25

211 33 0
                                    

Orang yang dikira baik adalah psycopath gila yang menyamar sebagai malaikat penyelamat disaat orang sedih dan akan memburunya disaat mereka merasa nyaman didekatnya.

🦋🦋🦋

Aman hidup setelah dirinya pergi buat selamanya, Raina, ya dia lah yang pergi setelah memakan bekal yang diberikan mamanya untuk Fino itu. Masih ingat bukan jika Raina memilih menukar bekal makanannya dan bekal makanan untuk Fino

Setelah di siasati jasadnya didapati bahwa makanan yang dimakan Raina mempunyai racun yang mematikan. Bagaimana bisa ada disana ya pasti gara gara mamanya itu. Racun itu bukan lah sembarang orang bisa mendapatkannya melainkan ada orang kaya yang membantunya mendapatkan racun mematikan itu..

Tapi siapa?

Disaat orang bahagia melihat orang yang tidak disuka mati namun alih alih bahagia Fino malah berfikir kenapa mama dari Raina ingin melakukan hal itu ke dirinya. Untung saja Raina tidak memberikan bekal beracun itu pada Fino dan kenapa Raina merelakan hidupnya untuk menyelamatkan Fino.

Disini lah mereka, di mansion milik keluarga Zico. Masing masing melakukan aktivitas tetapi tidak dengan Fino yang melamun dan itu membuatkan Aldo kesal

"Melamun teross" ucap Aldo yang sedari tadi duduk di hadapan Fino dengan menatapnya dengan tatapan bosan dan kesalnya

"Jangan diganggu ntar diamuk" celetuk Revon yang memilih memainkan game online di hape miliknya bersama Regan dan Hiro

"Kalian?"

"Apa Fin?" Ucap mereka sementara Hendry dan Zico hanya menatap Fino dengan tatapan bertanya

"Kan mama si Raina orang biasa aja gitu dapat uang juga dari papa tapi kan papa udah gaada harta semua ada di gue, abang dan mama gimana dia bisa dapat racun yang harganya ratusan milyar itu?" Ucap Fino membuatkan mereka yang tadi melakukan aktivitas langsung mendekati Fino dengan wajah serius dan penasaran juga

"Pasti ada yang bantu"

"Dan semestinya orang itu kaya banget"

"Mafia kali?"

"Jangan jangan psycopath"

"Kalau ditanya menurut Fino siapa yang bantu mama si Raina?" Tanya Henry ke Fino

"Kalo gue ah mana gue tau di Indonesia ni bukan cuma satu dua pengusaha yang kaya raya tapi rameee ga boleh lah nebak nebak nanti salah kita dosa tau" ucap Fino menatap Henry

"Kan cuma nebak bukan nuduh adek sayang" ucap Revon lalu tertawa melihat perubahan raut wajah dari Fino

"Kalau gue, maaf ya tapi ini menurut gue doang, gue ga yakin sama daddy Zirgo. Iya iyalah kemana aja dia selama ini saat setelah mama dan papa cerai dia langsung munculkan diri, padahal dia teman mama dan papa" ucap Regan membuatkan beberapa dari mereka bersetuju dengan apa yang diucap Regan

"Tapi bentar, adek juga pernah bilang kakak dari daddy Zirgo gasuka sama adek kan?" Ucap Zico setelah berdiam mendengarkan cerita mereka

"Terus?" Tanya Aldo mulai serius

"Mungkin juga dia jelas disana dia gasuka Fino dan mau menyingkir kan Fino dari dunia" ucap Zico

"Panjang kali lo ngomong Zic" ucap Revon

"Terserah lah" ucap Zico dengan suara dinginnya

"Hmm gue juga mikir hal yang sama bisa aja kan Tante Lilly yang ngasih racun itu ke mama si Raina" ucap Fino dan diiyakan saja oleh mereka

"Kita harus siasat lebih dalam lagi biar ga nuduh orang sembarangan" ucap Henry

"Tapi bisa jadi daddy Zirgo juga masuk dalam orang yang harus disiasat" tambahannya lagi

"Kita akan tau segalanya jika udah siasat" ucap Regan seadanya

"Apa gue harus bilang ke daddy mana tau bisa bantu apa gitu" ucap Revon ke mereka

"Boleh nanti kita bilang ke ortu kita semua sekarang mending makan dulu apa kalian ga laper ngomong terus ga makan makan" ucap Aldo yang sedari tadi memakan kripik yang ada di toples depannya itu

"Hmm" ucap Zico membenarkan lalu berjalan duluan buat ke meja makan begitu juga mereka yang berjalan di samping dan dibelakang Zico

****

Lain lagi di mansion milik Zirgo saat ini, lelaki itu berubah setelah hari dimana Raina ditemui mati di sekolah akibat memakan bekal yang beracun.

"Untung dia yang mati kalo Fino mati gue ga bakal terima hal itu terjadi" gumam Zirgo yang saat ini berada di ruang kerjanya

Sementara Elyanah saat ini berada di ruang keluarga sambil menonton tv besar yang menampilkan series Antares

"Ekhem, sebaiknya kamu beresin pakaian mu sekarang begitu juga anak anakmu, pergi dari sini cepat sebelum diketahui Dirga"

"Maksud kak Lilly? Dirga? Itu kembaran mas Zirgo kan dia mau pulang ke sini ya?" Ucap Elyanah dengan wajah senangnya

"Jangan banyak bicara saya ngomong serius beresin barang barang mu seadanya saja pergi dari sini secepatnya, cepat!!" ucap Lilly kakak dari Zirgo

"B...baik kak" ucap Elyanah lalu berjalan cepat buat ke kamarnya dan Zirgo selama dimansion ini

Belum juga dirinya mengemasi barang barangnya, satu panggilan telfon masuk dan langsung saja di angkat Elyanah tanpa melihat nama contact lagi

"Hallo El, denger yang bersama dengan mu sekarang adalah Dirga kembaran ku, selama ini aku ga tau jika ini semua terjadi. Hati hati sama dia, Dirga itu psikis nya terganggu bisa dibilang gila dan bisa saja dia menjadi seorang psycopath membunuh orang"

"M..maksud anda?" Ucap Elyanah ketakutan

"Aku Zirgo El yang selalu kamu gelar cowo manja dan bodoh zaman SMA dulu please percaya yang bersama kamu bukan aku, dia kembaran ku. Bentar lagi aku sampe please sekarang kamu beresin barang barang kamu secepatnya!! Jangan tutup panggilan ini." Ucapnya

"B..baik" ucap Elyanah lalu berputar ke belakang buat beranjak ke lemari bajunya

Alih alih beranjak dirinya malah di kaget kan dengan Dirga yang sudah duduk santai di sofa yang ada di kamar mereka itu sambil memainkan pisau kecil ditangannya

"Udah tau rupanya ahahaha, jadi mau pergi?" Ucap Dirga menatap tajam Elyanah yang kini semakin kalut untuk berfikir jernih. Ketakutan didirinya semakin besar saat melihat Dirga yang mulai berdiri buat mendekatinya

"Heii"

"Jangan mendekat"

RAFINO 2: [Changes]||•Complete•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang