Story 13. Secret Rooms (part 1)

888 33 2
                                    

“Nee-chan!” Izumi berseru kaget.

“Hikari?!” seru Earl bersamaan dengan Hitomi.

Hikari melihat adik dan teman-temannya secara bergantian lalu tersenyum kecil. Setelah itu dia melihat ruangan yang sudah lebih hancur daripada saat Hikari meninggalkannya. Banyak cekungan-cekungan besar di dinding dan lantai akibat pukulan Izumi yang meleset dan juga tembok-tembok yang bermunculan di mana-mana.

“Bagaimana kau bisa kembali?” tanya Earl.

“...., aku mendapat bantuan..., ngomong-ngomong di mana mereka berdua?” Hikari merasa tidak perlu menceritakan tentang Vi.

Hitomi menatap Hikari dengan curiga namun dia tidak berkata apa-apa.

“Mereka pergi tak lama setelah mengirimmu ke dimensi lain,” jawab Earl.

“Nee-chan, sebenarnya apa yang terjadi di sana?” tanya Izumi.

“Banyak yang terjadi..., aku banyak mengingat kejadian di masa lalu dan tentang Kozuki adalah kakak kita,” jawab Hikari.

“Eeeeh?!” seru Izumi kaget, “kenapa aku tidak tahu?”

“Dia pergi saat umur kita baru empat tahun jadi wajar saja kalau kau melupakannya,” jawab Hikari.

“Untuk sekarang, bagaimana kalau kita kembali ke markas?” usul Hitomi.

“Ya, kita harus mengobati luka-luka dan memulihkan tenanga,” kata Earl.

Hikari dan Izumi mengangguk lalu mengikuti Earl dan Hitomi turun ke bawah.

***

Di tempat yang berjarak berkilo-kilo meter dari gedung tua itu, jauh di bawah tanah, Kozuki, Kagayami, dan Rui yang kesadaran diambil alih oleh Kirin sedang membicarakan sesuatu.

“Jadi, di mana benda itu?” tanya Kirin.

“Di lab ayahku,” jawab Kozuki.

“Oi, lab itu kan sudah hancur sejak kejadian itu,” kata Kagayami.

“Tidak benar-benar hancur. Ayahku selalu berhati-hati dengan labnya. Dia memasang trik khusus dengan kemampuannya agar lab itu dipindahkan ke suatu tempat saat dalam keadaan darurat,” jelas Kozuki.

“Dan di mana tempat itu?” tanya Kirin.

“Di rumah, di ruangan yang terkunci dan dilindungi berbagai macam segel,” jawab Kozuki.

“Jadi kau memerlukan kekuatanku untuk membuka segel-segel itu? Bukankah kau juga bisa membuka segel? Kenapa kau tidak membukanya sendiri saja?” Kirin menyerang Kozuki dengan pertanyaannya.

“Kau perlu tahu tiga hal. Yang pertama, kalau aku bisa membukanya sendiri, untuk apa aku memanggilmu? Yang kedua, aku memang bisa membuka beberapa segel sederhana, tapi kekuatanku lebih kepada menyegel, bukan membukanya. Yang ketiga, kau tahu pasti bahwa kekuatan membuka segelmu lebih kuat daripada kekuatanku. Karena itulah aku meminta bantuanmu,” jawab Kozuki panjang lebar.

“Ya,ya,ya...,” ucap Kagayami dengan nada bosan, “lupakan tentang benda itu, sekarang pikirkan bagaimana cara kita mengambil serpihan yang dicuri murid kecilmu itu? Dia mencurinya tanpa tahu seberapa pentingnya serpihan itu bagi beberapa nyawa. Kita bahkan tidak tahu di mana dia menyembunyikan serpihan itu,” ucap Kagayami kesal.

“Tenanglah, serpihan itu seharusnya sudah bertambah kuat sekarang dan Hikari pasti bisa merasakannya. Aku berani bertaruh Hikari akan segera menemukannya dan membawanya pada kita,” kata Kozuki dengan percaya diri.

“Kau yakin?” tanya Kagayami ragu-ragu.

Kozuki hanya menjawab pertanyaan Kagayami dengan memamerkan senyum yang lebih mirip seringai.

Shinjitsu And The Lost Memory [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang