SIX

1K 126 17
                                    

Jeno terbangun lebih awal, ia beranjak dari kamar tamu menuju ke kamarnya untuk melihat istri kesayangannya tidur.

"Jinjja... Tidak salah aku memilihmu dan mau menikahimu Na, kau benar-benar cantik saat kau tidur. Lihat, kau manis ketika kau diam tidak melawanku seperti ini." Ucap Jeno sambil mendekat ke akuarium.

Jeno memperhatikan wajah Jaemin yang terlihat manis baginya. Jaemin terbangun dari tidurnya, pernikahan kemarin membuatnya sangat lelah.

"Yaaak!" Jaemin terkejut melihat wajah Jeno yang menempel dikaca akuarium.

"Wae? Kau terkejut seperti melihat hantu." Jeno memundurkan kepalanya.

"M-memang melihat."

"DImana? Kau bisa melihat hantu?" Tanya Jeno.

"Kenapa kau sangat ingin tau? Pergi ke cermin dan lihat kau akan menemukannya." Ujar Jaemin.

Jeno menuruti perkataan Jaemin, ia melihat dirinya di kaca. Ya, hanya dirinya tidak ada hantu.

"Na, aku tidak melihat hantunya." Jeno memperhatikan cermin sembari membenarkan tataan rambutnya.

"Perhatikan baik-baik, dia ada didepanmu." 

Jeno pun sadar akan perkataan Jaemin, ia terdiam dan merasa jengkel.

"Yak! Na Jaemin! Kau mengataiku hantu?!" Teriak Jeno.

Jaemin menahan tawanya melihat wajah Jeno yang marah sekaligus kesal itu.

"Mwwwooo! Benar-benar kau! Aku akan menghukum mu! Dengar, malam ini aku tidak akan mengijinkanmu tidur di akuarium itu!"

"Tapi Jeno, Ayah mengatakan kau tidak boleh menyentuh nya. Jadi jangan mencari gara-gara dengan ku."

"Na, tidakkah kau keluar dan ayo aku tidak akan melakukan apapun padamu. Aku hanya ingin mengajari mu berjalan."

"Jeno.. Kau sungguh ingin mengajariku berjalan?" Jawab Jaemin sumringah.

"Aku akan mengajarimu berjalan, memasak, makan, dan banyak lagi. Keluar sekarang sebelum aku memasakmu."

"Tidak mau, kau mengancamku. Ayah! Jeno mengancamku!" Rengeknya.

"A-aaa Na, aku tidak mengancammu..." Jeno mengacak rambutnya frustasi.

Jeno gemas dengan perlakukan Jaemin, ia pun masuk ke akuariumnya dan membopongnya keluar.

"Haaaah... Dasar ikan menyusahkan. Apa kau akan seperti ini selamanya? Tidak akan ada yang mau menggedongmu saat terjadi sesuatu."

"Kalau kau selalu begitu, bawa aku pulang kita berpisah."

"Hya! Apa-apaan kau ini. Diam disini aku akan mandi."

Jeno mengambil handuk dan pakaian untuk Jaemin. Ia pun langsung meninggalkan Jaemin untuk mandi. Tak lama, Jeno keluar dari kamar mandi

"Omo amchagiya!" Jeno terkejut melihat Jaemin.

"Kenapa kau belum menggunakan bajumu?" Sambungnya.

"Bagaimana cara menggunakannya?" Jaemin menatap polos Jeno dan membuatnya gemas.

"Astaga, aku akan memakaikannya untukmu. Tapi tubuhmu sangat indah tanpa memakai sehelai baju." Ujarnya.

Jaemin memukul tubuh Jeno hingga meringis kesakitan. Jeno memakaikan baju Jaemin dan Jaemin hanya menurut.

"Kkkk... Kenapa kau sangat lucu dengan wajah polosmu? Kajja aku akan mengajarimu memasak."

Jeno membopong Jaemin membawa nya ke dapur istana, disana Jeno mendapatkan banyak kesempatan untuk lebih dekat dengan Jaemin. Jeno mengajari Jaemin cara memotong, mengadon, memasak, dan membuat minuman. Jaemin hanya melihat dari tempat duduknya.

Legend of Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang