Pintu rumah Renjun terbuka lebar. Jeno segera masuk kedalam menuju kamar Renjun. Setelah ia membuka pintu kamar, tak ada Renjun disana. Ia hanya melihat sebuah ponsel yg tergeletak diatas kasur dengan sprei yg berantakan.
"Renjun??" Panggil Jeno
"Mau apa kamu kesini?"
Tanya seorang laki-laki yg sedang berdiri di belakang Jeno.Jeno membalikkan badannya, didapatinya seorang laki-laki menggunakan kaos hitam sedang melipat kedua tangannya didepan dada.
"Dimana Renjun om?"
"Apa kamu tidak diajari sopan santun sama orang tua kamu?"
"Maaf om, tapi saya perlu bertemu Renjun sekarang"
"Memangnya Renjun kenapa kok sampe harus bertemu semalam ini?" Alisnya terangkat sebelah,
"Saya mendengar semua apa yg om lakukan ke Renjun, jadi tolong kasih tau saya dimana Renjun sekarang om" Jeno sedikit menekan ucapannya
"Kenapa sih Jen? Renjun gapapa kok, dia baik baik aja"
Jaemin muncul dibelakang sang ayah dengan kedua tangan yg disimpan didalam saku celananya.
"Kalo emang Renjun baik baik aja, dimana dia sekarang?!" Jeno sedikit meninggikan suaranya
"Tolong kamu keluar dari sini. Kami semua lelah mau istirahat. Kamu tau ini jam berapa kan?" Ucap Chanyeol
Sebenarnya Jeno merasa sungkan. Tidak sopan bertamu kerumah orang di jam tengah malam begini. Tapi ia hanya ingin memastikan Renjun baik baik saja.
"Saya mau pulang kalo saya ketemu sama Renjun meskipun sebentar aja. Saya mohon om"
-----
Gelap, sunyi, lembab, hanya ada sedikit cahaya lampu dari luar yg masuk lewat jendela kaca kecil. Didalam ruangan yg sedikit sempit, Renjun berdiri ditengah tengahnya.
Kedua tangan yg membentang keatas, diikat menggunakan tali tampar plastik, mulut yg ditutup lakban hitam, mata yg tertutup kain, dan kedua kakinya yg diikat jadi satu.
Renjun perlahan mulai sadar, tapi ia tak bisa membuka kedua matanya, tangannya terasa sakit, ia memberontak mencoba melepaskan tali yg mengikat kedua tangannya.
Sekeras apapun Renjun bergerak itu akan menjadi sia sia, itu hanya membuang energinya percuma. Ia mencoba berteriak sekuat tenaga pun suara yg dikeluarkan tak sekeras tenaganya.
"Gue dimana?" Tanya Renjun dalam hati
-----
Jeno berdiri didepan rumah Renjun, memandang lama rumah itu. Mau tak mau ia harus keluar dari sana, Chanyeol ayah Renjun mengusirnya sebelum ia bertemu dengan Renjun.
Sungguh saat ini ia sedang mengkhawatirkan keadaan kekasihnya, hatinya tidak tenang. Jeno bimbang, ia ingin sekali masuk kedalam rumah itu kembali dan mencari Renjun disetiap sudut rumah.
Ia mengeluarkan ponsel dari saku celananya, berniat menghubungi Jaemin. Menurutnya, hanya Jaemin yg bisa memberitahunya Renjun ada dimana.
"Jaemin, gue mohon kasi tau gue dimana Renjun. Pliss gue mohon Jaemin. Gue cuma pengen ketemu Renjun mau mastiin kalo dia emang baik baik aja"
"Gak segampang itu Jeno"
"M-maksudnya?"
"Gue bakal lepasin Renjun kalo lo jadi pacar gue"
Jeno diam sejenak, mencerna ucapan Jaemin yg akan melepaskan Renjun jika ia mau jadi kekasihnya.
"Lepasin?? Lo apain Renjun, Jaemin?!!" Jeno marah
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Now (noren)
Fiksi PenggemarBxB | Jeno x Renjun Seseorang dengan takdir yg tak seberuntung orang lain.