2 hari berlalu. Pagi ini Wendy dan Jaemin sedang sarapan di meja makan sebelum memulai aktifitas masing-masing.
"Ibu, a-aku pamit mau berangkat kesekolah"
"Yaudah sana berangkat ngapain pake izin sama ibu"
Renjun membungkukkan badannya kemudian beranjak pergi meninggalkan sang ibu dan saudara kembarnya.
"Kamu sudah liat rencana awal ibu Jaemin?"
"Sudah bu, aku semakin ga sabar sama rencana ibu yg lain" Jaemin tersenyum pada sang ibu
"Tolong balaskan rasa sakit hatiku tanpa aku menyentuhnya ibu" bisik Jaemin pada Wendy dan kemudian tersenyum miring
"Ibu akan melakukan apapun untuk kamu sayang" Ucap Jaemin,
➖➖➖➖➖
"Maaf ya nunggu lama"
"Lamaaaaaa bangettttt, lumutan nih"
Plakkk
Renjun memukul lengan Jeno kencang.
"Sakit Njun, kamu itu cowo tenaganya beda sama cewe, pelan pelan dong" Jeno mengusap usap kasar lengannya,
Renjun terkekeh, kemudian ia segera naik dan duduk dibelakang Jeno. Tangannya kini sudah ia setting otomatis melingkar pada perut Jeno jika dibonceng dengan motor.
Meskipun ada rasa malu dan tak biasa, Renjun mengabaikannya. Toh sekarang Jeno kekasihnya, kenapa harus malu?.
-----
Semenjak kejadian di rooftop itu, Renjun tidak pernah mengajak Haechan mengobrol, bahkan menatap wajahnya pun ia enggan.
Sebenarnya Renjun ingin bertukar tempat dengan temannya yg lain, tapi tidak ada yg mau. Dan mau tak mau ia tetap harus duduk sebangku dengan Haechan.
Renjun menggeser kursinya menempel pada tembok. Membaca buku novelnya yg belum terselesaikan.
"Jun. Berapa hari lo udah ga ngomong sama gue? Ngeliat gue pun nggak?"
Renjun hanya diam, tak mempedulikan pertanyaan Haechan.
"Mau gue kasi tau ngga? Lo bakal dihabisi lagi sama si Guanlin" ucap Haechan
Seketika Renjun berhenti membaca. Matanya terpaku pada novel didepannya, ia terkejut mendengar ucapan Haechan.
"Mau kalian apa sih?! Kurang puas sama yg kemarin?!"
Tiba-tiba Renjun berdiri dan marah, suaranya menarik perhatian semua murid dikelas itu.
Bugghh
Renjun meluapkan emosinya, ia menonjok wajah temannya. Haechan jatuh terpelanting kebelakang.
Semua murid perempuan dikelas itu berteriak dan bergerak menjauhi keduanya. Teriakan itu seperti memanggil penghuni kelas lainnya untuk melihat apa yg sedang terjadi.
"Lo bermuka dua Haechan! Lo yg nyuruh gue ati-ati tapi lo sekongkol sama mereka!" Renjun sangat marah, seluruh wajahnya memerah
Haechan kemudian bangkit dengan kedua tangan yg ia masukkan kedalam saku. Tak lupa senyum jahat yg ia tunjukkan pada Renjun.
"Gue kasian liat lo Renjun, anak sebatangkara yg ga dianggep sama keluarganya"
Renjun semakin terpancing emosinya, ia berjalan mendekati Haechan,
"Tau apa lo tentang kehidupan gue?!" Ucap Renjun dengan menggeretakkan giginya
"Mau gue bocorin didepan semua murid disini?" Alis Haechan naik sebelah
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Now (noren)
FanfictionBxB | Jeno x Renjun Seseorang dengan takdir yg tak seberuntung orang lain.