Chapter 43 || U can't Leave!

896 46 2
                                    



"Mau apa, Lo?"

"Turun, Lo!" perintah seseorang yang sepertinya sangat kuat di sana. Siapa lagi kalau bukan Roy Sang Ketua Geng Noir.

Tatapan Roy menandakan ia tidak suka pada Sahaniel dan juga Ohara saat ini. Tatapan sengit yang diberikan Sahaniel lebih benci pada Roy. Sahaniel tetap tenang di atas motornya sedangkan Ohara sudah meremas pundak Niel.

"Anjing! Lo perintah gue?" sergah Sahaniel tidak terima diperlakukan seperti itu.

"Kalo gue turun, lo mau apa? Ha?" senggak Sahaniel tak mau kalah.

Salah satu pasukan di sana menarik tas Ohara yang membuat Ohara harus turun dan melepaskan pegangan pada pundak Sahaniel.

"Le-lepasin!" jerit Ohara meronta keras.

Ohara terjatuh karena merebut tasnya. Dan semoga itu tidak luput dari pandangan Sahaniel. Gigi Sahaniel bergemeletuk, rahangnya mengeras menandakan ia sangat marah. Sahaniel turun dari motornya dengan santai. Setelahnya, ia menendang kasar perut laki-laki yang membuat Ohara jatuh. Ohara menutup mulutnya tidak percaya melihat Sahaniel yang begitu kasar dan seram.

"Berani Lo sentuh cewek gue, habis lo di tangan gue," ancam Sahaniel murka. Orang yang sudah ia tendang tadi tersungkur ke tanah memegangi perutnya yang ia rasa keram.

"Dengar Roy! Lo ngajak mati sama gue, berani lo sama gue? One by one kalo Lo berani!!!"

Roy merasa terhina dengan perkataan Sahaniel. Sahaniel menghampiri Ohara yang sibuk membersihkan roknya.

"Kamu nggak papa, Hara?" tanyanya khawatir. Ohara menggeleng.

"Niel, awas!!!" kata Hara yang tak sengaja melihat Roy mendekat padanya dengan tinju yang sudah ia kepal dalam tangannya, siap untuk ia layangkan pada Niel. Niel yang dengan cekatan menoleh lalu menangkis serangan yang Roy berikan.

Ia mendorong Roy sampai terhuyung ke belakang, salah satu anggota Noir menolongnya supaya tidak terjatuh. Ketika salah satu anggota Noir ingin melawan Niel, dengan cepat Roy melarangnya.

Roy maju lagi, segala tinjuan, tendangan, tangkisan Sahaniel dan Roy lakukan. Tapi, belum ada juga yang mengalah hingga saat ini. Ketika, Sahaniel sedikit lengah, Roy sudah mendudukinya. Meninju bagian wajahnya. Sahaniel membalas Roy, hingga Roy terhuyung ke belakang akibat tendangan Sahaniel.

Ohara yang sudah menangis tidak tahu melakukan apa, saat Roy datang dengan tinjuannya, Sahaniel bersiap-siap untuk berdiri. Ohara yang sudah seperti tahu Sahaniel akan kena datang menghadang Roy. Dia memukul Roy dengan kedua tangannya. Meski sebenarnya tidak berpengaruh pada Roy. Karena Roy jengkel pada Ohara, ia tidak sengaja menampar keras pipi Ohara. Membuat gadis itu harus tersungkur ke arah tamparan Roy.

Ohara meringis kesakitan, ada bau anyir dari mulutnya. Benar saja, sudut bibir gadis itu berdarah. Ohara sudah menangis karena kesakitan. Tamparan Roy sangat keras. Sahaniel yang melihat pacarnya diperlakukan seperti itu, sangat murka.

"ROY!!?" teriak Sahaniel dengan geram lalu menghampiri Roy, menendangnya hingga terbatuk. Menendang lagi dan lagi sampai Roy terjatuh tak bisa bangkit, meninju wajah Roy dengan ganas sampai tidak berbentuk. Tidak ada yang berani menghalangi mereka berdua. Semua hanya melihat dan tak berani melerai.

𝑨𝒃𝒐𝒖𝒕 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒓𝒂 (ᴇɴᴅ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang