Aziela || 05

1.3K 139 22
                                    

05. Kecelakaan? (Lagi)

•••

Pura-pura bahagia ga ada gunanya.
-Aziela.Y

Happy Reading!!

Malam ini, Ela harus berjalan di gang yang sepi dengan udara yang dingin. Ela mengeratkan tudung hoodienya agar sedikit hangat.

"Kalo gak karena laper, males banget Ela keluar malem-malem gini nyari kang bakso." Ela menggerutu karena dia lupa untuk membeli makanan tadi siang.

Gadis itu sampai di jalan raya dan matanya mulai mencari dimana ada gerobak bakso yang mangkal. Saat Ela menemukannya, mata Ela menyilau karena ada cahaya truk yang menyorot ke arahnya.

Mata Ela menyipit untuk melihat apa yang terjadi. Ela seketika terkejut melihat seorang wanita paruh baya hendak menyebrang sambil berbicara di telpon.

Sepertinya wanita itu tak tau bahwa ada truk di sampingnya yang sudah mengklakson ke arahnya agar menghindar dari jalan raya karena sepertinya rem truk itu blong.

Ela menghembuskan napas. Ini seperti kejadian 6 tahun lalu. Ela bimbang harus berbuat apa, Ela masih trauma karena menyelamatkan orang. Tetapi, Wanita itu sedang dalam bahaya.

Mau tak mau, Ela segera berlari ke tengah jalan untuk membantu wanita itu agar menyingkir dari jalan raya. Tapi setelah mendorong wanita itu untuk menyingkir, tubuh Ela sudah terhempas beberapa meter ke depan dengan darah yang bercucuran di kepalanya.

Hoodie blue sky nya sudah berlumur darah segar. Ela tersenyum, setidaknya dia masih bisa menolong orang lain walaupun nyawanya melayang.

Samar-samar Ela mendengar teriakan dari wanita yang telah dia selamatkan. Ela senang wanita itu tidak apa-apa.

"Bundaa ... Ela akan nyusul Bundaa ..." gumam Ela lalu semuanya menggelap.

-Aziela-

"Dia kenapa?" Tanya suster yang mendorong brankar yang berisi jenazah seorang gadis di atasnya.

"Tertabrak karena menyelamatkan seseorang," jawab suster lainnya.

"Bagaimana dengan keluarganya?" tanyanya lagi.

"Dia tak punya keluarga."

"Kasian sekali, semoga dia tenang, yah" ucap suster itu.

Cowo yang mendengarnya hanya acuh mendengar ghibahan dua suster itu. Dia lebih memilih memasuki ruangan yang di tempati oleh seorang gadis beberapa minggu ini.

Cowo itu melihat seorang gadis terbaring lemah di brankar dengan alat medis yang menghiasi tubuhnya. Gadis itu koma beberapa minggu ini dan sampai sekarang belum ada tanda-tanda untuk siuman.

"Gue dateng," ucapnya lalu duduk di sebelah brankar dan menegang tangan dingin gadis itu.

"Makasih udah nyelametin Mommy gue ..." Lirihnya sambil mengecup tangan dingin itu. "Aziela ... " lanjutnya.

Lalu cowok itu beranjak dari duduk hendak ke kantin. Namun baru beberapa langkah dia berjalan, langkahnya terhenti kala mendengar suara lirih.

"Ela mohon jangan pergi ..." lirih Ela dengan mata yang masih terpejam tetapi air matanya mengalir.

Aziela [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang