Permulaan

2K 166 38
                                    


6 tahun setelah kejadian dimana mereka dirundung malang dan cubaan yang diberi pada mereka. Bukan cuma itu, hari dimana orang tersayang bagi mereka bercerai dan menuntut hak masing masing di pengadilan.

Mulanya dari sebuah hal dalam mempercayai bahwa dirinya meninggalkan mereka, tanpa tahu seorang di balik kesedihan mereka hanya memasang raut datar dan tak ada air mata yang jatuh dan mengalir ke pipinya

Rafino Ilhan,

Berbulan bulan larut dengan hal yang menyakitkan. Sementara dia malah mengumpulkan data data penting untuk meluruskan dan membuat orang itu jera atas perbuatannya. Dan di bantu pula oleh keponakannya siapa lagi kalau bukan Razeed air mata yang keluar hanyalah titisan kepalsuan agar semuanya mempercayai hal itu.

Flashback on

"Lo main main sama gue pak tua jangan nyesel kalo lo kehilangan segalanya" ucap Razeed lalu melajukan mobilnya membelah jalan yang keliatan rame itu dan langsung menuju ke sebuah perusahaan yang diketahui bahwa itu perusahaan milik Daddy Herald, adik kepada papanya itu

"Ada daddy ada di dalam?" Tanya Razeed kepada sekretaris Herald

"Ada tuan muda" ucapnya dan tak ingin membuang waktu Razeed langsung saja membuka pintu tersebut

"Daddy, Razeed mau ngomong sesuatu," ucap Razeed to the point

"Ngomong apa?" Tanya Herald menatap ponakannya itu

"Papa selingkuh." Kata Razeed seadanya

"Maksud Razeed apa daddy g ngerti?" Tanya Herald bertanya pada dirinya

"Lah kok nanya aku? mana ku tau, kan Razeed ikan emas" ucap Razeed santai

"Untung ponakan kalo karyawan udah ku bantai ni anak" batin Herald sambil mengelus pelan dadanya agar diberi kesabaran menghadapi ponakannya itu

"Gini aja ikut semua rencana daddy jangan ada yang tau rencana kita termasuk Iskandar." ucap Herald dan diiyakan saja oleh Razeed

Disaat kecelakaan itu terjadi semuanya panik dan melupakan sesuatu yang penting. Hidup dan mati ditentukan Tuhan tapi bagaimana pula sama mereka yang merencanakan hal ini dan malah tertawa di dalam hati saat melihat orang orang menangis di depan pintu ICU?

Dan di sini lah mereka tinggal sekarang....

Flashback off

"Baby!!!!!"

Teriakan seseorang dari luar pintu kamar anak itu. Entah sudah berapa kali dirinya berteriak memanggil anak yang saat ini lagi mengunci diri di kamar agar mereka ga bisa membawa anak itu kerumah sakit. Dia ga sakit kok cuma hari ni adalah jadual nya untuk melakukan check up seperti biasa.

"Fino udah bilang Fino ga mau kok malah maksa sihhh!!!" Teriak anak itu yang kini tiduran di kasurnya sambil menutupi tubuhnya menggunakan selimut

"Abang dobrak ni pintu emang mau kamar kamu ga ada pintunya biar bisa diliat pas kamu ganti baju" ancamnya lagi

"Abang makin ke sini makin mesum ya sama Fino!! Fino tau Fino ganteng perut ada kotak kotak nya tapi Fino tu ga belok ingat tu!!!!" Teriak Fino melawan ucapan abangnya itu

"Ouh jadi beneran mau ni di dobrak pintu kamarnya yaudah" ucap abangnya itu lagi membuatkan Fino berteriak

"Huaaaaaa jangan iya iya Fino buka!!!!" Teriaknya

"Untung abang kalo bukan udah gue tendang ke mars" gumam Fino sambil beranjak membuka pintu kamarnya itu.

Ceklek

"Nahh gitu dong baru bener adek abang" ucapnya

"Bang Ray kita gausah ke rumah sakit ya kan Fino sekarang ga kayak dulu suka sakit sekarang mah penyakit aja takut sama Fino" ucap Fino membuat Raynald tertawa

"Emang kamu tau darimana penyakit takut kamu yang ada tu penyakit suka sama anak nakal, keras kepala kayak kamu" ucap Raynald lalu menggendong adek kesayangannya itu

"Bang jangan gendong gendong!!! Awas!!!" Teriak Fino lagi yang saat ini mereka sudah berada di ruang keluarga.

"Terserah abang dong" ucap Raynald semakin mempereratkan gendongannya ke Fino

Hidup tanpa dia bagi Raynald itu sudah tidak ada apa apanya. Cukup ada adeknya juga dia udah beruntung dan masih dapat merasakan kebahagiaan lagipula keluarga besar mereka juga masih menganggap mereka keluarga kok.

"Anak mama kenapa monyong monyong tu bibir kayak tikus" ucap Elyanah membuat Fino semakin kesal

"Mama kok gitu sih anak mu ganteng gini dibilang tikus, bang Razeed liat mama bilangnya aku tikus" ucap Fino sambil memaksa Raynald buat dirinya diturunkan dari gendongan tersebut

"Yaudah kan emang kamu tikus, ga bisa diem, nakal, keras kepala lagi" ucap Razeed sambil menatap laptopnya

Jangan salah, sekarang Razeed telah pun dinobatkan sebagai seorang pengusaha muda yang berjaya ditambah lagi wajahnya yang tampan, tegas, dan dingin. Hal itu, membuat semua perempuan klepek klepek saat berhadapan dengannya ada juga pernah langsung meminta dinikahi olehnya. Yakali Razeed mau yang ada di anggapnya angin lewat doang

"Yaudah kita ke rumah sakit sekarang ayo" ucap Elyanah yang sedari tadi menunggu anaknya itu untuk keluar kamar

"Fino ga mau ke RS ma!!!" Rengek Fino

"No excuse baby" ucap Razeed lalu meletakkan laptopnya di sofa dan mengambil tubuh Fino untuk digendongnya langsung menuju ke mobil miliknya

"FINO GA MAU KOK MAKSA ANJING!!!!!!!!"

RAFINO 2: [Changes]||•Complete•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang