“Berengsek! Bajingan!”
Crystal memaki dan menampar pipi Rogan ketika pria itu baru saja mengeluarkan cairannya di dalam. Kekehan itu terdengar dan sepertinya Rogan tak ambil pusing.
Pria itu berbaring di samping Crystal dengan kedua mata tertutup. Napasnya berembus teratur menandakan kelegaan yang luar biasa setelah ‘pertikaian’ panas yang mereka lakukan sejak satu jam yang lalu.
Crystal memunggungi Rogan dan merutuki kebodohannya sendiri. Bagaimana mungkin ia membiarkan Rogan menyentuh dirinya tanpa mengenakan pengaman! Sekali lagi wanita itu mengumpat kesal. Lagipula… Crystal tidak pernah menyimpan benda-benda seperti itu di flat-nya.
Dia tidak pernah berpikir akan melakukannya lagi bersama Rogan malam ini. Pria itu benar-benar licik karena sudah menjebaknya. Atau mungkin… tidak juga?
“That was amazing….”
“No, that was horrible. Aku menyesal.”
“Yeah, katakan itu pada bekas gigitanmu di leherku,” kata Rogan seraya memeluk Crystal dari belakang.
“I hate you.”
“I love you, too. Ternyata kamu lumayan ganas juga.” Rogan tertawa kecil sementara Crystal sudah tak memiliki tenaga untuk menyingkirkan pria itu dari tubuhnya. “Waktu pertama kali melakukannya kamu masih sangat pemalu. Tapi sekarang sudah ada peningkatan.”
“Shut up.”
“Aku suka. Kita harus sering-sering melakukannya.”
“Tidak, tidak, tidak. Ini yang terakhir kalinya kubiarkan kamu menyentuhku. Besok pagi kamu harus pergi dan jangan muncul di depanku lagi.”
“Woah, baik sekali. Aku kira kamu akan mengusirku malam ini juga.”
Crystal terhenyak seolah ia baru saja mengatakan sesuatu yang salah, atau Rogan memang sangat ahli dalam berkata-kata sehingga membuatnya terlihat konyol.
“Kamu bisa pergi sekarang!”
“No, aku lebih setuju dengan tawaran yang pertama. Ya, sepakat, aku akan pergi besok pagi karena aku harus bekerja. Tapi jangan merindukanku, aku akan kembali lagi malam harinya.”
“Tidak ada yang merindukanmu! Aku bilang tidak usah muncul lagi, apa kamu tuli?”
“Pendengaranku baik-baik saja, tapi karena kamu sering berteriak aku jadi khawatir.”
“Rogan!!”
“Yes, Baby?”
“Berhenti memanggilku baby!”
“Ssstt…. Crys, kamu harus tenang. Nanti tetanggamu bangun,” bisik Rogan seraya mengecupi pundak Crystal. “Aromamu berbeda dari biasanya, biasanya wangi vanilla… sekarang kamu… wangi parfumku,” kata Rogan lalu terkekeh sendiri.
“Ya, wanginya tidak enak. Aku harus mandi dan berendam di air bunga agar parfum anehmu itu hilang dari tubuhku….” Tidak, sebenarnya Crystal sangat menyukai aroma Rogan.
Hanya parfumnya saja! Teriak Crystal dalam hati.
“Crys… look at me,” panggil Rogan. Dan bodohnya Crystal benar-benar menoleh.
Pria itu mengecup bibirnya dan tersenyum kecil. “Bibirmu manis.”
Crystal merotasikan bola mata lalu kembali memunggungi Rogan. “Aku mau tidur. Jangan menggangguku.”
“Jadi tidak ada ronde ketiga?”
“Tidak ada.”
“Tapi aku masih mau lagi.” Tangan Rogan menyelip menangkup milik Crystal dengan lembut dan mengusapnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story Collection
Historia CortaCerita pendek. Boleh request cerita dan kasih ide. Lapak untuk sobat halu. 🚧 THE RULES: Komentar yang sifatnya menjatuhkan tanpa memberi saran akan langsung di-BLOCK. Kenapa? Karena aku sering banget nemu komen: "kentang banget thor" di beberapa...