Virtualzone - Chapter 18

436 58 54
                                    

Aku enggak bosen-bosen buat ngingetin supaya kalian klik bintang di pojok kiri bawah, dan komen hehe. Langsung aja kali ya.

Enjoy 💜

Tiga puluh menit yang lalu Rayya baru menyelesaikan tugas dan mengerjakan beberapa soal SBMPTN dibantu Raga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga puluh menit yang lalu Rayya baru menyelesaikan tugas dan mengerjakan beberapa soal SBMPTN dibantu Raga. Namun kini matanya enggan untuk terpejam, padahal jam dindingnya sudah menunjukkan pukul 23:15. Sejak 15 menit yang lalu Rayya terus mencari posisi nyaman agar dirinya bisa tidur. Sayangnya mata itu masih betah terjaga. Rayya meraih ponselnya di atas nakas. Mencoba menghubungi Gita, tetapi tidak mendapat balasan.

Akhirnya dia hanya memandangi langit-langit kamarnya. Lalu muncul pertanyaan-pertanyaan yang selalu menghantui setiap orang di malam hari. Mengenai masa depan, Rayya belum memutuskan dengan matang apa jurusan yang akan dia ambil untuk kuliah nanti. Pasalnya dia belum menemukan apa yang benar-benar dia suka, dan jika mengikuti permintaan sang Ayah apakah dirinya mampu?

Lamunan itu berakhir karena satu notifikasi pesan yang muncul di layar ponsel miliknya. Si pengirim hanya memberikan satu pertanyaan yang sudah pasti jawabannya adalah iya.

Barbara

You're still awake?

Ya, I couldn't sleep

Sama gue juga

Gue mau ngeluarin tiket permintaan

Coba nyanyi dong biar bisa tidur

Tapi sambil video call

Mau modus, lo

Tapi okelah.

Sebelum Rayya menjawab, ponselnya sudah menerima panggilan video dari Bara. Rayya menggeser layarnya ponselnya ke atas menerima panggilan itu. Bara mengenakan kaus berwarna putih, sepertinya dia duduk di ujung kasur dan meletakkan ponselnya di atas meja.

"Gimana? Udah nggak kaget, kan, lihat orang ganteng kayak gue?"

"Lihat Jaehyun aja gue nggak kaget, apalagi cuman lihat lo."

"Nggak kaget tapi terpana," katanya, "gitu, kan, maksud lo?" sambungnya diakhiri tawa kecil

"Sori, Jaehyun lebih mempesona daripada lo."

"Oh, makasih lho." Bara mengukir senyuman di wajahnya. Sedangkan Rayya menganggkat salah satu alisnya mempertanyakan maksud ucapan terima kasih Bara.

"Yaaa ... gue bilang makasih karena barusan lo secara tidak langsung mengakui pesona ketampanan gue," ucapnya sambil melenggak-lenggokkan kepala dan jari tangan yang mengusap-usap dagu. "walaupun masih di bawah Jaehyun, sih," lanjutnya.

Rayya menggeleng pelan, tidak habis pikir dengan Bara. "Kayaknya hidup lo tiada hari tanpa narsis deh." Jika ada award bagi orang narsis, pasti Bara yang akan memenangkannya. "Udah, buruan! Katanya lo mau nyanyi." 

Virtualzone [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang