"Ya udah kita keruangan Aqila dulu dia sudah di pindahkan" ucap Abah Abdul Rahman dan berdiri diikuti oleh Reyhan mengikuti abah Abdul Rahman___________________^_°___________________
Reyhan pun meninggalkan masjid mengikuti langkah kaki abah yai, setelah sampai Reyhan dan Abah yai pun masuk ke dalam ruangan VVIP.
Assalamualaikum ucap Reyhan dan Abah yai bersamaan.
Wa'alaikumsalam
"Apakah dokter tadi ada datang lagi ke sini untuk mengecek keadaan Aqila lagi?" ucap Abah yai kepada Ilham.
"Belum ada bah?" ucap Ilham "oya nanti malam yang jaga Aqila siapa ya?"
"Kamu sama istrimu nggk bisa kah ham?"
"Maaf bah kalo untuk jagain Aqila kayanya Ilham nggk bisa, Ilham harus jagain Herny soalnya dia kan lagi hamil kasian klo di tinggal sendirian" ucap Ilham
"Terus siapa abah yang jagain Aqila, umik kan nggk bisa kecapean dan abah juga harus ngisi acara dan nggak bisa di cancel" ucap Abah yai Abdul Rahman yang bingung.
"Abah yai" ucap Reyhan menengahi pembicaraan antara orang tau dan anak itu.
"Iya kenapa Reyhan?"
"Reyhan ijin. Reyhan aja yang jagain nggak masalah kok abah yai, in syaa allah Reyhan nggak akan apa-apa in Aqila dari pada nggak ada yang jaga kan?!" Ucap Reyhan yang mengusilkan.
Dan semua orang pun langsung menatap Reyhan dengan apa yang ia usulkan tersebut.
"Iya abah izinkan, tapi hati-hati yah!" Ucap abah yai yang agak ragu tapi tak apa dari pada nggak ada yang menemani Aqila. Karena pasti sewaktu-waktu Aqila bangun dari tidur panjang nya itu.
"Abah tapii..." Ucap Ilham yang menyela.
"Tapi apa? Takut Aqila di apa-apa in iya?! Nggak akan abah percaya sama Reyhan dia nggak akan apa-apa in adek mu dari pada nggak ada sama sekali yang menemani dia!"
"Iya bah kalo itu udah keputusan abah"
"Oya Reyhan ingat yah nanti kamu cetting yang orang yang kamu ceritakan tadi, abah mau ngomong sama dia langsung! Suruh kepondok aja Rey" ucap Abah mengingat kan Reyhan tentang Agam.
"Iya bah, nanti Reyhan cetting dianya"
"Yasudah ayo semua takutnya magrib di jalan, nanti abah kirim baju sama perlengkapan mandi buat kamu yah Rey, ada titipan lagi nggak?"
"Izin titip Al-Qur'an nggih bah"
"Iya nanti di kirim ke sini, yasudah assalamualaikum" ucap Abah yai pergi meninggalkan ruangan VVIP tersebut.
"Wa'alaikumsalam"
Setelah semua orang pergi meninggalkan ruangan Aqila, Reyhan pun mendudukan dirinya di kursi sebelah Aqila, Reyhan pun melihati setiap inci dari wajah Aqila yang melebam akibat tabrakan yang terjadi, dan banyak pula selang-selang menghubungkan ke badan Aqila. Ia pun menangis melihat ke adaan Aqila yang tak berdaya seperti ini dan baru kali ini Reyhan melihat Aqila yang seperti ini, karena biasanya Aqila selalu tersenyum jikalau tidak dia marah karena kesalahan Reyhan itu sendiri.
"Tata! Bangun ta! Jangan tidur lama-lama! saya pengen dengerin tata manggil saya lagi, ngobrol di depan kolam ikan bukan di sini ta! saya nggak mau ngobrol sendiri kaya gini ta, kaya orang apaan aja ngomong sendiri coba, bangun jangan diem aja ta! ajak saya ngobrol, saya pengen dengerin lagi kemarahannya tata bangun ta, saya bakal jagain kamu sampai kamu sembuh ta, saya nggak akan ninggalin tata sendiri" ucap Reyhan menangis di sela-sela ia berbicara.
Setelah beberapa menit kemudian ada yang datang ternyata itu santri siruhan abah yai untuk mengantar pakaian dan Al-Qur'an permintaan Reyhan.
Setelah santri itu pamit untuk kepondok lagi, Reyhan baru teringat bahwa ia harus menghubungi Agam, untuk meminta Agam agar menemui Abah yai, ia pun langsung mengeluarkan handphone dari salah satu tas yang ada di kursi dan membuka aplikasi hijau dan langsung menekan tombol pencarian, setelah mendapatkan nama yang ia ingin hubungi ia pun langsung mencetting nya.
Agam Samudra
||Assalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh
||Ganggu nggak saya gam?Setelah cett Agam karna belum ada balasan, mungkin dia sibuk
Beberapa menit kemudian
Tingggggg
Agam Samudra
||wa'alaikumsalam eh Rey
||Nggk kok nggk sibuk, ini lagi sama istri aja
||Ada apa Rey?||Nggak cuma mau menyampaikan
amanah aja supaya antum ke
ponpes Al hidayah di tunggu Abah yai||Itu bukannya ponpes milik
Keluarga nya Aqila?||Iya gam itu milik keluarga nya Aqila
||Bisa nggak gam?||In syaa allah bisa
||Kapan Rey?||Besok aja gam soalnya abah juga
ada acara.||Okeh deh saya nanti ke sana
||Terimakasih Reyhan info nya||Iya sama-sama gam
||Saya izin pamit undur diri yah gam
||Assalamu'alaikum||Pamit undur diri udah kaya apaan aja
||Wa'alaikumsalamSetelah jawaban salam dari Agam Reyhan pun sudah tak merespon nya lagi.
Keesokan hari
Agam Pov
Setelah kemarin mendapatkan cettingan dari Reyhan aku pun langsung begegas pergi menuju ponpes Al Hidayah milik keluarga yang pernah aku sakiti hatinya, berat sih takut aku dapat semprotan lagi dari Aqila, tapi aku harus berpostif thinking dengan semua ini, dan aku pun di temani istri ku Aisyah setelah sampai di halaman ponpes Al Hidayah aku dan Aisyah mengucapakan salam karena pintunya terbuka.
"Assalamu'alaikum" ucap ku dan Aqila dan semua orang yang di dalamnya pun menjawab kami dan tak terlihat adanya Aqila di sana.
"Wa'alaikumsalam silahakan duduk, Agam yah?"
"Iya yai saya Agam, dan ini Istri saya Aisyah"
"Iya, jadi maksud saya memanggil Agam ke sini, saya mau ngomong tentang Aqila"
"Aqila? Ada apa yah yai?" Ucap ku yang bingung tiba-tiba tanya tentang Aqila.
"Iya sebelum nya sebelum kamu menikah apakah kamu dekat dengan anak saya?" Ucap abah yai.
HEHEEHE GAIS UDAH DULUU BESOK LANJUTNYA IN SYAA ALLAH MAU LANJUTIN UDAH MALAM
SAYA TADI KETIDURAN MAKANNYA UP CUMA 1X GAISS MAAF YAH... TERIMAKASIH UDAH SETIA NGEBACA CERTIA AUTHOR YANG NGGK JELAS INI MAAF YAH SEMUANYA SOALNYA SAYA JUGA MASIH BELAJARRR......