15. Sekelebat Ingatan
•••
Numb. (Mati rasa).
-AzielaY.Happy Reading!!
Sore ini, dimanfaatkan keluarga Pradipta untuk menghabiskan waktu bersama. Nampak Reza, Dean dan Jean sedang bermain basket di lapangan depan mansion. Dan juga, Rani dan Zie sedang membuat brownis coklat kesukaan Zie dan beberapa cake lainnya.
Soal honeymoon Reza dan Rani, mereka akan berangkat besok pagi. Jadi, sore ini di habiskan untuk bersenang senang sebelum mereka berangkat.
"Sayang, Kok cake nya gosong?" Melongo Rani saat melihat cake yang dipanggang Zie gosong setengah. Zie hanya menyengir kuda lalu mengangkat dua jadi pertanda damai.
"Hehe, peach Mommy." Cengir Zie tanpa dosa. Rani hanya bisa geleng-geleng kepala melihatnya.
"Iss, tadi 'kan cuman Zie tinggal sebentar nemuin Mochii. Kok bisa gosong?" Sebal Zie sambil mengerucutkan bibirnya kesal.
"Sebentar tapi kok sampe 45 menit," Cibir Rani yang mendapat delikan dari Zie.
"Mommy kok ngeselin, sih." Zie menghentak-hentakkan kakinya dengan perasaan dongkol. Jangan lupakan jika Zie cengeng dan gampang ngambekan.
"Ulu ulu, anak Mommy ngambek." Goda Rani sambil menoel pipi chubby Zie. Sontak saja Zie tambah sebal dengan Mommynya ini.
"BANG J, HUAA!!" Zie mengadu kepada Jean yang baru memasuki dapur bersama Dean dan Reza.
Jean yang tiba-tiba mendapat pelukan lantas terkejut. "Bang J ... Mommy jahat ..." Adu Zie dengan pipi yg basah terkena air mata.
"Kenapa lagi, hm?" Tanya Jean mencoba sabar sambil menghapus sisa air mata di pipi Zie dengan ibu jari tangannya.
Zie menunjuk ke arah Rani sambil sesegukan. "Mommy, tuh, nyebelin!!."
"Loh kok mommy sih yang nyebelin? Kan Zie yg nyebelin!!." Sahut Rani tak kalah dengan Zie.
"Mommy, tuh, yah! Bukannya bujuk anaknya eh, malah buat kesel anaknya," omel Zie sambil bersedekap dada.
"Oohh, jadi udah berani nantangin Mommy?" Rani pun melakukan hal yang sama sambil melirik ke arah Zie dengan tajam. Sedangkan 3 laki-laki tadi hanya menyimak interaksi ibu dan anak itu.
Zie yang melihat tatapan itu mendadak membatu. Dia seperti berada di ruangan gelap dan hanya ada tatapan tajam dari Mommya saja di sana.
Pikirannya melayang pada ingatan masa lalunya. Tapi tunggu, ingatan masa lalu? Bukankah Zie amnesia total pasca kecelakaan? Zie juga tak tau mengapa ini bisa terjadi padanya.
Kepala Zie mendadak pusing dan pandangannya buram. Sekelebat ingatan tentang ibu kandungnya yang sering memarahinya dan memukulnya dengan gagang sapu terlintas di benaknya.
Zie linglung kemudian berpegangan pada meja makan. Sedangkan tangan yang satunya mencekram kepalanya dengan erat. Mereka yang berada di dapur mendadak panik saat melihat keadaan Zie yang hampir terjatuh kalau tak berpegangan meja makan.
"Zie, Zie, Are you okey?" Tanya Jean khawatir sambil membawa Zie ke pelukannya. Tiba-tiba saja, Zie kembali ke alam sadarnya dan pandangannya kembali jelas. Bisa dilihat kalau Mommy, Daddy dan juga abangnya panik akan dirinya.
Dia melepaskan pelukan Jean sambil sesekali memegangi kepalanya yang berdenyut hebat.
"Yes, I'm okey." Sahut Zie tanpa sadar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aziela [Revisi]
Teen FictionPROSES REVISI! "Dee Zie, Lo gak mau gabung sama abang?" tanya Dean. "Stop panggil Ela adik! dan stop manggil diri kamu sebagai abang Ela! KARENA ELA BUKAN ADIK KALIAN! BAHKAN, ELA BUKAN KELUARGA PRADIPTA!" teriak Aziela mengeluarkan unek-uneknya yan...