"Sholat aja sering ditinggal, masa ninggalin dia yang udah nyakitin aja ngga bisa?"
Happy Reading
.
.
.
."Gimana, Lang?" tanya Gerald.
Inti anggota Gervanos sudah berada di markas mereka. Mereka membicarakan tentang apa yang akan dilakukan kepada orang yang sudah mengeroyok Gilang.
"Diemin dulu," balas Gilang.
Teman-teman Gilang menatap Gilang dengan tatapan bingung. Bagaimana tidak, Gilang menyuruh mereka mendiamkannya.
Gilang yang tau pikiran mereka lantas membuang muka lalu menatap satu-persatu temannya. "Kalau udah melewati batas, baru bertindak." Ujar nya santai. Gerald, Gini, Genta, dan Gavin hanya menganggukkan kepada mereka.
Gilang berdiri, kemudian berjalan melewati teman-temannya, ia berjalan menuju taman belakang markas. Taman yang bisa membuat pikirannya tenang.
Setelah sampai di taman, ia langsung mendaratkan bokongnya di kursi panjang yang berada disana. Ia menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi. Ia mendongak menatap lurus langit yang berwarna biru muda itu.
Gilang masih memikirkan tentang ucapan Papa nya semalam. Ia sebenarnya tidak mau dijodohkan dengan orang yang bahkan Gilang tidak kenal.
"Kenapa?"
Suara Gerald membuyarkan lamunannya. Gilang menoleh, mendapati ke-empat temannya yang sedang berjalan ke arah nya. Mereka lalu duduk di kursi yang ada di taman.
"Lo kalo ada masalah cerita aja kali, Lang."
Setelah mendengar ucapan Gavin, Gilang membuang mukanya ke arah langit. Ia menghembuskan nafas pasrah. Memang teman-temannya itu sangat peka dengan keadaan Gilang.
Gilang masih belum mau menceritakan rencana perjodohan kepada teman-temannya. Bukan karena ia takut dijauhi, namun biar mereka tau sendiri nantinya.
"Gaada," balas Gilang singkat.
"Kita ngerti, nggak semua masalah harus lo ceritain ke kita," Genta menjeda kalimat nya. "Tapi kita bakal ada disamping lo saat lo butuh temen cerita," Lanjutnya sambil tersenyum tipis.
Gerald, Gino dan Gavin, lantas menganggukkan kepada nya ketika mendengar ucapan Genta. Jangan salah, playboy-playboy gini, Genta juga kadang bisa menjadi paling bijak diantara mereka.
Gilang menolehkan kepalanya ke arah teman-temannya. Ia tersenyum tipis, memang sejak dulu, jika Gilang mempunyai masalah, teman-temannya yang akan mendengarkan ceritanya dan akan menasehati nya. Ia memang sangat bangga dengan sahabat nya itu.
° ° ° ° °
Malam pun tiba. Langit yang tadinya berwarna jingga, kini telang berubah menjadi warna biru kehitam-hitaman. Kayla sedang melamun diatas kasur empuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Bad Boy ( TERBIT )
Teen Fiction"Lo cantik, tapi ngeselin." Cerita tentang sepasang kekasih yang terpisah selama beberapa tahun lamanya. Dan akhirnya, mereka dipertemukan kembali dengan sifat yang sangat berbeda dari yang sebelumnya. Bersama karena adanya perjodohan. Mereka yang...