Story 12. Piece of Memory (part 1)

1.1K 38 13
                                    

Youkoso,” ucap Nanashi menyambut kedatangan Hikari, Izumi, Raichi, Earl, dan Hitomi ke ruangannya.

Di ruangan itu, Nanashi sedang duduk memangku kakinya dengan gaya bossy sehingga sangat mudah bagi mereka untuk menemukan yang mana Nanashi. Nanashi hanya ditemani oleh Jeff dan Misa yang berdiri di sisi kiri dan kananya.

“Di mana Rui?!” tanya Hikari.

“Tenang saja, dia sini kok.”

Nanashi memberi isyarat pada Jeff. Jeff melakukan suatu gerakan tertentu sampai muncul lubang hitam seukuran badannya di sampingnya. Jeff memasukkan tangannya ke dalam dan mengeluarkan Rui yang sedang pingsan.

“Rui!” Hikari dengan spontan melangkahkan kakinya, namun gerakannya dihentikan oleh Earl.

“Jangan terpancing,” kata Earl singkat.

“Ya, aku tahu...” jawab Hikari.

“Kozuki...” Izumi berkata dengan pandangan kosong.

Semua orang yang ada di ruangan itu melihat ke arahnya dengan perasaan terkejut.

“Ke, kenapa?” tanya Izumi yang sudah sadar dari lamunannya dengan salah tingkah.

“Barusan kau mengatakan apa?” tanya Misa dengan tatapan sinis.

“Eh? Aku hanya mengatakan Kozuki...” jawab Izumi.

“Dari mana kau tahu nama itu?” tanya Misa.

“Dari mimpiku...” Izumi tertegun, “jangan-jangan kau...” kata Izumi sambil menatap mata hitam kecoklatan Nanashi, “kau Kozuki?”

“Benar sekali, Izumi-chan,” kata Kozuki sambil tersenyum lalu dengan tiba-tiba, dia menatap tajam mata ungu Raichi.

“Aaaargh!!!” Raichi jatuh bertekuk lutut sambil memegang kepalanya yang kesakitan.

“Ra, Raichi!” dengan spontan Hikari bertekuk lutut dan memegang pundak Raichi, “Kau kenapa? Hei!” Hikari mengguncang pelan tubuh Raichi, “Raichi!”

“Siapa yang kau panggil Raichi, huh?” Raichi bangkit seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

“Senang bertemu denganmu lagi, Kagayami-kun,” Kozuki lagi-lagi memamerkan senyum ramahnya.

“Hmph, kau masih tetap suka menambahkan embel-embel di setiap nama orang,” kata Raichi yang kesadarannya diambil alih oleh seseorang bernama Kagayami sambil berjalan mendekati Kozuki.

“Kebiasaan itu susah diubah, Kagayami-kun,” kata Kozuki sambil tetap tersenyum.

Semua anggota Shinjitsu hanya membeku di tempat mereka saat mendengar percakapan ringan mereka yang membuat ruangan itu terasa mencekam.

“Raichi!” Hikari berteriak memecah keheningan dan berlari ke arah Raichi dan memegang tangannya, “apa yang kau lakukan? Kenapa kau malah berjalan ke arahnya?”

“Siapa yang kau panggil Raichi, huh?” Kagayami membalikkan badannya dan menendang perut Hikari, “bocah itu sudah tidak ada!”

“Hikari!” Hitomi dengan lincah berpindah dan menahan Hikari yang terlempar karena tendangan Raichi.

“Ukh...” keluh Hikari sambil memegang perutnya.

“Kau baik-baik saja?” tanya Hitomi.

“Ya...”  kata Hikari sambil berusaha berdiri.

“Sudah lama sekali ya, Kagayami-kun. Tujuh tahun? Delapan tahun?” kata Kozuki sambil mengingat-ingat.

“Sembilan tahun,” jawab Kagayami yang sudah berada di sebelah Kozuki.

Shinjitsu And The Lost Memory [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang