hujan

273 28 0
                                    

Sangyeon dan Jane sampai di apartemen milik Sangyeon, tidak ada yang spesial seperti apartemen pada umumnya namun lebih mewah.

"kamu boleh lihat-lihat dulu" kata Sangyeon

"rapi ya" kata Jane

"kakak ga kesepian tinggal disini? kenapa ga tinggal sama papa kakak disini kakak malah tinggal sendirian" kata Jane

Sangyeon yang mendengar semua itu hanya tersenyum.

"kan nanti saya tinggalnya sama kamu" kata Sangyeon sambil menuang jus untuk Jane

"nanti saya ga kesepian lagi disini karena ada kamu" lanjut Sangyeon sambil memberikan segelas jus pada Jane

Jane menerima gelas yang diberikan oleh Sangyeon dan juga berusaha menahan malu karena baru kali ini Jane diperlakukan spesial oleh orang lain setelah ayahnya.

"kak ini kamar kakak?" tanya Jane sambil memasuki kamar Sangyeon

"iya nanti jadi kamar kamu juga" kata Sangyeon

Jane terkejut ketika Sangyeon bicara seperti itu.

"tenang aja saya ga akan nyentuh kamu kalau kamu belum siap" kata Sangyeon yang mengerti Jane

Jane membuka tirai di kamar Sangyeon melihat langit yang sudah mendung dan gelap.

"kak mau hujan" kata Jane

"mau pulang?" tanya Sangyeon

"iya" jawab Jane

"yaudah ayo" ajak Sangyeon











Sangyeon pun mengantar Jane pulang ke rumah dengan selamat beruntung hujan turun ketika Jane sudah sampai dirumah.

"kakak gapapa pulang hujan deras jalanan juga ga keliatan masuk dulu" kata Jane

"gapapa" kata Sangyeon

"Sangyeon masuk dulu saya gamau kamu kenapa-kenapa" kata ayah lalu Sangyeon menurut

Jane pun langsung pergi kekamar untuk mandi, setelah mandi Jane langsung duduk dimeja belajarnya dan menyalakan laptop miliknya.

"Jane ngapain?" tanya ayah yang lewat kamarnya

"hehehe" Jane hanya tertawa

"belajar" titah ayah

"iya nanti abis ini aku belajar" kata Jane

"temenin Sangyeon sana" kata ayah

"suruh kesini aja aku mau nulis ayah" kata Jane

"yaudah"

Tidak lama Sangyeon pun datang ke kamar Jane.

"ngapain?" tanya Sangyeon

"nulis" jawab Jane yang masih fokus pada laptop miliknya

"kamu mau jadi penulis?" tanya Sangyeon

"iseng aja kok ini" kata Jane

"kenapa kok iseng? padahal bagus kalau kamu jadi penulis" kata Sangyeon

"iya juga" kata Jane

"nanti kuliah kamu ambil sastra" kata Sangyeon

"boleh aku juga belum tau mau ambil apa, makasih kak sarannya" kata Jane

"iya, kamu juga mau kerja" kata Sangyeon

"oh itu belum kepikiran" kata Jane

"jadi penulis aja lumayan nanti kalau ceritanya bagus kamu bisa dijadiin novel trus nanti kamu dapet uang" saran Sangyeon

"ide yang bagus" kata Jane

"rambut kamu ga dikeringin?" tanya Sangyeon

"nanti juga kering sendiri aku males" kata Jane

"mana sini biar saya yang keringin"

"emang bisa?"

"ya bisa"

Jane memberikan hair dryer miliknya pada Sangyeon, dan Sangyeon pun langsung mengeringkan rambut Jane yang masih basah.

"kok kakak bisa sih?" kata Jane yang masih sibuk menulis

"saya juga suka ngeringin rambut saya" kata Sangyeon

Tanpa disadari ternyata ayah memperhatikan Jane dan Sangyeon yang berada dikamar.

"apa Jane gak inget Sangyeon ya? mungkin karena dulu Jane masih kecil jadi lupa kali ya" gumam ayah pelan

Ayah pun turun menyuruh bibi membawa buah-buahan dan susu ke kamar Jane.

"non ini buah sama susu dari bapak" kata bibi memasuki kamar

"iya bi taro di meja aja makasih ya" kata Jane

"udah kering kak?" tanya Jane

"udah tinggal disisir" kata Sangyeon

Jane pun langsung menyisir rambutnya dan memakan buah yang disiapkan bibi untuknya.

"kak makan nih sama minum susu nya juga" kata Jane

Sangyeon pun menuruti Jane.

"nanti kelulusan kamu saya boleh datang?" tanya Sangyeon

"boleh" jawab Jane

"kamu gapapa?" tanya Sangyeon

"ya trus kenapa? masa ngelarang kakak dateng ke kelulusan aku" kata Jane

"nanti kamu malu sama temen-temen yang lain" kata Sangyeon

"ngapain malu, kan yang mau nikah aku bukan mereka aku juga udah yakin sama keputusan aku" kata Jane

Sangyeon yang mendengar jawaban Jane hanya tersenyum.



















mleyot sendiri:"
☆☆☆☆☆

Nikah : Lee Sangyeon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang