5

757 87 31
                                    


"Ga ada gitu yang nanya saya di mana? Kok menghilang?"- dokter Allard

¶¶¶¶¶
Continue...

"BABY!!!!"

Razeed yang mendengar teriakan itu langsung saja ke kamar dimana tempat dirinya menghukum sang adek bungsunya itu

Sesampainya di kamar tersebut, dirinya di suguhkan Fino yang membiru di gendongan Raynald yang langsung membawanya keluar dari kamar tersebut buat di bawa ke rumah sakit diikuti Elyanah dari belakang sambil menangis

"Ma, adek kenapa?" Tanya Razeed dengan hati yang ikut khawatir

"Kita ke RS sakarang cepet baby harus ditangani secepatnya" ucap Elyanah masih berusaha tegar dengan keadaan situasi seperti ini

"Ayo ma" ucap Razeed dan langsung diangguki oleh Elyanah

☁️☁️☁️☁️

Kini mereka masih saja menunggu dokter buat memberitahu kondisi Fino.

"Lain kali hukuman nya jangan kayak gitu kasian baby, selama ini kalian ngehukum nya ga gini. Kalian kenapa sih kasih tau mama jika kalian punya masalah bukan malah melampiaskan masalah kalian dengan menghukum adek kalian dengan hukuman berat. Ini bikin mama mikir jika mama ga bisa jadi orang tua yang baik bukan anak anaknya bantu mama jaga adek kalian nakal seberapa manapun dia tetap adek kalian, adek kecil kalian" ucap Elyanah pada kedua anaknya itu

"Maaf ma Ray salah" ucap Raynald menunduk kan kepalanya karna merasa bersalah dengan ikut ikutan menghukum adeknya itu

"Mama udah jadi orang tua yang baik kok, mama selalu ada buat kita bertiga maaf Razeed ga bisa kontrol emosi semalam. Razeed ga pernah mikir kalo Fino bakal main sejauh itu aku kecewa ma" ucap Razeed ke Elyanah

"Mama juga kecewa, tapi liat ada mama kasarin adek? Nggak semakin dikasari adek kalian bakal semakin nakal cuba kasih pengertian padanya dengan cara lembut dia ngerti" ucap Elyanah

Tak lama suara dokter yang memeriksa Fino pun keluar dari ruangan yang sangat dibenci oleh mereka, ruangan ICU

Ceklek

"Gimana keadaan anak saya?" Tanya Elyanah cepat

"Hmm kondisi tuan muda Fino udah stabil sekarang, untuk yang lain nya kita tunggu setelah tuan muda sadar dari tidurnya, nyonya dan tuan muda bisa menjenguk tuan muda Fino setelah ditempatkan di ruang rawat" ucap dokter itu

"Ruang VIP" ucap Razeed dingin

"Baiklah tuan muda, nyonya , saya permisi" ucapnya dengan sopan dan diberi anggukan oleh ketiganya

10 menit mereka menunggu dan ga lama mereka telah pun masuk ke ruang VIP yang ditempati oleh si bontot itu

Terdengar dari mulut anak itu sambil mata yang masih tertutup

"Papa, Fino kangen" gumam anak itu membuat Elyanah ingin sekali mengalirkan air matanya. Tidak bisa bohong juga merasakan hal itu keluarga bahagia tiba tiba dilanda musibah langsung putus begitu saja, kasih sayang yang ditanam kan mereka hancur tak luput diliat anak mereka sendiri

RAFINO 2: [Changes]||•Complete•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang