ONE

1.6K 213 15
                                    

Kapal milik keluarga Jung berlayar tepat pada bulan purnama biru.

Jeno keluar ruang kapal untuk melihat laut dan langit malam.
"Malam yang tenang nan indah, aku baru pertama kali ini merasakan suasana seperti ini" ucap Jeno.

"Jeno lihat itu"
Mark yang menunjuk ke arah bulan yang hampir mendekati sempurna.

"Itu bulan, aku tahu Hyung jangan membodohiku dengan roman mu itu" ucap Jeno kesal.

"Hya! Apa kau mengerti arti dari bulan itu? Perhatikan kau akan terpesona" ucap Mark.

"Sedang apa kalian? Malam ini adalah purnama biru. Mungkin bagi Jeno pertama kalinya dia melihat ini di laut lepas." Jaehyun yang menghampiri.

"Ayah, apa aku bisa melihat duyung secara diam-diam lagi?" Tanya Mark.

"Duyung?!" Jeno terkejut dan menatap Jaehyun dengan penuh tanda tanya.

"Purnama biru, para duyung akan muncul dan keluar dari laut untuk yaaaa bersemedi. Kesempatan bagi mereka menambah kekuatan. Kau bisa melihatnya ketika mereka duduk diantara batu karang itu." Ucap Jaehyun.

"Ayah, aku tidak percaya dengan ceritamu. Tidak ada duyung di dunia ini. Ayah ini jaman modern kenapa kau masih percaya dengan semua itu?" Ucap Jeno.

"Jeno kau akan percaya ketika kau melihatnya sendiri limat menit lagi. Dan kau akan percaya" Jaehyun menepuk bahu Jeno dan meninggalkan Mark Jeno berdua.

Setelah 5 menit berlalu, akhirnya Jeno memulai pembicaraannya dengan kakaknya.

"Hyung kau percaya?" Jeno melihat ke arah Mark.

"Lihat ke batu karang dan diam." Mark menundukkan Jeno agar tidak terlihat oleh duyung.

Jeno pun menurut pada hyungnya dan fokus ke arah batu karang. Tak lama berselang mereka berdua pun melihat kemunculan para duyung.

Diantara para duyung, pandangan Jeno terfokus pada seekor duyung yang membuatnya terhipnotis dan terdiam.
"Siapa dia, kenapa dia begitu cantik." Batin Jeno.

Mark pun menyadarkan Jeno dari lamunannya.
"Hya! Ada apa denganmu? Jeno kau harus dengar ini. Kita tidak boleh mendekat, berhubungan, terikat janji, menikah, dan lain-lain bersama bangsa duyung."

"Kenapa? Kenapa begitu?" Tanya Jeno.

"Ibu meninggal karena hal ini. Oleh karena itu raja duyung dan manusia sepakat untuk tidak saling berhubungan lagi. Termasuk kita anak raja Jung. Ada satu lagi siren. Dia adalah spesies duyung jahat yang mungkin bisa memprovokasi kita jadi kau harus bisa membedakan mana duyung dan siren."

"Mwo..." Jeno hanya kerjut dan terdiam. Dia hanya berfikir ingin mendekati duyung yang ia lihat sekarang.

"Mereka akan pergi saat matahari akan terbit. Dan mereka akan seperti ini lagi di setiap bulan purnama biru."

"Apa yang akan terjadi saat purnama merah?"

"Saat purnama merah, siren akan memiliki kekuatan yang lebih besar dari duyung. Dan itu sangat berbahaya"

"Hyung, kataka dengan jelas."

"Bangsa duyung akan memilih untuk tinggal daripada dimakan siren. Saat mereka berdiam diri, disitulah duyung mengumpulkan kekuatannya untuk mencegah siren menguasai dunia."

"Hyung siapa dia?" Tunjuk Jeno ke Jaemin.

"Putra raja duyung. Dia adalah anak yang paling berpengaruh dalam kehidupan bangsa duyung. Ayahnya sangat menjaganya. Oleh karena itu dia tidak pernah menggunakan kaki nya untuk berjalan. Jangan berhubungan dengan bangsa duyung termasuk Jaemin atau aku akan menanggung beban lebih berat dari hukuman ayah."

"Apa kau tau, seekor duyung akan muncul ketika kau menyayikan sebuah lagu. Lagu itu yang biasa digunakan bajak laut untuk menangkap para duyung." Mark memberikan rekaman lagu itu kepada Jeno, Jeno menghafalkan liriknya.

Mark pun menjelaskan hal lain dan memperingatkan Jeno tentang larangan dua dunia itu kepada Jeno adiknya agar dia tidak melanggar aturan ayah.

Jeno hanya mendengarkan samar-samar karena fokus pada Jaemin. Dia mengguk tanda mengerti, tapi disisi lain dia tidak mengindahkan peringatan itu.

"Kita akan pulang sekarang. Setelah ini jangan pernah pergi ke laut untuk beberapa bulan ke depan." Ucap Jaehyun.

Mark mengangguk tanda mengerti. Jeno hanya diam, mengangguk tipis.
Mereka pun kembali ke istana sedangkan Jeno masih terbayang oleh Jaemin.
Karena larangan berlayar beberapa hari, Jeno memutuskan untuk menurut pada peringatan ayahanya. Tapi setelah purnama itu, Jeno akan pergi menangkap Jaemin dengan usahanya sendiri.

Sesampainya mereka di istana Jeno masuk ke kamarnya dan berkhayal tentang Jaemin, namja yang ditemuinya baru saja.

"Tunggu aku Jaemin, aku akan membuatmu menyerahkan dirimu padaku..." Jeno memamerkan senyum miringnya yang membuat ngeri orang lain.

.
.
.
Lanjut?

Legend of Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang