06

3.8K 369 8
                                    

"KAK JAYY TUNGGU BENTAR!"

Itu suara Jungwon, ia memanggil Jay bertujuan untuk memberi nya bekal agar Jay bisa sarapan di Kantor.

Jungwon sebenarnya dari semalam sangat bimbang apakah dia harus melanjutkan niat nya yang kemarin atau tidak.

Dan setelah berpikir yang panjang, Jungwon akhirnya memutuskan untuk melanjutkan niat nya. Diterima atau tidak itu urusan nanti.

Meski mendengar namanya dipanggil, Jay tetap tidak memberhentikan langkahnya karena ia tau Jungwon yang memanggil.

Melihat Jay yang tak kunjung berhenti, Jungwon jadi agak sedikit berlari agar bisa memberi bekal tersebut.

"K–kak Jay ke–na pa ga berhentii huuu," tanya Jungwon agak sedikit ngos ngosan karena tadi jarak nya dengan Jay lumayan Jauh.

"Ga penting," jawab Jay singkat.

Jungwon hanya bisa tersenyum mendengar jawaban Jay.

"Iya aku tau aku ga penting, tapi kalo orang dipanggil itu harus dijawab kak supa—"

"Stop," Jay langsung memotong ucapan Jungwon.

"Kenapa kak?"

"Lo tanya kenapa? Ya karena lo di sini ga ada hak sama sekali buat ngatur hidup gue. Lo di sini cuma jadi pengganggu hidup gue doang tau ga. Dan perlu lo inget, gue bukan anak kecil lagi. Gue tau mana yang terbaik buat diri gue sendiri ngerti?"

"Maaf kak," terlihat dari mata Jungwon bahwa dia ingin menangis. 

"Udah ga usah sok drama gitu pake mau nangis segala lagi. Sebenernya mau lo apa sih tujuan lo manggil gue buat apa? bilang cepet, gue ga suka buang buang waktu cuma buat ngeladenin lo."

Jungwon memberikan bekal yang tadi dibuatnya pada Jay, "Ini kak aku buatin bekal buat kakak sarapan di kantor."

"Hah bekal? Jungwon lo pikir gue anak kecil pake lo buatin bekal segala. Astaga ganggu banget ya lo."

Entah bisikan setan darimana Jay jadi kepikiran untuk melakukan suatu hal.

"Huh lo beneran pengen gue makan bekal buatan lo?" tanya Jay.

Jungwon yang tadinya menunduk langsung menatap ke arah Jay dan mengangguk semangat.

"kalo gitu ikut gue sebentar."

Meski bingung kenapa Jay menyuruh nya untuk mengikutinya, Jungwon tetap saja ikut berjalan.


"Kak Jay..." Jungwon kaget tentu saja. Jay dengan teganya membuang bekal yang dibuatnya ke tempat sampah didepan matanya sendiri.

"Lo berharap banget kan gue makan ni bekal yang lo buat? Jungwon gue ga akan pernah sudi buat makan makanan buatan lo. Jadi ga usah repot repot buatin gue makanan lagi, gue jijik tau ga" sarkas Jay.

Setelah berkata seperti itu Jay langsung pergi meninggalkan Jungwon.

Sementara Jungwon masih menatap nanar ke arah tempat sampah tadi, dan perlahan lahan air matanya mulai jatuh kembali.

"Sakit..." hanya kata ini yang mampu keluar dari mulut Jungwon.



"Jungwon sayang"

ketika hendak melihat siapa yang memanggil nya, orang itu lebih dulu pergi ke tempat Jungwon.

"mau peluk?" tawar nya sambil merentangkan tangan.

Mendengar tawaran tersebut Jungwon langsung saja menghamburkan badan nya ke pelukan orang itu.

"Kak Hanbin Jungwon nya le-mah, masa ggini doang sampe sakit banget" Jungwon menangis dipelukan Hanbin.

"it's okay. Jungwon ga lemah. Wajar kok Jungwon ngerasain sakit, Jungwon kan juga manusia yang punya perasaan, udah gapapa keluarin aja semua tangisan Jungwon, tenang ya ada kakak di sini."

Hanbin mengelus elus kepala Jungwon berusaha memberikan ketenangan pada orang yang sudah dia anggap adek sendiri itu. 

"K—kak Hanbin Jungwon a da ssalah ya?" tanya Jungwon sambil tersedak sedak karena masih menangis.

"Engga. ga ada kok, adeknya kakak yang manis ini ga ada salah sama sekali."

"Tapi kok kak Jay kkeliatan benci banget sama Jungwon?"

"Kak Jay bukannya benci sama Jungwon, kak Jay cuma masih belum nerima Jungwon aja tapi itu bukan berarti kak Jay benci. Ini hanya soal waktu aja sayang, Jungwon percaya kan sama kakak kalo pasti ada saatnya dimana kak Jay bakal nerima Jungwon?"

Jungwon hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Kok geleng? Jungwon ga percaya sama kak Hanbin?"

"Bukan gitu kak aku percaya kok sama kak Hanbin. Cuma kalo soal kak Jay bisa nerima aku, kayaknya engga kak" Jungwon hanya bisa menunduk.

"Jungwon masa pesimis lagi, kenapa kok pesimis lagi? kemarin kan udah percaya diri."

"Jungwon cuma sadar diri aja kak, Jungwon emang ga pantes buat kak Jay," Jungwon menatap ke arah Hanbin dan tersenyum sendu.

Mendengar jawaban Jungwon Hanbin langsung membawa Jungwon kepelukan nya lagi.

"Noo, jangan mikir kayak gitu. Seharusnya yang sadar diri itu kak Jay, berani banget nyia nyiain malaikat kayak kamu." 

"Malaikat? Malaikat ga ada yang lemah kayak aku kak."

"Kalo gitu Jungwon jadi orang yang kuat supaya bisa jadi malaikatnya kakak!"

"ini mah bukan aku yang jadi malaikat kakak, tapi kakak yang jadi malaikat aku," Jungwon tertawa singkat.

"Nah gitu dong ketawa, udah udah Jungwon ga boleh sedih lagi. Ayo semangat ada kakak di sini, jadi masih mau berjuang?"

Jungwon mengangguk, "iya kak mau."

"Jungwon ga bakal nyerah sebelum kak Jay nerima Jungwon oke?"

"oke!"







'tapi sorry kak Hanbin Jungwon ga bisa janji' –batin Jungwon






































































*JAYWON*

hai haii gimana kabarnya? semoga sehat semua yaa! eh kemarin pas tanggal 26 Juni setahunnya iland kan, sumpah ya aku kangen banget sama mereka huhu😭

unwanted marriage? [Jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang