soft and beg. - minwon

12.8K 250 4
                                    

Mingyu dan Wonwoo berada di ruangan kerja milik Mingyu, yang berada di pinggir jalan besar.

Memang hari itu Wonwoo nampak tenang seperti biasanya. Yang membuatnya berbeda adalah dia sedikit lebih manja pada Mingyu, dan membuat sang tuan gemas setengah mati pada kekasihnya itu.

“Won, kesambet apa sih manja gini? Akunya gemes banget sama kamu.” Mingyu memutuskan untuk bertanya, sesaat setelah Wonwoo berjalan mendekatinya sambil menunduk dan mengerucutkan bibirnya.

Wonwoo hanya menjawab dengan gelengan lucu dan memeluk lengan kekar kekasihnya itu, lalu mengusal disana layaknya kucing pada tuannya.

Mingyu hanya tertawa gemas pada Wonwoo. Jemari besarnya bergerak mengusak surai tipis itu. Mingyu berusaha membuat Wonwoo bermanja dengan nyaman, namun ia malah bergerak dengan gusar.

Tatapan bingung muncul pada wajah Mingyu, sedang Wonwoo hanya bisa menggigit bibir bawahnya risau.

“Sir..”

Bisikan itu sangat pelan, namun Mingyu mendengarnya dengan jelas.

Tangannya mendekap tubuh Wonwoo, melingkarkan lengannya disekitar tubuh kurus kekasihnya itu.

“Whats wrong, kitten?”

“I'm needy.”

Seringaian tampak di wajah rupawan sang dominan.

“Then tell me, what do you want, baby boy?”

Tangan kurus itu mengalung pada tengkuk pemuda yang lebih tinggi. Jemari kurusnya menyusuri setiap jengkal kulit tan itu.

“Me?”

Wonwoo merapatkan tubuhnya pada Mingyu, menggesekan lututnya pada kejantanan milik sang dominan.

“I want your big fat cock, Sir. Fuck me, please.”

Libido Mingyu meningkat. Didorongnya tubuh kurus itu sampai terduduk di sofa. Membuka kancing kemeja berwarna biru laut itu dengan cepat.

Melumat bibir tipis sang kekasih dengan asal dan kasar, namun tetap berhasil membuat sang empu terlena.

Kemeja itu berhasil dibuka. Tangan besar milik Mingyu mulai menjelajahi kulit seputih susu milik Wonwoo.

Memainkan jemarinya pada puting Wonwoo yang menegang. Mencubitnya dan memilinnya. Sesekali menekannya dan menariknya.

Bibir Mingyu menghisap bibir Wonwoo bergantian, atas dan bawah. Desahan Wonwoo teredam oleh ciuman Mingyu.

Lumatan dan hisapan diberikan oleh Mingyu, membuat bibir Wonwoo merah dan bengkak.

Ciuman turun menuju leher. Hisapan dan gigitan diberikan, meninggalkan tanda merah keunguan di sana.

Mingyu mengangkat tubuh Wonwoo dengan mudahnya, lalu menidurkan sosok mungil itu di atas sofa. Menyembunyikan Wonwoo di antara kungkungan lengannya.

“S—sir.. ahh..”

Mengabaikan panggilan Wonwoo, Mingyu mulai mengulum telinga Wonwoo. Menjilatnya dan menghisapnya dengan sensual.

Wonwoo mengerang keras, tangannya meraih pinggiran sofa untuk dicengkramnya. Kini, tubuh Wonwoo penuh dengan tanda merah keunguan hasil karya Mingyu.

Nafas Wonwoo mulai tak teratur, memohon lebih. Mingyu hanya menatap Wonwoo dengan senyuman miring di wajahnya.

Dilepasnya celana Wonwoo dengan cepat. Bibir sang dominan mulai menjelajahi paha putih nan mulus itu, mengecupnya lembut.

Sesekali dijilatnya sensual, membuat Wonwoo mengerang frustasi.

“G—gyu please..”

“Kenapa baby?”

Usapan lembut diberikan pada kejantanan Wonwoo yang sudah menegang, merematnya pelan. Jemari besar itu menyusuri batang kejantanan Wonwoo, bermain dengan ujungnya yang kini mengeluarkan sedikit cairan.

Wonwoo menatap Mingyu dengan kesal.

“Stop playing around with me. Fuck me now or just break up with me!”

light a flame. ( 18+ ) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang