TEN

987 112 16
                                    

Makanan pun telah matang dan Yoon pun menghidangkan makanan untuk anggota keluarga yang lainnya.  Disini Erin melihat satu persatu piring terangkat, ia hanya memastikan bahwa Haechan yang akan memakan makanan tersebut.

Selesai di hidangkan, Jaehyun pun memulai makan malam dan di ikuti oleh yang lainnya.

"Haechanie!" Teriak Jaemin dari pintu ruang makan.

Jaemin pun menjadi pusat perhatian semua orang karena teriakannya. Ia pun melangkahkan kakinya menuju Haechan secara perlahan, tatapan Jaemin yang tidak biasa membuat Jaehyun, Mark dan Jeno panik sedangkan Haechan merasa ngeri dengan tatapan yang Jaemin berikan.

"Ada apa Jaemin?" Ucap Jeno.

Ucapan Jeno pun dihiraukan oleh Jaemin. Jaemin mendekat pada Haechan dan menyampar piring Haechan dengan keras. Sontak itu membuat Haechan terkejut dan takut padanya, Mark memeluk Haechan dan menjauhkan Haechan dari Jaemin. Jeno menghampiri Jaemin dan menarik tangannya.

"Ada apa? Ada apa dengan tatapanmu? Na katakan." Ucap Jeno khawatir.

"Na, katakan ada apa? Kenapa kau bersikap seperti itu? Itu tidak sopan." Ucap Jaehyun.

Jaemin mengalihkan pandangannya ke Jaehyun lalu menundukkan kepala.

"Maafkan saya ayah."

Pandangannya pun beralih ke makanan dilantai.

"Haechan hyung maafkan aku, tapi makanan itu beracun."

Semua orang pun terkejut, Mark pun langsung bertanya pada Haechan.

"Kau sudah memakannya?" Menatap Haechan dengan panik.

"Tidak Hyung, aku belum memakannya. Jaemin, terimakasih aku berhutang nyawa padamu. Tapi, kau menakutiku." Haechan bergidik ngeri.

Jaemin tertawa memecahkan suasana yang mulai menegang.

"Maafkan aku Hyung, tapi sungguh aku tidak tahu siapa yang melakukan ini."

"Yoon membawa makanan untuk kita, jika bukan Yoon siapa lagi?" Ujar Jeno.

"Dayang Yoon!" Jaehyun pun memanggil sang Dayang.

Dayang Yoon yang sedang membereskan peralatan di dapur pun mendengar nada amarah Jaehyun pun langsung pergi menemui Sang Raja.

"Ada apa Baginda?" Yoon membungkuk hormat.

"Kau, kenapa kau tidak mengatakan padaku jika kau tidak ingin bekerja disini? Seharusnya kau mengatakan jika ingin berhenti!" Ucap Jaehyun marah.

Yoon terkejut dengan ucapan Sang Raja, ia benar-benar tidka mengerti apa yang dikatakan oleha Sang Raja.

"Baginda, apa maksud perkataan Baginda? Saya tidak mengerti."

"Jangan berpura-pura Yoon!" Tegas Jaehyun.

Suasana pun semakin memanas, Jaemin pun pergi menuju dapur untuk memeriksa keadaan. Di dapur, benar saja terdapat beberapa bungkus racun kosong yang di selipkan diantara bumbu dapur. Dari jauh, Erin melihat Jaemin mengambil bungkus racun tersebut. Rencana nya berjalan dengan lancar, setelah ia menyingkirkan Yoon, Erin akan dengan mudah menguasai seluruh istana tersebut. Erin berjalan pelan mendekat ke arah Jaemin yang sedang mencari sesuatu disekitarnya. Langkah Erin terhenti karena Jeno menghampirinya.

"Sial! Lagi-lagi aku gagal!" Erin pun pergi meninggalkan keduanya.

"Sedang apa kau disini? Aku mencarimu Na." Ucap Jeno.

"Aku menemukan ini" Pandangan yang tak lepas dari bumbu dapur, sambil menunjukkan bungkus obat kepada Jeno.

Jeno pun mengambilnya dari tangan Jaemin, ia mengamatinya bahkan tak menghiraukan Jaemin yang memintanya membantu mencari bungkus yang lain.

Legend of Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang