Chapter 15

584 56 15
                                    


KOREA SELATAN, JEJU
CABANG PELABUHAN

Suara percakapan dalam bahasa asing mengisi pelabuhan yang gelap itu, berbagai macam kontainer sibuk diangkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara percakapan dalam bahasa asing mengisi pelabuhan yang gelap itu, berbagai macam kontainer sibuk diangkat.

" Bagaimana perkembangannya? " Bai membuang puntung rokoknya ke laut, menatap tiga kapal besar di hadapannya. Ratusan pekerja sibuk memasukkan peti-peti ke dalam kontainer lalu alat pengangkut memindahkannya kedalam kapal.

" Sedikit lagi, produksi kita tidak pernah banyak jadi tidak akan memakan waktu yang lama tenang saja " Yu berucap malas, memainkan ponselnya selagi berbaring diatas sofa yang di letakkan di pick up barang.

Loui mencomot salah satu bungkus ganja yang sengaja di sisihkan sebagai bonus para pekerja.

" Wowowow lihatlah benda mengkilap ini! " Loui menghirup bau dari ganja lalu tertawa terbahak-bahak, menyimpan benda itu ke dalam saku celananya dengan kepala mengangguk-angguk.

" Hey kau lihat Nam? " Bai melirik sekitar, merasa ada yang tidak beres karena salah satu rekannya tidak muncul sedari tadi.

"Tadi aku melihatnya pergi ke belakang, entahlah mungkin sedang membuang anak " ledek Yu yang langsung di tertawai oleh Loui.

Bai memincing tidak yakin, namun karena pekerjaan yang menumpuk membuatnya kembali fokus untuk melanjutkan.

Tubuh penuh darah tergeletak tak bernyawa di belakang gudang pelabuhan, hembusan asap tembakau melayang karena angin malam yang berhembus.

" Dasar orang Cina tolol " tawa gelap mengisi ributnya desiran ombak diikuti dengan langkah lebar setiap pria berkemeja hitam dengan pin bintang di dada mereka.

Saat jangkar kapal telah di naikkan, suara pertanda keberangkatan terdengar namun tak lama tembakan mengarah ke kaca kemudi kapal langsung membuat semua orang tertunduk.

" Sial! Orang Korea!!!! " Bai berteriak membuat para pekerja berhamburan untuk meraih senjata mereka, ratusan peluru tembakan terus dilepas dan menembus tubuh-tubuh yang kini berlarian.

" Tembak bodoh! " Yu mengeluarkan senapannya lalu segera menembak asal, namun tak lama sebuah peluru menembus dahi miliknya. Loui berteriak nyaring saat tubuh Yu tergeletak dengan lubang besar di kepala.

" Fuck! " Bai mencari jalan alternatif lain untuk kabur, saat melihat sebuah pick up di penghujung pelabuhan segera ia berlari dengan kecepatan penuh bahkan melompati beberapa mayat pekerja yang sudah bermandikan darah.

Keringat membanjiri tubuhnya saat ia berhasil masuk kedalam, menghidupkan mobil rongsok itu dengan tangan gemetar.

" Sial kenapa tidak hidup! " Bai terus mengstarter mobil tua itu, memukul-mukul stir mobil dengan amarah namun tak lama suara mesin tua itu berbunyi.

" AHAHAHAH! " Bai langsung menginjak pedal gas dan kabur dari pelabuhan menuju area hutan dimana jalan pintas berada.

" Ketua harus tahu tentang penyergapan ini! " Bai meraih ponselnya yang sudah retak lalu mencari nomor sang ketua yang ia elu elukan.

[KV] TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang