THREE

1.3K 155 22
                                    

Mark memanggil Jeno keluar untuk menanyakan sesuatu. Ia mengetuk pintu kamar Jeno membuat keduanya terkejut.

"Lee Jeno keluarlah aku ingin bertanya sesuatu padamu!" Teriak Mark.

Jeno berjalan dan membuka pintunya, ia keluar dan kembali menutup pintunya meninggalkan celah sedikit.
Melihat ini, Jaemin memanfaatkan keadaan untuk merangkak ke jendela dan kabur.

Jeno dikejutkan oleh pertanyaan hyungnya yang curiga dengan bau anyir di dalam kamar adiknya.

"Jeno, tunggu aku mencium bau anyir dari kamarmu, apa yang kau lakukan?" Tanya Mark penuh curiga.

"A-ah i-itu... A-aku sedang bermain dengan ikan yaaa.. Ikan.." Jawab Jeno gugup.

"Ikan? Tapi sejak kapan kau memelihara ikan? Aku ingin masuk dan melihat ikan apa yang kau pelihara."

Mark mencoba untuk masuk tapi Jeno menahanya dengan sigap.

"Hyung, jika kau masuk sekarang kau akan menjadi mangsanya. Aku belum membersihkan seluruh kamar ku dan ikan itu belum ku masukkan ke dalam akuarium. Kau boleh melihatnya besok"

"Baiklah, ini sudah malam, sebaiknya kau istirahat." Mark pun pergi meninggalkan Jeno.

"Huhft... Hampir saja..." Jeno bernafas lega. Ia kembali masuk ke kamarnya dan mendapati Jaemin yang mencoba lari darinya.
Jeno menarik tangannya dan membuat mereka saling berhadapan

Setelah Jeno menahan Jaemin, akhirnya dia pun kembali ke laut dengan wajah yang begitu gelisah dan takut. Tanpa disadari, ia menabrak tubuh hyungnya, spontan saja Xiaojun langsung menghardiknya dan bertanya.

"Hya! Na Jaemin ada apa denganmu? kenapa kau melamun, gelisah seperti orang ketakutan? Perhatikan jalanmu jika kau menabrak orang lain bagaimana? Tapi tunggu, darimana saja kau?"

"Hyung bisakah kau bertanya satu per satu? kau mewawancaraiku?"

"Kenapa kau bertanya balik padaku? Jawab pertanyaan ku" ucap Xiaojun kesal.

"A-aku... A-aku tak apa h-hyung. M-mianhae... A-aku... P-pergi bersama t-temanku" Jawab Jaemin gugup.

Xiaojun mulai curiga pada adiknya itu, tetapi dia tidak mau mewawancarai adiknya lebih lanjut untuk menghindari pertengkaran. Xiaojun membawanya pulang karena sang ayah mencari Jaemin.

"Darimana saja kau? Ayah ingin bicarakan hal penting bersamamu Na", ucap sang ayah.

"Maaf ayah aku pergi bersama teman ku. Apa yang ingin ayah bicarakan?"

"Ayah ingin kau menikah setelah hyungmu menikah dengan Hendery. Kali ini ayah ingin kau menikah dengan seorang yeoja pilihan ayah. Dia menyukaimu sudah lama dan ayah harap kau tidak menolaknya. Besok bangunlah lebih awal untuk menemui dia disini."

"A-yah... Kau tidak membicarakan ini dengan ku sebelumnya."

"Maaf Jaemin, hyungmu merasa bahwa Yena adalah yeoja baik yang bisa menjadi pendampingmu nanti, tentu saja ayah setuju. Dan ayah sengaja melakukan ini agar kau tidak menolaknya. secepatnya kalian akan bertunangan.", tegas ayah.

Jaemin hanya terdiam, dia tidak bisa melawan permintaan ayah tercintanya. Jeamin tidak ingin mengecewakan sanng ayah, ia pergi ke kamarnya dan merenungkan semua hal yang terjadi padanya.

"Pertama, Jeno membuatku terikat janji, bagaimana aku melepaskan kalung ini. siapa yang harus ku jadikan tempat curhat? Hyung pasti akan mengadu pada ayah.", Jaemin menggenggam kalung pemberian Jeno dan mencoba melepaskannya tapi ia gagal dan gagal.

"Kedua, ayah memintaku menikah dengan Yena. Ketiga adalah bagaimana aku bisa mengatasi semua ini?", Jaemin mengacak rambutnya dengan kesal.

Pagi menjelang, Jaemin belum juga bangun. Xiaojun masuk dan membangunkan adiknya.

Legend of Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang