20

433 49 11
                                    

Continue..

"Papa bakal datang sayang, adek tunggu papa ya" ucap Randy sambil memegang kado untuk sang anak kesayangan nya itu. Yapsss dia merencana untuk datang ke pesta ulang tahun anak bungsunya itu

"Papa harap kamu bakal terima kado.... terakhir dari papa" batin Randy sambil tersenyum miris menatap kado ditangannya itu

Flashback On

"Gimana dok?" Tanyanya dengan hati yang gusar

"Maaf" jawap dokter itu sambil menunduk

"Tuan harus melakukan pengobatan sekarang kalau tidak anda tidak bisa selamat" ucap dokter itu lagi

"Biarlah itulah yang saya ingin kan saya ingin pergi dari sini" ucapnya menahan tangisnya

"Maaf lancang, tapi apa harus dengan menjauh tuan? mereka akan sedih," ucap dokter itu

"Jika kesakitan terlalu menyakitkan mereka ga akan sedih malah mereka akan senang atas tidak melihat setetes air mata pun yang mereka keluarkan untuk pria brengsek seperti saya." ucapnya

"Tapi tuan jika mereka mengetahui ini mereka akan turut hancur" ucap dokter itu

"Sudah untuk apa anda menasihati saya itu semua tidak akan menyembuhkan penyakit gila ini penyakit tersial yang pernah saya hidap semua ga akan kembali jika saya buat pengobatan. biarkan saya pergi setelah mendapat maaf mereka" ucapnya setelah itu beranjak pergi dari ruangan itu

Flashback Off

"Maafkan aku El tapi ini terbaik untuk semua, bencilah pria berengsek ini, pria penyakitan ini, bahagia lah bersama Zirgo dia bakal menjaga mu tidak seperti aku yang hanya memberi luka jika bersamamu" batinnya setelah itu melangkah pergi dari ruang kerjanya sambil membawa kado ulang tahun anak itu

🦋🦋🦋

Happy Birthday to you!!!

Happy Birthday to you!!!

Happy Birthday to Fino!!!

Happy Birthday to you!!!

"Make a wish" ucap Raynald yang ada disamping adeknya yang masih saja menatap kue ultahnya dengan tatapan kosong

"Jika papa sayang Fino papa datang sekarang, Fino pengen bahagia dengan keluarga yang dulu. Fino tau disini ada yang gasuka Fino, Fino cape" batin Fino

Huftt

"Yeahhh ayo potong sayangg" ucap Elyanah pada Fino yang ada Fino malah melepaskan pisau kue dan melangkah ke tempat arah mata yang saat ini menatap ke sebuah objek lebih tepat orang yang diinginkannya

"Papa" gumamnya sambil tersenyum tipis

"Baby" ucap Randy sambil memanggil Fino untuk mendekat kearahnya

"Papa" ucap Fino lalu mendekat kearah papanya itu tapi bukan untuk memeluk papanya

"Ini kado untuk Fino" ucap Randy dan memberi kado khas untuk anaknya itu dan langsung saja diambil oleh Fino

"Makasih tapi...." Ucapan Fino tergantung dengan kado yang ditangannya dijatuhkannya

"Saya ga perlu kado itu, papa saya jahat papa jahat!! papa jahat!! Papa benci Fino iya kan hiksss hiksss Fino salah apa sama papa hiksss apa salah jika Fino pengen hidup Fino kayak dulu, mama, papa, abang Razeed, abang Ray dan Fino" ucap Fino dengan air yang mengalir dengan begitu cepat

"Pa apa papa lebih sayang Raina dari Fino, pa Raina hiksss dia udah hancurin Fino apa papa tetap sayang Raina? Papa ga sayang Fino lagi? hikss hikss" tangisnya lagi membuatkan Randy ingin memeluknya tapi dengan cepat di tolak oleh Elyanah

"Pergi dari sini jangan rusakan pesta ini!!! Anda bukanlah siapa siapa kami disini!!! Pulang sekarang!!! Ingat kamu cuma mantan!! Anak saya juga tidak memerlukan anda lagi!!! Mau anda pergi!! Mati sekalian pergi saya ga peduli!! Anda pria brengsek yang pernah muncul di hidup saya dan anak anak saya!!! Pergi sekarang jangan sakiti anak bungsu saya lagi" bentak Elyanah sambil mendorong tubuh Randy

"Sayang jangan gitu Randy tetap papa dari anak anak nya jangan pisahkan dia dengan anaknya ga boleh loh dosa sayang" ucap Zirgo pelan. Dia juga punya hati meliat Randy yang sebegitu dia tau apa rasanya jika dipisahkan dengan anak kesayangan.

"Gapapa kok Zir, saya mohon jaga anak anak saya ya jangan bikin dia sakit apa lagi terluka. Saya kasih tanggungjawab itu semua pada anda saya minta maaf ga bisa jaga anak saya lagi dan malah merepotkan anda. Untuk kali terakhir, saya ingin ngomong sama Razeed dan Raynald dulu boleh" tanya Randy

"Ada apa pa" ucap Raynald sambil tersenyum ke papanya itu

"Ray Raz kalian tampan sekali ya hari ini papa.... Hufttt jaga mama kalian sama adek papa pamit" ucap Randy lalu pergi dari sana

"Lain kali jangan gitu sebrengsek nya dia, dia pernah bikin kamu senyum bahagia, jangan sampai kamu sedih saat tau segalanya, aku ke depan dulu yaaa" ucap Zirgo meninggalkan Elyanah agar wanita itu bisa bersendiri dulu

Sementara Zirgo dia malah mengejar Randy yang ingin keluar dari mansion ya

"RANDYYY!!!" teriak Zirgo

"Heii gue mohon jaga Elyanah, dia wanita baik jangan sakiti dia begitu juga anak anak ku Fino anak yang baik dia anak penurut jaga anak ku seperti anak mu sendiri saya mohon hanya dia harta berharga bagi saya, saya pergi dulu" ucap Randy sambil tersenyum tipis.

Tanpa sadar ada seseorang yang melihat dan mendengar pembicaraan  suaminya dan mantan suaminya itu

"Maaf mas aku ga maksud seperti itu, maafin El mas hikss, El ga mau mas ambil adek hiksss El mau adek selalu disamping aku mas maaf" batin Elyanah setelah itu mengelap air matanya sejenak

🦋🦋🦋

"Maaf" lirih Randy sambil mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi

"Maafin papa" lagi sekali

"Maaf sayang"

"Maaf hikss maaf"

"Shhhhh Tuhan berikan aku waktu lagi hiksssss hikss ku mo...." Ucapannya terpotong dengan mobil yang tepat di hadapan mobilnya. Mungkin salahnya yang masuk di lorong kanan seharusnya dia tetap di lorong kiri

Cittttttttttttt.....

Allahhhhh!!!!!

Brakkkkkkk...!!!

Boommmm!!!

🌧️🌧️🌧️

"Papa jangan ninggalin adek hikssss!!!!!!!!!"

RAFINO 2: [Changes]||•Complete•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang