3

830 98 24
                                    

S E L A M A T M E M B A C A


Saat ini mereka lagi menjalani hukuman sambil mengenang masa masa dulu mereka ketika ketemu. Bahagia, ketawa itu lah yang bisa mendeskripsikan mereka saat ini

"Masa iya pas ketemu tu si ade malah kebelet pengen boker di mall hahahahaha ade ade" ketawa Revon membuatkan Aldo tertawa keras

"Wajahnya itu loh merah banget mana nabrak Hendry lagi haha kasian deh di kasih kentut ya sama ade" ucap Regan lalu tertawa lagi mereka membuat Hiro juga tertawa kecil karna tak tahan dengan hal masa lalu itu

Sementara Fino hanya berlari menjalani hukuman dengan wajah merahnya karna malu. Zico yang tahu Fino malu akan hal itu hanya tersenyum tipis lalu memberi isyarat pada Aldo untuk berhenti

"Abang malu" adu Fino ke Hendry karna mereka sangat berdekatan saat ini

Mendengar itu Hendry juga memberi isyarat pada mereka untuk berhenti tetapi mereka yang diberi isyarat terus saja tertawa membuat Zico dan Hendry kesal

"Kalian bisa diem ga!" Marah Hendry membuat mereka terdiam lalu tersenyum paksa

"Atau kalian mau digantung dulu di pohon baru diam" ucap Zico dengan nada seramnya membuat mereka semua ketakutan

"Ga Zic iya iya kita diam" ucap Regan, Revon dan Aldo bersamaan setelah itu memilih untuk berlari ke hadapan lagi agar tidak berada di sekitar kedua orang dingin dan menyeramkan itu

"Yeahhhh mereka pergi juga tau gak Hen gue tu malu banget kan pas saat itu gue ga sengaja buat nabrak lo udah kebelet banget sumpah" ucap Fino membuatkan ketiga orang dihadapannya itu menatapnya tajam

"Kalau sama kita omongannya gimana Rafino Ilhan?" Tanya Hiro dingin sambil mencengkram erat tangan Fino membuatkan anak itu menunduk ketakutan sekaligus sakit pada tangannya

"Maaf Fino ga sengaja, lepas ya Hiro" ucap Fino lalu tersenyum tipis menatap Hiro

"Fino duluan ya bye" ucap Fino lalu berlari duluan dari mereka

"Hiro berubah ga kayak dulu lagi" batin Fino yang saat ini berlari tanpa ada seorang pun di sekitarnya. Revon, Regan dan Aldo udah laju di depan sementara Hiro, Zico dan Hendry di belakang

"Rania, kok gue malah keingat sama tu cewe ya? Anaknya papa? Gimana bisa? Cepat banget besarnya hahaha ga ga yakali bisa besar secepat itu pasti si Leonna tu janda hahhaa bodoh banget papa kok mau sama janda beranak lagi udah ada mama cantik, baik, lemah lembut lagi maunya kok sama batu kerikil udah tu make up nya lagi kayak badut lagi nahan eek" batin Fino sambil fokus dengan hukumannya itu

***

Saat ini mereka telah pun di kantin karna udah jam istirahat dan hukuman mereka juga baru selesai di lakukan mereka. Dengan wajah yang memerah diperlihatkan nya pada siswa siswi yang berada di kantin.

Ya wajah Fino itu kalau berlama lama di bawah terik cahaya matahari bisa jadi merah karna panas

"Kalian mau makan apa? Rafi mau makan apa hm?" Tanya Revon lembut pada Fino

Bum sempat Fino membuka mulut malah duluan sebuah suara cempreng yang sangat tidak disukai oleh Fino malah memotongnya ingin berbicara

"Rafii!!!" Teriak seorang cewe yang udah diketahui oleh mereka semua

Sementara Fino hanya menanggapinya seperti angin lewat

"Rafi mau makan bakso sama es teh" ucap Fino setelah itu fokus pada hp nya sambil foto foto buat di unggah di sosmed miliknya. Tau aja lah anak pemes yakali ga pamer kegantengannya

RAFINO 2: [Changes]||•Complete•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang