Virtualzone - Chapter 13

541 76 112
                                    

Ini full moment Bara-Raya sih. Buat yang nungguin moment Raga-Rayya kita tunggu di chapter yang akan datang.

Tanpa banyak basa-basi langsung aja ke ceritanya. Jangan lupa feedback dengan cara tekan bintang di pojok kiri bawah, komen, dan share ke temen-temen kalian.

Oh iya, bantu aku koreksi typo juga yaa

Enjoy 💜

Rayya mengambil laptop di atas meja belajarnya, dirinya duduk di window seat dan laptop berada di pangkuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rayya mengambil laptop di atas meja belajarnya, dirinya duduk di window seat dan laptop berada di pangkuannya. Itu merupakan spot ter-pewe yang sering Rayya kunjungi untuk membaca novel, menonton drakor atau bermalas-malasan. Kamar Rayya cukup luas kira-kira berukuran 5x5 meter. Cat dan beberapa furniture yang ada di kamar berwarna pink pastel, karena itu warna kesukaan Rayya. Terdapat sofa di depan kasur dan sofa tunggal di pojok kiri, juga window seat yang langsung mengarah ke depan rumah yaitu jalan dan rumah tetangga karena balkon kamar Rayya berada di sebelah kiri window seat. Tidak lupa meja belajar berwarna putih dengan beberapa novel dan album boyband yang disukainya berbaris rapi di rak atas meja belajar.

Rayya melanjutkan drama Korea yang sempat tertunda karena sibuk belajar Biologi sambil menikmati cokelat yang beberapa hari dia temukan di mejanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rayya melanjutkan drama Korea yang sempat tertunda karena sibuk belajar Biologi sambil menikmati cokelat yang beberapa hari dia temukan di mejanya. Selain cupcake Rayya juga sangat menyukai cokelat. Rayya merupakan seorang pecinta makanan manis, terutama 2 makanan tadi. Saat ini matanya tidak berpaling sedikitpun dari layar laptop, memperhatikan adegan demi adegan yang ditampilkan tanpa mau terlewat satu scene pun. Sayangnya konsentrasi itu pecah karena panggilan masuk di ponselnya.

Barbara. Nama itu yang tertera di layar ponselnya. Pesan yang dikirim Bara tadi pagi baru dia baca, belum sempat dibalas. Mungkin itu alasan Bara langsung menelepon malam ini. Seperti yang kita tahu biasanya Bara akan mengirim pesan terlebih dahulu sebelum menelepon. Rayya menggangkat panggilan tersebut dengan mata yang masih menatap layar laptop.

"Halo Ay," sapa Bara di seberang sana.

"Iya, halo," sahut Rayya.

"Kok chat gue tadi pagi cuman berakhir centang biru doang. Kenapa enggak lo bales?"

Virtualzone [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang