light a flame. ( 18+ ) ✓

heat it is. - soonhui

jelas pasti jika soonyoung akan mendatangi kediaman sang kekasih yang sedang heat. pesan terakhir ia abaikan, bisa ia lakukan perjanjian dengan sang kekasih nanti, mungkin. yang terbayang dalam pikirannya hanya terbayang saat jarinya menyiapkan liang surgawi milik sang kekasih, membuatnya mengerang putus asa sebab menginginkan lebih.

langkahnya terhenti di depan pintu masuk kediaman jun, sebelum akhirnya masuk dan mengunci pintu tersebut dari dalam. ia berjalan dengan tenang menuju kamar sang kekasih, dan menutup rapat pintu tersebut setelah ia masuk. ia mendapati sang kekasih hanya terduduk di atas ranjangnya. diam, dan tenang. tak nampak seperti kucing yang didera heat.

"what are you doing?" alisnya menyatu, pertanda bingung. ia memposisikan dirinya di hadapan sang kekasih. "ini bercanda doang heatnya? im literally coming at 2 — lebih, just for seeing you sulky on bed like this?"

junhui mengerut, menatap sebal sang kekasih. "i'm not sulky, dumbass. change your ava first, asap." pintanya. soonyoung hanya menatap remeh junhui sebelum akhirnya mengganti foto profilnya.

tentu junhui menyadari tatapan itu. how his lover look at him like he's not worth of his time. ia berdecak. "don't look at me like that. i'm more than you see." dirinya merebut dan melempar asal ponsel sang kekasih sebelum akhirnya mendorong tubuh soonyoung hingga sosok itu terbaring di bawahnya.

"i might love to bitching around, but you have to remember that i'm a bitch in bed too."

ia duduk di atas tubuh sang kekasih, meletakkan kedua tangannya di samping kepala soonyoung dan membiarkan pria itu meraba tubuhnya. "we both got a bitch attitude, honey. but not for tonight." ia menggerakkan pinggulnya, menggoda milik sang kekasih yang mulai mengeras dibawah sana.

soonyoung membalikan posisi mereka, menahan tubuh kucing nakalnya yang mulai dibasahi peluh. matanya berkilat nafsu, dan dapat dipastikan bagian belakangnya basah karena cairan sewaktu heat. ia melepas kaos putih yang dikenakan junhui dan melemparnya sembarang jauh dari ranjang.

ia tersenyum miring, mengusap pipi junhui dengan lembut, membuat sang empu menggeram nyaman namun menginginkan lebih. "there is no bitching around tonight, i agree." ia terkekeh. jarinya menelusuri selangka menuju puting mencuat milik sang kekasih, membuatnya menghembuskan nafas berat nan hangat.

keduanya saling mengunci pandang, termasuk saat soonyoung melepaskan pakaian bagian bawah junhui dalam sekali tarik. ia mengecup tungkai sang kekasih, naik menuju paha mulus tanpa cela itu dan meninggalkan kecupan basah disana. tepat saat sosok itu mengerang akibat tanda yang diberikan, ia memasukkan kedua jarinya ke dalam rektum basah milik junhui. membuat sang kekasih meremas kuat sprei dengan mata terbelalak sebab jari panjang tersebut menekan tepat titik nikmat miliknya. deru nafasnya tidak beraturan. soonyoung yakin kini kekasihnya sepenuhnya memasuki fase heat.

"you know, baby? all i wanna do is push mine hard and break your back for the whole night."

soonyoung mulai menggerakan keduanya dalam tempo tidak beraturan. bibirnya sibuk menghiasi paha serta dada milik sang kekasih secara bergantian, namun menolak untuk memberikan ciuman yang basah nan liar di sana. membuat ia yang sedang dipuaskan dengan jari itu mengerang frustasi.

"fuck — soonyoung! kiss me, bastard!"

"why should i?" tanya soonyoung. jemari lain miliknya menggenggam kepunyaan junhui yang basah sebab cairan precum yang terus mengalir keluar — sama basahnya seperti lubangnya di bawah sana.

tumbukan jari soonyoung pada prostat junhui saja sudah membuat hybrid kucing itu menggila, apalagi tempo kocokan pada miliknya. temponya lambat dan berantakan, berbeda dengan tumbukan jari pada lubangnya yang begitu keras dan cepat. berhasil membuat junhui melayang begitu tinggi dan —

"anghh! soonyoung!"

— mencapai klimaksnya.

"you are a fucking bastard, soonyoung. yes you are."