Chapter 13

588 67 2
                                    

( - 4 )
Hungaria, Esztergom City.
1.14 AM

Suara tembakan yang memekakkan telinga menjadi ucapan selamat tidur.

Teriakan serta darah menjadi pemandangan malam yang mengerikan untuk kota kecil di  Hungaria.

" Bunuh seluruh laki-laki dan yang sudah tua bangka. Kita tak butuh mereka. " Teriakan yang menjadi perintah terasa bergema, tangisan pilu yang meraung saat beberapa laki-laki dan lansia di tarik paksa. Sekelompok pria di kumpulkan menjadi satu di tengah-tengah lapangan membentuk lingkaran yang di tengahnya terdapat para lansia yang di lindungi, meskipun mereka semua tahu bahwa itu tidak ada gunanya.

Para wanita cukup umur dan anak-anak di paksa masuk kedalam sebuah truk bermuatan barang, meninggalkan para sandera sisa yang hanya bisa memandang sendu kearah belasan truk yang mulai meninggalkan lokasi yang bersamaan suara tembakan yang menembus ratusan kepala.

Tangan bersarung kulit meletakkan botol berisi minuman beralkohol diatas meja dengan tenang, mengambil sebatang lintingan ganja yang telah tersimpan rapi diatas kotak yang memang di sajikan dengan sengaja.

" Ada yang ingin kau sampaikan? " Suara serak mengalun begitu pria berjas kulit menghidupkan lintingannya dengan santai.
Kekehan lembut terdengar begitu merdu di dalam ruangan yang berisi berbagai minuman serta kertas-kertas yang tampak tersusun rapih di atas laci.

" Memangnya apa salahku? Teman lama? "
Pria itu berbalik, menampilkan luka sayat yang begitu membekas di sepanjang mata kanannya. Seungho, pria dengan jas kulit itu menghembuskan asapnya sesaat sosok besar muncul dari balik sudut ruangan yang gelap.

" Kau benar-benar cari mati. " Wonho pria berambut blonde dengan tubuh kekarnya tampak mengerutkan dahi, tidak suka dengan berita yang baru saja sampai ke telinga nya.

" Bung, ayolah! Kau ingin menjadi kepiting yang selalu menyingkir dari keluarga binatang itu? " Seungho menjatuhkan lintingan nya ke lantai lalu menginjaknya keras.

" Kita berdua tahu, siapa pemegang transaksi  itu. Aku dengar dia akan memulai perdagangan ganja ekslusifnya. " Wonho memainkan pisau lipatnya dengan santai, bersandar di dekat jendela sambil melihat ke luar dimana terdapat cahaya merah yang tampak menarik mata.

Sebelum menjawab, sebuah ledakan besar menghentikan pergerakan mereka berdua. Wonho melirik sekitar ketika merasakan sesuatu hal yang tidak mengenakkan akan terjadi, melirik Seungho yang mulai mengeluarkan pistol nya dari balik saku jaket.

" Izinkan aku ikut dalam perbincangan romantis kalian dong?! "
Interupsi yang secara tiba-tiba membuat Wonho dan Seungho dengan cepat berbalik namun kalah cepat dengan dua pisau yang telah menancap di masing-masing perut mereka yang langsung saja membuat mereka terpukul mundur.

" Bonjòur Mina-san, atau selamat malam? Ah aku tidak tahu bahasa Perancis " Seunghan tersenyum di balik kacamata hitamnya lalu mengeluarkan dua buah pistol dan mulai menembaki Wonho dan Seungho secara brutal.

Tentu saja dua pria itu langsung melompat menghindar mencari tempat perlindungan.Wonho mencabut pisau dari perutnya dengan kasar, mengabaikan rasa sakit serta darah yang mulai mengalir membasahi perutnya serta jasnya lalu segera membalas tembakan Seunghan.

Woozi bersandar ria di pintu mobil selagi melihat kearah jendela yang menunjukkan cahaya tembakan serta pecahan kaca yang terus terdengar. Menghela nafas ketika ia merasa kedinginan, mengetuk ujung sepatu nya dengan malas ketika suara ledakan besar terdengar dari dalam luar.

Adegan tembakan terus terjadi untuk beberapa saat namun tak lama Seungho berteriak kesakitan saat setengah perutnya sudah hancur karena meledak. Seunghan menjatuhkan kunci granatnya dengan polos lalu bersiul seakan-akan tidak tahu apa-apa, Wonho terbatuk sambil berusaha mengarahkan pistolnya ke Seunghan yang sedang mengelap mulut pistolnya dengan sapu tangan sembarj berjalan santai kearah dirinya yang sudah tergeletak di lantai penuh akan datah

[KV] TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang