16

1.4K 162 7
                                        


jeno yg melihat pintu kamarnya terbuka dan masuklah dua orang teman renjun tentu saja membuatnya terkejut.

"nih jev ada yg mau jenguk." ucap doyoung.

"wah kalian cuma berdua?" tanya hyunjin.

"gak lah. rendi lagi bikin bubur buat jevino." jawab haechan.

jeno yg mendengar jawaban haechan tentu saja mengulum senyumnya. ia sangat senang karena ternyata renjun masih sangat peduli padanya.

"kayaknya ada yg memerah tuh pipinya." sindir baejin.

"sakitnya pasti langsung ilang, udah di jenguk kesayangan ditambah di masakin bubur lagi." ledek hyunjin.

tak lama kemudian masuklah sosok pemuda cantik dengan membawa nampan berisi bubur dan juga air putih.

"nah bidadaranya udah masuk tuh jev." ucap hyunjin.

" kita semua tetap disini yh, gk boleh cuma berduaan nanti di tengah tengahnya ada jin." sambung baejin.

"bukannya kalian berdua yh jin nya haha." ledek haechan.

"ayo makan dulu jev, abis itu minum obat nya." ucap renjun pelan.

" suapin." pinta jeno dengan puppy eyesnya.

"yaudah ayo gue bantu lu sedikit duduk." renjun membantu jeno menyender setengah duduk.

"harusnya tadi gue videoin. seorang jevino merengek minta di suapin." sindir hyunjin.

"heh kalian berdua tuh bisa diem gak sih. ada orang sakit tuh gak boleh berisik tau gak. gue sumpel mulut kalian berdua lama lama!!" ucap chenle dengan suara nyaringnya.

"lah gak sadar diri. padahal suaranya lebih berisik dari toa masjid." gumam baejin.

"pelan pelan aja makannya yah?" ucap renjun.

jeno hanya mengangguk dan tersenyum. dia sangat bahagia di suapin seperti ini oleh renjun. kalau begitu jeno mau lah pura pura sakit selama sebulan agar bisa terus di perhatikan sang mantan pacar yg sebentar lagi menjadi pacar :v

keheningan mereka tidak bertahan lama karena seorang wanita yg tiba tiba masuk ke dalam kamar jeno dan membuat kegaduhan.

"jevino." teriak siyeon. yah wanita yg masuk ke kamar jeno adalah siyeon.

"astaga jevino? gimana bisa kamu sakit." ucap siyeon.

"dan lu lebih baik pergi. biar gue yg suapin jevino." ucap siyeon ketus pada renjun.

"ah yaudah kalau gitu gue.._"

"gak. lu gak boleh pergi ren." ucap jeno dan menggenggam tangan renjun erat.

hyunjin dan baejin yg tau kondisi pun segera menghampiri siyeon dan mencoba membawanya pergi.

"yeon kayaknya bentar lagi hujan deh. mending lu balik aja." ucap hyunjin dsn mencoba menarik siyeon pergi walaupun siyeon sempat memberontak.

"suapin lagi ren." rengek jeno. renjun pun mengangguk dan kembali menyuapi jeno hingga bubur itu habis.

"ren, kita keluar dulu yh ketemu sama tante doyoung." ucap haechan. renjun pun hanya menjawabnya dengan anggukan.

"sekarang minum obatnya yah biar lu cepet sembuh." renjun membantu jeno untuk meminum obatnya.

"hiks, maafin gue jev." ucap renjun yg tiba tiba saja menangis.

"rendi hey. kenapa nangis?" tanya jeno panik.

"lu sakit gara gara gue. kenapa lu bego banget sih hiks. udah tau alergi kenapa pakai pegang kucing segala."

"rendi ini bukan salah lu kok. liat gue udah gak papa kan. selama ada lu di samping gue, gue akan baik baik aja ren." ucap jeno mencobs menenangkan renjun.

"jev."

"liat lu seneng itu kebahagiaan buat gue ren. ijinin gue untuk terus berjuang dan selalu bikin lu tertawa. jangan nangis lagi yah, gue sakit liatnya." ucap jeno dan menghapus air mata di pipi chubby renjun.

"mau makan buah?" tawar renjun.

jeno mengangguk antusias.

"gue kupasin yah." ucap renjun dan mulai mengupas beberapa buah untuk jeno.

"ren, udah makin sore nih." ucap haechan yg masuk ke kamar jeno bersama dengan chenle dan juga doyoung.

"ah oke. jevino, mommy, kita permisi pulang, sudah makin sore." pamit renjun.

"gue anterin yah ren?" tawar jeno.

"gak. lu masih sakit jen. istirahat yg cukup oke biar besok bisa ke kampus. jerrmy udah jemput kesini kok." ucap renjun.

"ah oke." jawab jeno datar.

"lagi lagi jeremy. kenapa sih gue selalu emosi kalau denger nama itu." batin jeno kesal.

---------*********----------

saat renjun sedang mengerjakan tugasnya. ponselnya berdering dan menunjukkan nama jevino di layar ponsel nya.

dengan senyum mengembang, renjun pun langsung mengangkat panggilannya.

"halo ren. gue ganggu lu gak?" tanya jeno.

"enggak kok. gue lagi belajar aja. gimana keadaan lu sekarang?"

"gue udah sangat baik kok. kan udah di jenguk kesayangan hehe." jawab jeno yg berhasil membuat pipi renjun bersemu merah.

"bisa aja lu jev."

"ren, minggu lu ada acara gak?" tanya jeno serius.

"emmm gak ada sih kayaknya. emang kenapa jev?"

"gue mau ajak lu jalan, mau gak? sekalian refreshing." ucap jeno.

"wah boleh boleh. nanti lu kabarin gue lagi aja." jawab renjun.

"oke deh. kalau gitu selamat belajar ren. good night."

"good night to jevino." jawab renjun dan mematikan panggilannya.

"yesss yuhuuu mommy jevino mau kencan." teriak jeno tak lupa dengan selebrasi selebrasi nya hingga meloncat loncat.

saking senangnya, jeno bahkan menendang sisi ranjangnya.

"awww. sakit anjir. sejak kapan sih ini ranjang disini." dengus jeno kesal namun kembali melompat lompat kegirangan.

"gue harus tampil sangat tampan nanti." gumam jeno dan mulai mencari baju terbaik nya. padahal hari minggu masih 3 hari lagi.

.

mantan✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang