04

4K 408 22
                                    

Jay dan Jungwon sudah resmi menjadi pasangan hari ini. Pernikahan mereka bisa dibilang sangat datar.

Karena sehabis mereka dinyatakan sah, sudah tidak ada apa apa lagi. Ingat kan sama ucapan Jay yang bilang ga bakal ada resepsi? Dan Jay beneran ngelakuin hal itu, jadi udah gitu aja pernikahan mereka.

Menurut Jay yang penting mereka sah saja sudah sangat cukup. Buat apa buang buang uang cuma untuk menggelar resepsi yang pernikahannya aja ga pernah dia inginkan.

Kalau Jungwon? Dia sudah pasrah mau pernikahannya kayak gimana juga. Menurutnya yang penting dia bisa ngewujudin impian orangtuanya, udah.

"Lo tidurnya di kamar yang lain," ucap Jay to the point saat mereka berdua sudah sampai di rumah nya.

"tapi—"

"Tapi apa lagi? Lo mau bilang kita kan seharusnya tidur sekamar? Dengerin gue ya pengganggu hidup orang. Lo ga akan pernah bisa tidur sekamar berdua bareng gue karena gue ga mau dan ga akan pernah mau tidur berdua bareng lo, masih untung lo gue bolehin tidur di rumah ini, jadi ga usah banyak mau ngerti?" sarkas Jay.

Jangan tanyakan lagi bagaimana keadaan Jungwon sekarang, matanya sekarang sudah sangat berkaca kaca. Dia sedang berusaha keras menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Lo mau nangis? Sakit hati sama ucapan gue? Kalo gitu lo bisa kan minta pisah sama gue gitu aja susah banget, daripada lo ntar nangis nangis ga jelas mulu nanti," Jay memberikan tatapan kebencian nya pada Jungwon.

'cepet atau lambat gue yakin lo akhirnya bakal minta pisah sama gue Jungwon. Tunggu aja, tapi sebelum itu gue bakal buat lo menderita dulu, soalnya lo udah berani ganggu hidup gue,' –batin nya.

"Udah gue mau istirahat di kamar, kalo lo butuh apa apa bilang ke Nichol. Inget ya gue ga suka kalo ada yang ngeganggu istirahat gue udah cukup hidup gue diganggu dengan keberadaan lo di sini," sinis Jay.

"I—iya kak" Jungwon menunduk tak berani menatap ke arah Jay.

Setelah merasa Jay sudah pergi, Jungwon segera ke kamar yang tadi ditunjukkan, dan kemudian langsung mengeluarkan tangisan yang sudah tak dapat ia tahan lagi.

"kenapa omongannya kak Jay nyesekkin banget. aku ada salah apa? Apa Tuhan lagi pengen ngehukum aku gara gara aku ga jadi anak yang baik?"

Jungwon memberhentikan ucapannya. Ia sempat berpikir untuk berhenti dari jalan hidup nya yang sekarang.

"Ayah bunda maaf, uwon ga yakin bisa ngejalanin ini dalam waktu yang lama. Maaf karena ayah bunda jadi punya anak yang lemah" isak Jungwon.

tok tok tok

Saat masih menangis tiba tiba suara ketukan pintu kamar Jungwon berbunyi.

"iya sebentar," Jungwon pun segera menghapus air matanya.

cklek

Ketika membuka pintu terdapat lelaki berparas indah yang sedang tersenyum.

"Jungwon ya?" tanya orang itu.

Sebenarnya ia sudah tau kalau orang yang ia temui ini memang Jungwon, ia bertanya hanya sebagai pembuka saja supaya Jungwon tak canggung.

"iya kak," terlihat sekali bahwa Jungwon sedang canggung.

"ga usah canggung cantik kenalin nama kakak Hanbin. Kakak itu pasangan nya kak Nichol, tau kak Nichol kan?" tanya Hanbin berusaha mencairkan suasana.

Jungwon mengangguk "iya kak tau kok"

Jungwon memang sudah kenal dengan Nichol karena tadi Nichol sendiri yang mengenalkan diri nya pada Jungwon.

"eumm kakak boleh ngomong sebentar ga sama Jungwon?" pinta Hanbin.

"boleh kak ngomongnya mau di mana?"

"di kamar kamu aja bisa kan?"

Jungwon mengangguk sebagai jawaban dan segera mempersilahkan Hanbin masuk ke dalam kamar.

Hanbin duduk di sofa yang tersedia di kamar itu.

"sini deh Jungwon duduk di samping kakak" Hanbin menepuk nepuk space kosong di sampingnya.

Jungwon mengangguk patuh.

"kakak ngomong sebentar gapapa kan?"

"lama juga gapapa kak, aku juga gabut di sini hehe," canda Jungwon dia sudah tidak merasa canggung lagi karena merasa nyaman berada di dekat Hanbin.

Hanbin tersenyum mendengar candaan Jungwon bersyukur Jungwon sudah tak canggung lagi padanya, Hanbin pun mengusak rambut Jungwon, "bisa aja kamu."

Setelah merasa Jungwon sudah tidak canggung. Hanbin segera memulai pembicaraan nya.

"Jungwon sorry kalau seakan akan kakak mencampuri urusan pribadi kamu tapi kakak ngelakuin ini demi kebaikan kamu juga kok."

"iya gapapa kok kak," Jungwon paham akan maksud Hanbin.

"kakak tau betul apa yang terjadi antara kamu sama Jay. Walaupun kenyataannya emang pahit tapi—"

Hanbin menjenda ucapannya untuk menarik nafas sebentar sebelum melanjutkan omongannya kembali.

"tapi kakak yakin kamu pasti bisa buat Jay jadi cinta sama kamu. Kalo kakak lihat lihat kamu anak baik lumayan lah cocok sama Jay yang bangsat," ucap Hanbin bercanda diakhir kalimatnya.

"bangsat maksud kakak apa?" Oh ayolah ini Jungwon benar benar tak mengerti?

"Engga engga lupain aja kakak cuma becanda. Gini kalo kakak tanya Jungwon bisa ga buat Jay jadi cinta sama kamu?" Hanbin mengubah mukanya jadi agak serius.

Mendengar pertanyaan Hanbin Jungwon hanya bisa tersenyum sambil menggeleng.

"Kenapa? Karena kata kata Jay ya? Gini Jungwon tau ga sebenernya dulu ada yang selalu mengeluarkan kata kata ga baik ke kakak, kata kata yang paling membekas di hati kakak itu dia bilang ga akan pernah sudi buat cinta sama kakak,"

"tapi kenyataannya sekarang dia malah orang yang paling ga mau jauh dari kakak, dia udah jadi bulol."

Hanbin tersenyum membiarkan Jungwon berpikir sebentar.

"Jadi kalo Jay bilang kayak gitu ke kamu bukan ga mungkin suatu hari nanti Jay jadi berubah. Jungwon di dunia ini ga ada yang ga mungkin, semua bisa jadi mungkin kalo ada usaha. Makanya Jungwon ayo usaha walaupun mungkin butuh waktu yang lama tapi inget aja hasil ga akan pernah menghianati usaha"

Senyum perlahan lahan terpatri dari bibir Jungwon, ia jadi sedikit bersyukur karena masih ada yang mau menyemangati nya soal ini.

"Kalo gitu Jungwon akan usaha! Kak Hanbin makasih banyak ya. Aku ga tau lagi gimana jadinya kalo ga ada kakak. Makasih udah mau jadi penyemangat aku," Jungwon memegang tangan Hanbin.

"iya sama sama sayang, kalo kamu mau cerita sesuatu ngomong aja ya ke kakak, kakak akan selalu usaha buat dengerin" Hanbin membawa Jungwon kepelukannya.



















































































*JAYWON*

haii semuanyaa, sebenernya aku ga pengen ngelanjutin cerita ini soalnya aku mikir ceritanya ga jelas ato ga bagus gitu tapi sayang banget udah nyampe sini ceritanya walaupun masih dikit sih tapi sayang aja gitu wkwk.

udah ya sampe sini dulu aja, bye bye sampe ketemu di chap selanjutnya!

makasih yang udah mau baca book ini♡

Jangan lupa votmen nya yaa ayangie♡

unwanted marriage? [Jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang