Part ini amburadul kek hubungan sy sama mantan😆. Jadi, mohon di pahami dengan seksama.
•••
16. Dia ... kembali
•••
Kenapa lo kembali saat gue udh lupain semuanya?"
-JeanGvno.PHappy Reading!!
Seperti yang di rencanakan sebelumnya, Reza dan Rani pergi honeymoon ke swiss hari ini. Sebenarnya mereka tak ingin pergi, namun karena paksaan dari Zie yang membuat mereka tak jadi membatalkan niat untuk tidak pergi.
Hari ini Zie tak sekolah berhubung keadaannya kurang sehat karena kemarin minum air kolam. Matanya merah dan hidungnya gatal. Sebenarnya Jean sudah menyuruh Zie untuk tetap di kamar, tetapi Zie tidak mau.
Zie sangat bosan karena tak ada yang bisa di ajak main. Di mansion hanya ada beberapa Maid dan bodyguard saja. Dia menghela napas gusar. Sungguh, Dia benar-benar bosan.
"Nona Muda, Bibi dan yang lain mau belanja bulanan sama beli beberapa camilan buat Non. Non ga pa-pa 'kan di sini sendiri? Di luar juga ada satpam dan Bodyguard yang siap jaga Non," ujar salah satu Maid yang mendatangi Zie di ayunan taman. Zie mengangguk lalu melanjutkan membaca novelnya.
"Bi, Beliin Zie es krim yang banyak, yah. Sama permen cupa-cupa," Pesan Zie saat Maid itu belum pergi dari sana. Maid mengangguk lalu membungkukkan badan pamit setelahnya pergi di ikuti para Maid lainnya.
"Kemaren kata bang Dean, Mansion ada tamu. Tapi, Zie gak liat tamunya, tuh," Zie mengingat-ingat perkataan Dean kemarin kalau mereka kedatangan tamu permanent yang tak lain adalah Izan.
"Jadi penasaran," Lanjutnya lagi sambil memakan kripik kentang favoritnya.
Brakk
Salah satu Bodyguard yang berjaga di belakangnya tiba-tiba tumbang. Zie membalikkan badannya dan terkejut.
"Om, Om, Bangun, Om." Zie menepuk-nepuk pipi Bodyguard itu tetapi tak kunjung bangun.
"OM YANG PAKE BAJU ITEM!!" Teriak Zie panik. Zie tak tau nama mereka siapa. jadi, dia memanggil para Bodyguardnya dengan sebutan seperti itu.
Langsung saja semua Bodyguard yang sedang berjaga di sekitaran manison mendatangi Zie yang sedang panik.
"Kenapa, Non?" Tanya salah satu Bodyguard.
"Pingsan." Singkat, padat, jelas. Para Bodyguard mengangguk lalu membawa Om yang pingsan tadi ke rumah belakang khusus Maid & Bodyguard.
Setelah dirasa semuanya pergi, Zie kembali duduk di ayunan dan kembali memakan kripik kentang dengan santai. Sampai ...
Bugh
Kepala Zie di hantam balok kayu besar. Zie membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang telah menyerangnya. Yang pertama ia lihat adalah seseorang yang memakai jubah hitam dan masker yang bertengger manis di mulutnya.
Orang itu bersmirk di balik masker hitamnya. Kemudian meninggalkan Zie yang sedang pingsan sendirian.
-Aziela-
"KENAPA KALIAN BISA LALAI, HAH?" Teriak Jean murka. Saat pulsek tadi, Jean, Dean dan juga Izan di kejutkan dengan Zie yg tak sadarkan diri di ayunan tanpa ada yang tau keadaan gadis itu.
Para Bodyguard yang di marahi hanya menunduk takut dengan tuan muda mereka. Mereka merutuki diri mereka masing-masing karena lalai menjaga Nona muda.
"M-maaf, Tuan Muda. Tadi salah satu dari kami ada yang pingsan. trus, Nona Muda menyuruh kami untuk membawanya ke rumah belakang," Jelas salah satu Bodyguard dengan takut.
Jean mengacak rambutnya frustasi. "SEHARUSNYA SALAH SATU DARI KALIAN TETEP JAGAIN ZIE!! KALIAN TAU 'KAN KALAU ZIE SEDANG SAKIT!!"
"Je, Tenang. Ini rumah sakit." Ucap Dean menenangkan adiknya yang sedang marah. Bahkan wajahnya saja sudah merah padam.
Dean menyuruh para Bodyguard tadi untuk pergi saja dari pada kena amuk Jean. Izan membantu Dean menenangkan Jean dengan mengusap usap punggung Jean memberi ketenangan.
Bahu Jean merosot ke bawah. Dia merasa gagal menjaga Zie! Sekali lagi, Zie harus terbaring lemah di rumah sakit dengan selang yg menghiasi tubuh mungilnya.
"Gue gagal jadi abang yg baik buat Zie! Gue gagal jaga dia! Gue lalai jaga dia!." Lirih Jean. Dia terus menerus menyalahkan dirinya sendiri atas apa yg terjadi kepada Zie. Bahkan saat ini dia menangis! Lebay memang, tapi Jean benar benar meneteskan air matanya saat melihat keadaan Zie yg jauh dari kata baik. Kepala Zie di perban, alat bantu pernapasan melekat cantik di hidung mancungnya.
"Stop, Je. Lo gak gagal. Stop nyalahin diri lo sendiri. Lo udah berusaha jadi Abang yang baik buat Zie." Tegas Izan saat melihat temannya terpuruk. Bahkan seragam sekolah masih melekat di badan mereka.
"Gue gagal, Zan. Kalo aja gue gak ninggalin dia sendiri di rumah, ini semua gak akan pernah terjadi." Jean masih terus menyalahkan dirinya sendiri. Dean dan Izan hanya mampu menghembuskan napas kasar, percuma saja menenangkan manusia kutub yang sedang marah ini.
Brakk
"OH MY GOD, ZIE. LO KENAPA, MY BABY MY HONEY MY SWEETY?" Heboh Izan dan Ryan saat memasuki kamar inap VVIP Zie yang mendapat jeweran oleh Calvin.
"Lo bedua kalo mau bikin ribut, mending keluar." Perintah Calvin dengan wajah datarnya.
"Masuk bukannya salam, malah gebrak pintu." Cibir Dean.
Ryan dan Evan memegang dadanya dan memulai drama mereka. "Tega syekali kalian ini." ucap mereka dramatis yang membuat Dean, Izan dan Calvin merasa jyjyk.
Jean menghempaskan tangan Dean dan Izan dengan kasar lalu bangkit menuju sebelah brankar Zie. Dia duduk di kursi yang telah disediakan lalu menunduk menyesal.
Dean yang mengerti keadaan langsung menjinjing Evan dan Ryan bak anak kucing keluar ruangan agar tak membuat keributan. Yang di susul Izan dan Calvin dari belakang.
"Apa, sih." Sewot Evan lalu melepaskan tangan Dean dari kera seragamnya. Setelah mendapat kabar kalau Zie masuk rumah sakit, mereka bertiga bergegas kesini tanpa berganti baju.
"Biarin Je sendiri. Dia butuh ruang." Calvin menyahut.
"Jadi kita mau kemana ini, Abang-Abang yang Gabteng?" ucap Ryan dengan senyum paksa.
"Kantin, Kuy." Ajak Evan lalu menggiring mereka bertiga ke kantin rumah sakit.
Sedangkan di dalam ruangan, Jean mengusap usap punggung tangan Zie yang tak di infus.
"Maafin gue, Zie. Karena gue, lo masuk rumah sakit lagi." Lirih Jean.
Tak terasa air mata Jean menetes ke tangan putih Zie. Jean teringat sesuatu! Argh dia benar-benar lupa pada kotak itu!.
"Apa ini ada hubungannya?" Gumam Jean sambil mengusap air matanya kasar.
"Kalau iya!, Gue gak akan segan-segan buat bunuh dia." Mata Jean yang teduh kini tergantikan oleh kilat amarah yang memuncak.
•
•
•
•"Lets play the game."
-AZIELA-
19 Juni 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
Aziela [Revisi]
JugendliteraturPROSES REVISI! "Dee Zie, Lo gak mau gabung sama abang?" tanya Dean. "Stop panggil Ela adik! dan stop manggil diri kamu sebagai abang Ela! KARENA ELA BUKAN ADIK KALIAN! BAHKAN, ELA BUKAN KELUARGA PRADIPTA!" teriak Aziela mengeluarkan unek-uneknya yan...