Aziela || 10

979 119 18
                                    

10. Terror?

•••

Kenapa masa lalu itu kembali lagi?
-Aziela.Y

Happy Reading!!

Zie memasuki salah satu kamar VIP di RS keluarga Smith dengan santay.

"Nih, Zie bawain bunga tujuh rupa," ucap Zie seraya menyodorkan plastik kresek hitam kecil.

Mereka yang berada di ruangan itu melotot. "Heh, Sapa yang ngajarin?" tanya Dean.

"Kemaren Zie liat film Sajen. Terus katanya kalo orang yang liat hantu harus mandi bunga tujuh rupa. Yaudah, Zie bawain, lah. mana tau tuh setan masih nempel di badan Izan sama Evan. Walau mereka setannya, sih." Zie memelankan akhir katanya agar tak ada yang mendengar.

"Zie ga boleh liat yang kaya gitu lagi, yah. Itu sama aja musyrik," Nasihat Jean lembut seraya mengusap rambut panjang milik Zie.

"Iss, gak mau!! Pokoknya Zie mau liat horror!!

Udah, sana, kalian mandii!!!" Pekik Zie seraya melotot memberi ancaman.

"Lo ga tau kita dua nih masih di infus? Noh, liat si Izan, linglung kek orgil," protes Evan saat Zie menyuruh mereka mandi kembang tujuh rupa.

"Itu 'kan salah Evan yang udah jedotin kepala Izan ke tembok," Santai Zie sambil duduk di pangkuan Jean.

"Lagian kalian kenapa, sih? Perasaan ga ada apa-apa kok tiba-tiba pingsan. Gue sama Calvin, yah, kaget ada orang pingsan di depan kamar. Untung gak kami buang kalian ke Danau." Selidik Ryan dengan mata memincing. Untungnya ini hari minggu, jadi mereka tak sekolah.

"Lah, terus kalian kemana? Di panggilin juga bukannya nyahut," bela Evan tak terima.

"Gue tidur pake headsets. Gatau kalo Ryan." Kali ini Calvin yang menjawab.

"Kek gatau Ryan aja kalo tidur kek kebo. Mau kalian teriak di muka dia juga gak bakal mempan," Celetuk Dean yang mendapat delikan oleh Ryan.

"Eh, kalo ngomong suka benerr," ucap Ryan seraya berkacak pinggang.

"Tapi, mansion ga pernah listriknya padam. Terus, kenapa tiba-tiba padam? Dan kalian juga bilang denger pecahan kaca 'kan?" ujar Jean dengan wajah serius.

Evan berpikir sejenak mengingat kejadian horror tadi malam. "Emm, pertama mati lampu trus kek ada yang lewat gitu trus jendela kebuka sendiri trus ada suara 'hihihi' trus ada bunyi barang jatuh trus bunyi pecahan kaca 2 kali." Itu kesimpulan yang Evan buat. Mereka yang ada di ruangan menghela napas lelah.

"Lo kalo ngomong pake titik koma, goblok!!" umpat Ryan mendengar cara bicara Evan yang berantakan.

Sebelum terjadi keributan, Jean angkat suara. "Lo berdua curiga gak sama seseorang?" Tanyanya yang mendapat gelengan oleh Evan.

Izan sedari tadi hanya linglung karena masih shock. Jangan lupakan jika dia phobia kegelapan dan ketakutan jika melihat hal di luar nalar.

"Coba tanya maid atau tukang kubur, Je. Barang kali mereka nemu sesuatu yang mencurigakan," usul Dean yang mendapat jitakan di keningnya.

"Tukang kebun, goblok!" Protes Ryan saat Dean menyebut tukang kebun sebagai tukang kubur. Belum sempat Dean menjawab, suara deringan ponsel mengalihkan atensi mereka.

Aziela [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang