You're mine

1.7K 201 19
                                    



"Renjun!!!!"

"Siapa yg bikin lo kek gini!!"

Jeno sedikit gemetar saat melepas semua tali yg mengikat tangan dan kaki Renjun, dan ditambah darah yg membasahi dagu dan seragam sekolah itu.

Perlahan ia membuka lakban hitam yg menutup mulut Renjun agar tak kesakitan, saat dibuka darah bercucuran dari mulut Renjun.

Tubuh laki-laki mungil itu terkulai lemas. Didekapnya Renjun dipelukan Jeno dengan sesekali mengecup pucuk kepalanya.

"Njun siapa yg bikin lo kek gini? Kasi tau gue. Biar gue bales orang itu"

Renjun hanya menggeleng pelan.

Kemudian Jeno menggendong Renjun dipunggungnya menuju mobil, kebetulan saja Jeno membawa mobil hari ini.

Darah membasahi seragam Jeno, ia tak peduli. Ia hanya mengkhawatirkan kondisi Renjun saat ini.

Didudukkan Renjun dikursi sebelah pengemudi, lengkap dengan safety belt yg sudah terpasang.

"Gue anter ke rumah sakit ya" Jeno menghidupkan mesin mobilnya dengan wajah yg panik.

Tiba-tiba Renjun menggenggam punggung tangan Jeno.

"Gak usah Jen. Gue kuat, anterin gue pulang aja ya" ucap Renjun dengan nada yg sangat lirih

"Gak bisa Renjun, lo harus kerumah sakit"

Renjun melepas safety beltnya dan memeluk Jeno dari samping. Jeno tercengang, pasalnya ini pertama kalinya Renjun memeluk Jeno. Rasa senang ingin berlama-lama disini dan rasa khawatir ingin segera mengantarkan Renjun sedang berperang didalam hatinya.

"Makasih ya, lo peduli banget sama gue. Gue sayang sama lo"

Tanpa sadar Renjun mengucapkan kalimat yg sebenarnya ia tak ingin katakan saat ini. Tapi ucapan itu terlontar secara tak sengaja.

Semakin bahagia Jeno mendengar ucapan itu. Kemudian ia membalas pelukan Renjun dengan usapan halus dipunggung laki-laki mungil yg memeluknya.

"G-gue juga sayang sama lo Renjun"

Renjun mengerjap, ia baru menyadari perkataannya.
Lalu Renjun melepas pelukan itu perlahan dan menyandarkan punggungnya dengan pandangan menghadap keluar jendela kaca mobil.

Tangan kanan Jeno meraih dagu merah Renjun agar menghadapnya. Kini kedua pasang mata itu saling bertatapan.

"Kalo lo ga mau ke rumah sakit, gue obatin disini ya?" Ucap Jeno sembari tersenyum,

Renjun mengangguk pelan, kemudian mulai berbicara membahas soal ucapannya barusan.

"Mm Jeno"

"Hmm?"

"G-gue belum jawab soal..." ucapan Renjun terputus

"Udah kok" Jeno tersenyum

"Hah?" Renjun terkejut

"Barusan lo bilang sayang gue kan? Gue anggep itu adalah jawaban Renjun" tangan Jeno sibuk membersihkan darah pada dagu Renjun,

Not Now (noren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang