SEVEN

1K 130 7
                                    

Kisah cinta dua dunia yang berbeda, kisah terlarang yang mengancam kehidupan dua insan yang saling mencintai. Mereka harus melawan segala kemungkinan yang terjadi. Meleburkan sebuah janji dan sumpah yang terucap, menaklukkan bangsa siren dengan segala upaya, mengahpuskan persembahan kepada penguasa laut dalam, yang tentunya tak mudah untuk ditaklukan. Tapi dengan saling percaya dan bersatu, mereka yakin bisa melewati segalanya. Ya, Jaemin mulai mencintai Jeno. Ia mulai luluh dengan Jeno, semakin hari Jaemin mulai akrab dan dekat dengan Jeno.

Tetapi tanpa mereka sadari, sosok siren hadir ditengah-tengah kebahagiaan mereka. Seorang yeoja yang menyamar menjadi pelayan di istana Jaehyun. Yoo Erin, ia adalah siren yang telah lama mengincar Jeno, dan ia juga mengincar Jaemin untuk dibunuh. Erin merupakan putri raja bangsa siren yang sangat licik. Ia menghalalkan berbagai macam cara untuk mencapai tujuannya.

"Jaemin, kau harus mati. Dengan begitu, duyung akan berada dibawah kendali siren. Jeno, kau akan membuatku hamil anakmu. Dengan begitu, bangsa manusia dapat dikendalikan oleh siren." Gumamnya.

Haechan yang berdiri jauh dibelakang Erin melihatnya dengan tatapan curiga. Mark membuatnya tersadar akan lamunannya.

"Apa yang kau pikirkan? Seharusnya kau istirahat dikamar." Mark yang berdiri didepannya.

"Aku ingin Jaemin menemaniku, jadi aku pergi untuk menghampiri mereka berdua." Haechan menatap Mark.

"Lalu kenapa kau berhenti disini dan berdiri cukup lama? Kau bahkan bisa memanggil pelayan untuk memanggil Jaemin." Ujar Mark.

"Mark, aku juga harus bergerak agar bayi kita tetap sehat."

"Baiklah, tapi apa yang membuatmu curiga?" Tanya Mark.

"Aku sudah mengatakan padamu dan ayah untuk tidak menerima dia." Haechan mengalihkan pandangannya pada Erin.

"Haechan, kau perlu istirahat kau terlalu berfikir negatif padanya. Ayo ku panggilkan Jaemin."

Sejak ucapan Haechan, Mark pun berfikir juga, untuk apa Erin berdiri menatap Jeno dan Jaemin. Mark pun tidak terlalu memikirkan hal itu, ia memanggil Jaemin untuk menemani Haechan dikamar.

Ketika Mark melewati Erin, ia menunduk. Dibelakang, Haechan mengikuti Mark, ia memandang Erin dengan tatapan yang biasa.

"Kenapa kau disini? Kenapa kau tidak pergi mengerjakan pekerjaan yang lain?" Ucap Haechan berani.

"Maafkan saya.." Erin membungkuk dan pergi.

Erin menghilang dibalik tembok, Haechan menyusul Mark yang berjalan mengahmpiri Jeno dan Jaemin. Erin muncul dari balik tembok, ia mengintip mereka yang sedang asyik berbincang.

"Haechan, dia kenapa menatapku seperti itu? Aku harus berhati-hati dengannya. Jika bisa pun aku akan membunuh anak-anak dan menantu Raja Jaehyun agar bangsaku bisa menguasai seluruh jagad raya." Erin pergi melanjutkan pekerjaannya.

"Ku lihat, perkembangan Jaemin sangat cepat. Ia bisa berjalan dengan lancar. Sebaiknya kita makan, ayah ingin kita makan bersama." Ucap Mark.

"Ya.. Itu bagus, aku bangga pada Jaemin. Kajja kalau begitu jangan membuat ayah menunggu." Ujar Jeno.

"Jaemin, aku ingin kau menemaniku." Haechan mendekat ke Jaemin dan berbisik padanya,

"Bolehkah aku melihatmu sebagai seekor duyung?"

Jaemin terkejut, ia menatap Jeno dengan kebingungan. Lalu ia menatap Haechan kembali.

"Aku sepertinya sedang dalam masa ngidam." Ujar Haechan.

Jaemin menatap Jeno dengan polosnya. Jeno, Mark, dan Haechan pun tertawa.

"Na, kau tidak mengerti? Ngidam itu seperti keinginan yang tinggi. Seperti, kau ingin ini itu makan ini itu minum ini itu." Ucap Jeno.

Legend of Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang