Tiba saat nya aku pulang ke Indonesia, bertemu dengan keluarga ku yang jarang aku jumpai. Sebenarnya Abah, Umi, dan Mas Ilham pernah ke Yaman, itupun sangat jarang. Sesekali aku bertukar kabar dengan mereka saat aku berasa di Yaman, tidak setiap hari, hanya dua minggu sekali. "
Karena apa? Karena kata jiddy jangan terlalu sering menelfon keluargamu, takutnya kamu menjadi tidak fokus untuk hafalan dan kuliah mu
Walau jiddy selalu di Yaman, tapi beliau sangat fasih berbahasa Indonesia. Sesekali beliau menggunakan bahasa Jawa, dan itu membuatku ikut fasih berbahasa Jawa dan berbahasa Indonesia.
Black to story
Setelah menempuh perjalanan yang lama, aku pun sampai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Aku pun pergi ke tempat pengambilan barang, dan segera mencari orang yang akan menjemput ku. Saat berada di pintu kedatangan, aku melihat orang yang memegang tulisan "Ning Aqila Azzahra". Aku pun bergegas mendatangi orang tersebut.
"Assalamualaikum pak, eh afwan ana bingung harus manggil apa??" Ucap ku yang bingung terhadap bapak bapak itu harus memanggil nya apa
"Perkenalkan ning kula mang asep, kula supir pribadi nya yai" ucap mang asep sembari menunduk tanpa melihat wajah ku
"Emm nggih mang"
"Nggih ning, mari kula bawakan troli koper nya sampean banyak soale ning " ucap mang asep sembari mengabil alih troli koper ku yang sangat lumayan banyak, aku membawa sekitaran 3 koper hehehehe
"Nggih monggo"
Dan setelah itu, aku pun menuju terparkirnya mobil sedan dengan plat polisi B 25 ZM, ya itu mobil abah ku, dan aku langsung saja memasuki mobil tersebut. Aku pun menduduki diriku di kursi penumpang tersebut dan pak asep pun memasuki mobil yang kunaiki sekarang di kursi kemudi dan melajukan mobil menuju rumah ku.
Setelah beberapa jam kemudian, pak asep melajukan kendaraan, dan tibalah mobil kami di gerbang yang bertuliskan Pesantren Pesanten Alhidayah Pusat yang melengkung yang menurutku sangat lah megah nan indah, tulisannya pun sangat indah, ukiran yang memang terbuat dari semen dan kramik itu.
Dan aku pun merasa senang dengan penyambutan ku di sepanjang jalan menuju rumah ku yang biasanya santri di seluru indo katakan Ndalem
Setelah itu, aku pun keluar dari mobil yang sudah membawaku ke rumah ku, yang sangat aku rindukan itu. Aku melihat beberapa orang yang sedang berdiri, dari beberapa orng itu aku melihat seorang paruh baya nan cantik walupun umurnya tak muda lagi, ya itu adalah umik ku, lalau aku pun langsung menghampirinya.
"Assalamualaikum umikk" ucap ku sembari mencium punggung tangan umik dan juga mencium telapak tangan umik, setelah mencium aku pun memeluk umik ku itu.
"Wa'alaikumsalam nakk, mas sya allah" ucap umik ku sembari menagis tersedu sedu
"Umik gmana kabar nya mik, enuk kangen umik" ucap ku sembari menangis di pelukan umik.
"Alhamdulillah baik nakk"
"Alhamdulillah mik"
"Umik aja nih yang di peluk, gantian dong abah jga pngn di peluk sma anak abah" ucap seseorang di sebelah umik, ya beliau adalah abah ku, abah yang selalu aku rindu kan.
aku pun melepaskan pelukan ku dari umik,setelah mendengar abah berbicara dengan nada sedih nya itu hehehehe
"Aaa abah enuk juga kangen abah, abah gmana kabar nya, eh abah jngn gtu ih di liatin santri nya abah hehehehehehe"
"Alhamdulillah abah baik nak"
Dan aku pun langsung memeluk abah ku itu dan juga bergantian memeluk kakak pertama ku yang sering aku panggil mas iham dan kakak ke dua ku mba ica, setelah itu adiku iqdam, setelah itu aku pun di ajak menuju ndalem rumah ku
Setelah sampai di dalam ndalem, abah menyuruh ku untuk ke kamar yang berada di lantai 4, kamar yang memang sudah di siapkan untuk diriku supaya aku nyaman di kamar ituu hehehehehe
Setelah sampai di kamar dan koper ku pun sudah berada di kamar ku yang di bawa oleh mbak mba ndalem menuju kamar kuu..
Hehehe gais segtu dlu yah up nya in syaa allah secepatnya author up lagi🤗
Oya jngn lupa follow ig nya author yah roszainmuttaqin__