Selang lima bulan Jeno dan Jaemin menikah, akhirnya Jaemin pun hamil.
"J-jeno ya..." Lirihnya pelan.
Jeno yang baru saja kembali pun bertanya padanya.
"Hm? Iya sayang ada apa?" Jeno menutup pintu dan menatap Jaemin.
"Mmmm...." Jaemin menatap mata Jeno lalu menggerakkan bola matanya memperhatikan wajah Jeno.
Karena melihat tingkah Jaemin yang menggemaskan, Jeno memegang kedua lengan Jaemin dan menatapnya.
"Apa sayang, katakan jangan diam."
"A-aku ingin memberitahu sesuatu..." Jaemin menatap Jeno.
"Katakan sayang katakan saja." Jeno menatapnya kembali.
"Aku..."
"Aku? Na kau kenapa?" Ucapnya panik.
"Aku h-ha..."
"Haaaa...? Hamil?!" Sambil menatap Jaemin, ia beraharap Jaemin mengatakan iya.
Jaemin mengangguk sembari melihat Jeno.
"Yyyyeeeeessss!!!!" Jeno berteriak kencang lalu memeluk Jaemin dengan erat.
Jaehyun, Mark, dan Haechan yang mendengar teriakan Jeno pun keluar dari kamar dan melihat ke arah kamar Jeno.
"Ada apa hyung?" Tanya Haechan.
"Molla, tapi semua orang melihat ke kamar mereka. Kita ke sana?" Mark melihat Haechan.
Haechan mengangguk dan mereka sepakat pergi menemui keduanya. Jaehyun pun ikut datang, Mark langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Jenoya ada ap...." Omongan Mark terhenti saat melihat keduanya sedang ciuman.
"Yak! Dasar hyung bodoh! Dimana sopan santun mu!" Jeno melepas pagutannya dan memukul Mark dengan guling.
"Yaaak! A-arra aku mi9inta maaf!!" Teriaknya.
"Apa yang terjadi?" Jaehyun menengahi mereka.
"Ayah.. Jaemin hamil.." Ucap Jeno lirih.
Sontak Jaehyun, Mark dan Haechan terkejut.
"Sungguh?" Tanya Haechan.
"Itu bagus, Jaemin jaga kandunganmu arraseo." Ucap Jaehyun.
Jaemin mengangguk, semua terlihat bahagia mendengarnya. Tapi, selama enam bulan ia harus berada di dalam air. Maka Jeno pun berusaha mengubah kamarnya yang besar menjadi kolam dengan lantai kaca. Sehingga memudahkan bagi Jaemin untuk berenang dan berendam sesukanya.
Setelah kabar gembira tentang kehamilan Jaemin, Haechan merenung di taman kerajaan sendirian. Tak sengaja, Jaehyun melihat Haechan disana dan menghampirinya.
"Ada apa? Apa yang kau pikirkan Haechan?" Jaehyung duduk disampingnya.
"Ah, Ayah, tidak aku hanya berfikir tentang Jaemin." Ucap Haechan.
"Kenapa kau harus memikirkannya? Pikirkan kandunganmu. Kau juga hamil."
"Ya Ayah, aku tahu itu tapi Ayah pikiranku semakin kacau ketika mendengar kehamilan Jaemin. Aku senang, tapi aku juga khawatir Ayah." Haechan menatap Jaehyun dengan wajah penuh kekhawatiran.
Jaehyun mengusap kepala sang menantu dengan lembut.
"Apa yang kau khawatirkan? Katakan padaku."
"Ayah, apa Ayah ingat tentang frekuensi yang sangat menyiksa Jaemin?"
"Jadi kau khawatir tentang itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend of Forbidden Love
FantasyBercerita tentang kisah cinta dua dunia terlarang yang ditentang oleh dua bangsa berbeda akhinya diijinkan bersatu dan bersama untuk melawan kejamnya dua dunia yang melarang mereka untuk saling mencintai.