Thirteen

408 67 1
                                    


Jisung mulai tumbuh sebagai laki-laki remaja. Diusia kecilnya, ia dan kedua orang tuanya yang terus berlatih mempelajari segalanya untuk melindungi dunia laut dan darat dari para siren yang licik. Sampai saatnya tiba, bulan purnama biru pada dua hari mendatang membuat semua orang semakin khawatir. Saat mereka bertiga sedang beristirahat, Yuta datang menghampiri mereka dan menantang Jisung untuk bertaruh.

Yuta: "Jisung, kakek ingin mengujimu. Bertaruhlah bersamaku. Jika kau menang, kakek akan memberikan semua yang kau inginkan."

Jisung berdiri dan menghadap ke arah sang kakek.

Jisung: "Kakek tidak bercanda?"

Yuta: "Tidak pernah kakek mengajak kau bercanda."

Yuta pun langsung mengambil ancang-ancang untuk mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk melawan Jisung.

Yuta: "Tidak akan kakek biarkan kau menang kali ini Jisung, dan ibunda dan ayahmu adalah tawanan yang harus kau lepaskan. Termasuk Chenle."

Jeno dan Jaemin di giring masuk ke dalam sebuah kurungan kayu kecil. Mereka berdua dibawa pergi menggunakan perahu oleh pengawal Jaehyun. Sedangkan Chenle digiring menuju jurang. Jisung benar-benar merasa tertangtang oleh sang kakek.

Yuta: "Jika kau tidak bisa mengalahkan kakek,  maka mereka akan mati karenamu."

Jisung: "Kakek, kau melakukan hal berbahaya."

Yuta: "Kakek tidak main-main, kau membawa tiga nyawa sekaligus Jisung cucuku. Nyawa mereka ada di tanganmu."

Jaehyun: "Kakekmu ini juga siap untuk kau lawan. Jika kau kalah, maka kau akan mati."

Jisung: "Baiklah, jika itu keinginan kalian. Aku akan menyelamatkan tiga nyawa yang kalian korbankan."

Mark dan Haechan tidak bisa berbuat apapun, mereka hanya berharap Jisung bisa membawa ketiganya kembali.

Mark: "Ini sungguh berbahaya, tapi Jisung harus melakukannya."

Haechan: "Aku tahu itu, Jisung! Ingat! Kau harus mengontrol emosimu!"

JisungL : "Iya eomma Lee, Jisung ingat."

Pertarungan berlangsung sengit, Jeno, Jaemin dan Chenle melihat dari kejauhan.

Jaemin: "Jeno, aku sedikit khawatir."

Jeno: "Tenanglah, Jisung dan kedua kakeknya akan baik-baik saja."

Jisung terlempar hingga ia tersungkur. Melihat hal itu, Jaemin semakin mengkhawatirkan dirinya.

Jaemin: "Bagaimana jika dia gagal, Chenle dalam bahaya."

Jeno: "Ayah tidak akan melakukannya Jaemin."

Yuta: "Bangkit nak, berdirilah! Ingat 3 nyawa dalam genggamanmu."

Jaehyun: "Jangan lengah Jisung, musuh bisa menggunakan kesempatan ini untuk menyerangmu saat kau lemah."

Jisungpun bangkit perlahan, ia mengepalkan tangannya menahan amarah. Tapi kali ini ia tidak akan mengeluarkan seluruh kemarahannya kepada kedua kakeknya. Ia tahu, musuh pasti sedang memata-matai mereka berlatih. Akhirnya, Jisung pun mengeluarkan kekuatannya untuk melawan kedua kakeknya. Yuta dan Jisung sama-sama kuat, butuh waktu lama untuk mengalahkan sang kakek. Jaehyun menyuruh para pengawal untuk menurunkan Jaemin dan Jeno ke laut.

Jaemin: "Hya jangan lakukan itu, Jeno tidak bisa menahan nafasnya."

Pengawal: "Maaf, tapi Baginda Raja meminta kami menurunkan kalian."

Jeno: "Jaem, tidak masalah. Aku baik-baik saja selama aku masih bisa melihatmu."

Jaemin: "Jeno, aku sedang khawatir."

Legend of Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang