19

304 36 4
                                    

Continue...

Hari ini masuk 2 minggu Fino di rawat di rumah sakit tersebut. Kondisi nya sekarang nggak bisa dikatakan baik maupun buruk karena kondisinya masih belum stabil. Sama seperti kemaren pagi disaat semua sudah lega dan sedikit gembira saat dikabarkan kondisi si bungsu telah pun stabil tapi semua itu menjadi hancur saat malamnya Fino malah kejang kejang dan mulutnya yang tiba tiba mengeluarkan darah segar.

Tapi untuk saat ini Fino sudah semakin menunjukkan dirinya stabil..

Flashback On

"Gimana keadaan anak saya?" Tanya Zirgo dengan suara yang ketakutan sambil memegang tangan istrinya dengan erat

"Maaf" satu ucapan itu membuatkan Zirgo dan yang lain melemah

"Maksud dokter apa ya saya ga faham" ucap Iskandar lalu berjalan lurus dan masuk ke ruangan tersebut tanpa permisi

Disana dirinya melihat seorang terbaring lemah ditambah selimut putih yang telah pun ditarik sehingga bagian kepala anak itu tertutup habis

Iskandar yang melihat itu langsung saja mendekat dengan keberaniannya langsung saja dirinya menarik pelan selimut putih tipis itu

Wajah yang selalu ceria, selalu merengek kini terlihat pucat tersenyum bagai tiada kesakitan yang dirasakannya lagi

"Dek bangun abang disini dek bangun bang Is disini dek bangun hiksss hiksss bangun abang kangen adek hiksss adekkk hikssss jangan ninggalin abang sayang" ucap Iskandar lirih sambil memeluk erat tubuh yang semakin dingin itu

Brakkk

"Baby hikssss hiksss jangan ninggalin mama sayang b...ba..bangun sayang hikss mama ga akan bahagia tanpa kamu hiks bangun dek mama perlu kamu hikss hikss" tangis Elyanah sambil memeluk dan mengecup wajah anaknya itu berulang kali

"Yang mana sakit sayang mama obatin yaaa bangun dek mama mohon sayang, adek ga boleh pergi hiksss hiksss adek mau apa mama kasih bangun dek jangan tinggalin mama sayang hikssss adek mama ga bisa hidup tanpa permata mama sayang hikss hikss d..dek mama mohon" tangis Elyanah lagi sambil menguncang pelan tubuh anaknya itu

"Sayang jangan gitu adek bakal sedih jika kamu kayak gini ikhlas" ucap Zirgo tapi tidak dengan hati Zirgo yang mengatakan dia tidak ikhlas atas pemberian Fino

"Jagoan daddy, baru aja daddy mengimpikan bakal jadi daddy terbaik  kamu tapi itu semua ga jadi kenyataan kamu malah pergi. Jika bisa daddy mau kamu kembali sayang tapi itu ga mungkin yang bahagia daddy sayang Fino seperti anak kandung daddy sendiri, daddy ikhlas kok pulang lah, pulanglah kesisi tuhan adek anak yang baik pergilah berbahagialah disana daddy akan bahagia jika kamu bahagia dengan memilih cara ini. Tuhan tempati permata kami disisi mu" batin Zirgo sambil mengelap air matanya lalu mengecup kening yang telah dingin itu

"ADEKK hikss jangan ninggalin abang hikss adek mau apa hmm? Apa abang jahat ya sampe adek hukum abang pergi dari abang? Bangun dek abang ga ikhlas kamu pergi hiksss bangun Fino abang bilang bangun maaf abang telat hikssss hiksss maaf" tangisan lirih Razeed memenuhi ruangan tersebut sambil memegang tangan adeknya itu

"Bangun dekk jangan ninggalin abang hikssss janji abang ga larang kamu ngapain tapi bangun mau balapan boleh tawuran? Boleh dek tapi bangun jangan ninggalin abang dek hiksss abang ga sanggup kamu pergi dek hikss hiksss abang ga pernah mikir ini semua bakal jadi tapi arghhhh!!!!! Bangun!!!! Hiksss mana adek abang yang kuat!!! Bangun!!!" Teriak Razeed sambil membawa tubuh adeknya itu keperluannya

"Ini sakit yaaa maaf dek abang telat jemput kamu maaf abang gagal hiksss hiksss lebam ini pasti sakit iya? Maaf dek hikssss" tangis Razeed sambil mengelus rambut adeknya itu

RAFINO 2: [Changes]||•Complete•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang