Chapter 6

2.8K 316 21
                                    


Sudah terhitung 3 hari, Taehyung bersekolah di SHS. Ia juga sudah mengetahui struktur dan seluk beluk Sekolahan ber era modern itu, maka dari itu ia bertekad akan mencari siapa saja yang berani menyentuh adiknya dan akan menghancurkan mereka hingga ke titik terendah yang pernah ada.

Namun untuk hari ini, Taehyung harus absen tidak masuk karena urusan perpindahan perusahaan nya beserta klien-kliennya yang sudah membuat janji untuk mengadakan pertemuan pada hari ini.

Taehyung menghela nafas lelah sambil memandang berkas-berkas yang berada ditangannya, ia meletakkan berkas tersebut diatas meja lalu memijit pangkal hidungnya kala meredakan rasa pusing yang tiba-tiba menyerang.

"Pekerjaan ini membuatku gila.."

lirih Taehyung lalu menyandarkan punggungnya, ia memutar kursinya mengarah ke dinding-dinding kaca yang menampakkan pemandangan kota Seoul.
Taehyung menutup matanya saat dirinya memikirkan keadaan sang adik yang tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan sadar dari komanya.

Taehyung berusaha bersabar dan tegar setiap ia berkunjung untuk menjenguk sang adik yang kondisinya jauh dari kata baik-baik saja. Katakan Taehyung tak waras ketika dia merasa bahwa adiknya takkan kunjung sadar dan selamat. Karena sungguh, dia sudah cukup lelah dan putus asa untuk menunggu adiknya.

Taehyung mengusap kedua matanya mencegah air mata mengalir ke pipinya, setelah itu dia membuka laci mejanya paling bawah untuk mengambil map hitam sambil menutup kembali laci tersebut. Ia menatap benci kearah map hitam yang berada ditangannya seakan Map tersebut telah membuatnya menaruh kebencian yang amat dalam.

"Mari kita lihat.." gumamnya sambil membuka map tersebut dan membaca isinya.

Beberapa saat Taehyung tenggelam pada isi dokumen serta biodata yang menjadi isi utama map lalu tak lama kemuadian dia mengeluarkan suara tawa yang amat kecil.

"3 hari kedepan akan menjadi hari yang menyenangkan...."

Lirihnya setelah mencampakkan map tersebut keatas mejanya lalu mengambil ganggang telfon yang langsung tersambung ke seseorang.

"Akan ku kirimkan file nya, pastikan kau melakukannya dengan baik Hyung."

Ucapnya kepada seseorang yang menjadi lawan bicaranya dan langsung menutup telfon ketika ia mendengar jawaban yang ia inginkan.

" Aku penasaran, bagaimana wajah mereka ya nanti?"

Taehyung memasang ekspresi ingin tahu sambil mengetuk-ngetuk dagu nya lalu menyeringai dalam diam diikuti jendela dibelakangnya tertutup tirai berwarna hitam.

PELABUHAN BARANG
BUSAN, KOREA SELATAN


01.48 AM

Suara barang barang yang diangkut serta suara teriakan para pekerja terdengar bising. 1 Kapal berukuran besar terparkir rapi disamping jembatan mempermudah para pekerja mengangkut isi bawaannya.

Terhitung ada 80 orang pekerja yang sibuk mengangkut kotak yang dilapisi oleh kayu, tersegel rapi kedalam truk-truk yang sudah disiapkan didekat pelabuhan.

"Sepertinya disini sangat sibuk sekali ya?"

Ucap pria berambut kuning dengan kacamata hitam bertengger dibatang hidungnya, ia menatap sekitar keadaan para pekerja dan lokasi membuat salah satu pekerja disana menyadari sosok pria berkacamata itu.

"Ah! Tuan Han! "

Panggil pria yang bertugas sebagai pimpinan dalam pengiriman barang.
Pria yang kerap dipanggil Han itu tersenyum lebar ketika melihat salah satu pekerja yang ia kenali.

[KV] TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang