Virtualzone - Chapter 27

345 55 13
                                    

Langsung aja, tapi jangan lupa buat pencet bintang di pojok kiri bawah, komen, share juga. Kalo ada typo boleh bantu koreksi yaw. Oh iya, gapapa deh kalo misalkan kalian gak mau vote, tapi komen ya. Biar ada interaksi di antara kita. Soalnya komen kalian tuh mood banget.

Enjoy 💜

Sejak satu jam yang lalu Rayya dan Raga berbincang melalui video call

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak satu jam yang lalu Rayya dan Raga berbincang melalui video call. Mereka sudah membahas beberapa soal yang Rayya tidak pahami. Tadinya Raga akan datang ke rumah, tetapi Bintang merengek tidak mau ditinggal sendirian, diajak ke rumah Rayya pun tidak mau. Bunda sedang menginap di rumah nenek karena mendapat kabar kalau nenek sedang sakit, sedangkan ayah sedang ada jadwal terbang.

"Kalo ada materi yang masih lo enggak paham, enggak apa-apa dilewat aja dulu kalau enggak mau langsung ditanyain ke gue."

"Gue tuh bukannya enggak mau nanyain ke lo. Gue pengen coba ngerjain sendiri, tapi tetep enggak bisa," adunya.

"Kak, bantuin gue ngerjain tug-" Belum selesai melanjutkan ucapannya, Bintang melihat Rayya di layar ponsel kakaknya. "Pacaran mulu lo," sindir Bintang sambil menyikut lengan kakaknya.

"Enggak ada yang pacaran. Anak kecil jangan sok tahu."

"Oh friendzone berarti. Kasihan banget kakak gue." Bintang berdecak sambil menggelengkan kepalanya pelan.

"Ra, udah dulu ya. Nanti gue kabarin lagi."

Rayya tertawa kecil melihat drama singkat dari kakak beradik yang berlangsung melalui layar ponselnya. Saat sambungan itu terputus, Raga beranjak dari kasurnya. "Ganggu mulu lo," katanya sambil menyeret Bintang ke luar dari kamar dengan cara merangkul sang adik dan membiarkannya mencium bau ketiak.

Berbeda dengan Rayya, dia duduk di samping Gita yang sedang mengerjakan tugas. Gita masih menginap di rumah Rayya. Sekarang Rayya sedang memperhatikan sahabatnya yang bisa fokus setiap mengerjakan sesuatu. Sedangkan dirinya begitu mudah terdistraksi oleh sesuatu apalagi notifikasi dari ponselnya.

"Udah teleponan sama Raganya?"

"Udah," sahutnya singkat. "Lo rajin banget, gue ngiri deh."

Gita menatap sahabatnya sejenak, kemudian kembali menggoreskan tinta di bukunya. "Lo juga akhir-akhir ini rajin lho gue lihat-lihat."

"Iya sih, tapi ... enggak tau ah." Rayya beranjak mengambil laptop untuk menonton drama Korea dan ikut tengkurap di samping Gita yang masih sibuk mengerjakan tugas. Hampir dua minggu dirinya melupakan Oppa-Oppa kesayangannya, bahkan dia juga jarang menjenguk Jaehyun ke Instagram karena sedang mencoba PDKT dengan soal-soal SBMPTN. Rayya mulai membuka Netflix untuk kembali melanjutkan tontonan drama yang sempat terlupakan. Matanya mulai fokus pada layar laptop ketika drama itu mulai dengan adegan demi adegan yang saling mendukung.

Tidak terasa enam puluh menit berlalu, satu episode drama itu sudah selesai. Rayya menoleh ke arah Gita karena mendengar dengkuran halus dari arahnya. Jam dinding pun sudah menunjukkan pukul 23:22. Setelah membangunkan Gita untuk pindah ke kasur, Rayya menyimpan laptopnya di meja belajar dan dia tidak sengaja melihat ponselnya menyala dan berada di aplikasi WhatsApp sejak tadi, dan ada satu notifikasi pesan dari Bara sejak dua puluh menit yang lalu. Dia mengirim foto dirinya ditambah beberapa kalimat dibawahnya.

Virtualzone [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang