Warning!! Chapter ini mengandung bawang. Jadi siapkan tisu kalian🙂.
•••
02. Kenapa?
•••
"Tidak butuh luka baru."
-Aziela.YHappy Reading!!
Selama 5 tahun Ela tinggal bersama dengan dokter Rita. Selama itu pula dokter Rita yang membiayai kehidupan Ela, dari mulai uang jajan, kebutuhan pokok, sampai sekolahnya.
Ela kecil kini tumbuh menjadi gadis cantik dengan rambut panjang bergelombang yang sangat indah di pandang.
Hari ini kelulusan Ela di Sekolah Menengah Pertama. Hari yang Ela tunggu-tunggu selama tiga tahun ini.
"BUNDAAAAA! ELA LULUS, LOH!" Pekik girang Ela yang sedang berjalan di koridor rumah sakit yang mendapat tatapan geli dari para suster dan Dokter yang melohatnya. Ela langsung mendatangi rumah sakit tempat bundanya bekerja karena ia tak sabar menunjukkan nilainya.
Tapi, saat di depan ruangan dokter Rita, Ela samar-sama mendengar percakapan dokter Rita dengan seseorang.
"Bagaimana keputusanmu?" tanya seseorang.
Dr. Rita menghela napas. "Break 1 tahun demi kesehatannya."
"Apakah kau yakin?" tanyanya lagi.
"Ini demi kesehatannya, jadi dia harus rela!" Finis dokter Rita.
Ela menaikan satu alisnya. Tetapi Ela hanya berpikir positif. Mungkin sedang berbicara dengan keluarga pasien.
Tokk ... Tokk ....
"Assalamu'alaikum, Bunda," Sapa Ela dengan senyum manisnya.
Rita yang mendengar ketukan di pintu langsung menoleh dan mendapati Ela dengan tropi dan juga rapor di tangannya.
"Wa'alaikumsalam, Sayang," Balas Rita dengan senyuman hangat.
"Bunda tau, gak?" tanya antusias Ela.
"Apa tuh?" Tanya Rita dengan antusias juga.
"ELA LULUS DENGAN NILAI TERBAIKK, BUNDAA! Ela gak nyangka." Teriak Ela dengan air mata yang menetes di pipinya.
Rita yang melihat Ela menangis langsung memeluknya. "Selamat anak, Bunda. Tapi kenapa Ela nangis? Ada apa, Sayang?."
Buru-buru Ela mengusap air matanya dan membalas pelukan Rita tak kalah erat. "Ini namanya air mata kebahagiaan, Bunda."
"Benarkah itu?" Tanya Rita meyakinkan. Ela hanya menangguk lalu tersenyum.
"Ekhem"
Deheman seseorang mengalihkan atensi anak dan ibu yang saling berpelukan itu.
"Eh, maaf, yah, Dina. aku lupa kamu ada disini," ucap Rita tak enak hati. Seseorang yang di panggil Dina itu hanya mengangguk maklum.
"Sayang, kenalin itu namanya Bu Dina. Dia temen Bunda sekaligus guru bimbingan kamu," jelas Rita kepada Ela.
Ela mengernyit bingung, guru bimbingan? Kenapa Ela punya guru bimbingan?.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aziela [Revisi]
Novela JuvenilPROSES REVISI! "Dee Zie, Lo gak mau gabung sama abang?" tanya Dean. "Stop panggil Ela adik! dan stop manggil diri kamu sebagai abang Ela! KARENA ELA BUKAN ADIK KALIAN! BAHKAN, ELA BUKAN KELUARGA PRADIPTA!" teriak Aziela mengeluarkan unek-uneknya yan...