersumpah akan menghancurkan sekolah itu hingga t...