11

790 80 2
                                    

renjun duduk sendiri di kantin. yah dia sedang menunggu jaemin yg sejak tadi pamit ke toilet tp tidak muncul muncul ke permukaan.

renjun yg gabut pun mencoba mengurangi kegabutannya dengan menggambar di ipad nya. hingga ia merasakan seseorang seperti menghampirinya.

"boleh gue duduk disini juga gak?" tanyanya.

"ah silahkan. ini kan tempat umum." jawab renjun.

"lu lagi ngapain ren?" tanya jeno. yah orang yg saat ini duduk dengan renjun adalah jeno.

"gabut aja gue. gambar gambar gak jelas." jawab renjun dengan senyumannya dan menunjukkan hasil gambarannya pada jeno.

" jawab renjun dengan senyumannya dan menunjukkan hasil gambarannya pada jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"sejak kapan lu suka ngegambar ren?" tanya jeno.

"setahun belakangan ini mungkin."

"lu banyak berubah yah?"

"iya sih. gue ngerasa setahun terakhir ini banyak sekali perubahan yg lebih baik dalam hidup gue, terutama hati." jawab renjun yg langsung menusuk hati jeno hingga yg paling dalam.

"ren, maaf." ucap jeno lirih.

"hah?"

"gue minta maaf." ucap jeno terlihat sangat tulus.

"gue udah maafin lu kok. udah dari lama."

"ren, gue masih sayang sama lu. apa gue masih ada kesempatan?" tanya jeno. jeno tau dia tak punya malu. namun dia juga ingin berusaha kembali mendapatkan pemuda manis dihadapannya.

ucapan jeno tentu saja membuat renjun terkejut. kalau boleh jujur dia juga masih sayang sama jeno.

"gue emang udah maafin lu jev. tp kalau buat kita bisa dekat lagi seperti dulu, skip dulu kali yah, gue rasa gue belum bisa." jawab renjun pelan tanpa melihat jeno sedikitpun.

"karena udah ada jeremy kan ren?" batin jeno.

"ah oke gpp kok. gue ngerti. tp yg perlu lu tau gue gak akan nyerah ren. gue percaya kalau lu masih nyimpen sedikit perasaan buat gue." ucap jeno percaya diri.

"maafin gue jev. gue masih butuh waktu." batin renjun.

"ekhemmmm!!" dehem jaemin yg baru saja tiba di kantin.

"kalau gitu gue pergi dulu ren." ucap jeno dan pergi meninggalkan tempat duduk renjun.

jaemin yg melihat jeno pergi pun menghampiri dan duduk disebelah renjun.

"dia ngomongin apa?" tanya jaemin.

"cuma minta maaf." jawab renjun datar.

"dan langsung lu maafin?" tebak jaemin.

renjun pun mengerucutkan bibirnya dan mengangguk pelan.

"ya gimana, namanya juga masih sayang. udah gitu dia makin tampan jer. kan my kokoro gak bisa nolak." jawab renjun.

"dasar lemah. baru bilang maaf gitu aja langsung dimaafin. harusnya tuh lu nunggu sampai dia bunuh diri dulu di depan lu. baru deh dimaafin." ucap jaemin santai yg di hadiahi jitakan super oleh renjun.

"gila lu. kalau dia mati, gue sama siapa dong." ucap renjun.

"dasar bucin."

"bodo. iri bilang bos hahaha." ledek renjun.

"eh jer, tadi gue liat kucing lucu banget." adu renjun.

"terus?"

"beliin ya ya ya." rengek renjun.

"ogah. gak mau gue." jawab jaemin.

"ih kok gtt." kesal renjun.

"kalau lu gak mau beliin gue aduin yangyang loh kalau lu suka tebar pesona sama cewek cewek disini biar lu diputusin." ancam renjun.

"aduin aja. gk takut tuh."

"beneran yh. yaudah nih gue telp. yangyang." ucap renjun dan menghubungi yangyang lewat vidcall. begitu yangyang mengangkat panggilannya, jaemin panik sendiri.

"hallo. ada apa ren." yangyang.

"yang, gue mau bilang kalau jeremmmmhhh awwafghjkkhj." ucap renjun tak jelas karena jaemin membekap mulutnya.

"lu ngomong apaan sih ren? jeremy itu kenapa rendi di bekap gitu!!" tanya yangyang sarkas.

"gpp kok yang, kamu semangat yah belajarnya. i love you." ucap jaemin dan menutup panggilan.

jaemin yg kesal pun mengerjai renjun dengan menggelitiki perutnya. hal itu tentu saja membuat renjun kegelian dan terkikik seperti cacing kepanasan.

"hahaha jery ih lepasin, haha geli."

"siapa suruh kerjain gue. rasain nih." ucap jaemin.

"hahaha iya gue minta maaf tp lepasin dulu." bujuk renjun.

jaemin yg tidak tega akhirnya pun melepaskan gelitikannya.

dipojokkan kantin, jeno yg sedari tadi memperhatikan renjun dan juga jaemin dari kejauhan hanya bisa mendengus kesal dan mengepalkan tangannya kuat. renjun terlihat sangat bahagia saat bersama jaemin dan jeno membenci fakta itu. jeno ingin egois, jeno hanya ingin renjun bersamanya dan menjadi miliknya serta ibu dari anak anaknya kelak.

"nih es buat lu. biar adem hatinya." ucap baejin yg menghampiri jeno dan duduk disamping hyunjin.

"makasih."

baru saja jeno ingin meminum es nya. seorang cewek yg tak diharapkan datang dan membuat amarah jeno kembali tersulut.

"jeno gue kangen." ucap cewek itu dan merangkul lengan jeno. dengan cepat jeno melepas rangkulan itu.

"gue bilang pergi dan jangan pernah ganggu gue." ucap jeno ketus.

"anjir ini nenek lampir datang di waktu yg gak pas." batin baejin.

"bisa ngamuk nih jeno." batin hyunjin.

"ih kok lu gitu sih. gue kan kangen." ucapnya manja

jeno yg sudah kepalang emosi pun menggebrak meja kantin dengan keras hingga membuat semua orang yg berada di kantin menatap ke arah nya.

"lu tuh bisa bahasa manusia gak sih! gue bilang pergi dan jangan pernah ganggu gue lagi. siyeon lu denger yah, dari dulu, sekarang bahkan nanti. orang yg gue cinta itu cuma rendi. dan sekarang gue lagi berusaha untuk bisa deket sama dia lagi. jadi lebih baik lu jauh jauh. lu itu cuma bikin gue emosi tau gak!!" bentak jeno dan berlalu pergi meninggalkan kantin.

"lu sih. meledak kan dia." ucap hyunjin dan pergi menyusul jeno.

"gue saranin lu jauh jauh dari jevino." ucap baejin.

renjun yg dengan jelas mendengar semua ucapan jeno entah harus ber ekspresi seperti apa. jujur dia senang karena jeno masih mencintainya namun disisi lain renjun juga sedih karena jeno bersikap kasar pada perempuan.

mantan✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang