Di suatu tempat yang terlihat seperti kantor dengan penerangan remang-remang. Seorang pria terlihat duduk sambil memandang sebuah foto berbingkai
“Aku sudah melihat mereka. Mereka benar-benar berkembang...” kata pria itu sambil melepas topengnya.
“Benarkah? Sudah sejauh mana?” tanya suara yang berasal entah dari mana.
“Entahlah...”
“Mungkin kau harus mencoba membunuh mereka...”
“Hmmm... kau tahu? Itu ide yang cukup bagus, Nagi... Aku akan membuat permainan ini menjadi sangat menarik sampai kau tak bisa berkedip.” Kata pria itu sambil menyeringai.
“Jadi, apa permainannya?”
“Kau akan melihatnya, Nagi...” pria itu masih menyeringai dengan mata berkilat-kilat.
“Oh, ternyata mode Dark Kozuki sudah diaktifkan...”
***
“Kozuki!?” Izumi terbangun kaget.
“Hn? Siapa Kozuki? Pacarmu?” tanya Hikari yang sudah bangun dari tadi.
“Nee-chan? Rui?” Izumi melihat Hikari dan Rui sedang mengobrol di ranjang sebelah. “Apa yang terjadi?” tanya Izumi heran.
“Kau pingsan karena kehabisan tenaga saat mengamuk dan aku pingsan karena kehabisan tenaga saat mencoba menghentikanmu dan kita berada markas, lebih tepatnya ruang kesehatannya,” jelas Hikari.
“Lalu Rui?”
“Raichi mengatakan ada pria bertopeng misterius yang menyelamatkan Rui. Ah, dan Rui sudah tahu tentang rahasia kita. Ya, kan?” Hikari menatap Rui meminta persetujuan.
“Yup, dan aku sudah bersumpah pada orang yang bernama Earl untuk tidak mengatakannya pada siapapun.”
“Oh...”
“Ceritakan pada kami tentang Kozuki,” tuntut Hikari setengah bercanda.
“Hanya mimpi... bukan hal penting” Izumi mengatakannya dengan ragu-ragu yang jelas ditangkap oleh Hikari dan Rui karena mereka mengangkat sebelah alis mereka. “Apa? Itu memang hanya mimpi! Itu privasiku!” kata Izumi membela diri.
“Ya, terserah kau saja,” kata Hikari.
“Yo!” Shiki muncul tiba-tiba dari teleporter. “Aku datang untuk menjemput nona di sana,” kata Shiki sambil mengedip nakal ke arah Rui.
“Hentikan. Itu menjijikkan...” Kata Izumi jijik.
“Oooh... kau cemburu kan I-zu-mi?” Shiki mendekati Izumi.
“Izumi, benar. Hentikan dasar ecchi!” Hitomi memukul belakang kepala Shiki dengan cukup keras. “Rui-chan, Earl-san menyuruh kami untuk mengantarmu,” kata Hitomi tanpa mempedulikan Shiki yang berjongkok sambil memegang kepalanya kesakitan.
“Oke.” Rui turun dari ranjang Hikari dan menghampiri Hitomi. “Jaa ne!” Rui berkata sambil melambaikan tangan pada Hikari dan Izumi.
“Jaa...” Balas Hikari dan Izumi bersamaan.
“Berhenti mengikutiku,” protes Hikari saat Rui sudah menghilang di teleporter.
“Bukannya kau yang terus mengikutiku?” balas Izumi tak mau kalah.
“Tidak... kau yang terus mengikutiku,” balas Hikari dengan tenang dan puas melihat kembarannya terpancing dengan ejekannya.
Izumi menggeram marah dan berguling membelakangi Hikari dan tak lama kemudian, tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shinjitsu And The Lost Memory [HIATUS]
FantasíaKagura Hikari, gadis berusia enam belas tahun, tidak bisa menunjukkan ekspresinya dengan baik sejak berumur tujuh tahun dan juga dia tidak bisa mengingat kenangannya sebelum dia berusia enam tahun. Hikari kehilangan kedua orang tuanya saat dia berus...