#31. Hal Mengganjal..

127 22 2
                                    

Di kediaman pribadi Jinxu cang, ia tengah mengasah pedang kesayangannya. Di sana juga ada Changyi yang hanya berdiam diri dengan kepala menunduk menatap lantai, lalu Jinxu cang meletakkan pedangnya dan melangkah mendekat ke hadapannya.

"Changyi, sebentar lagi kau akan menjadi jendral kepercayaan khusus untukku, jadi.. teruslah berlatih, karena setelah kau naik jabatan, maka kau akan di sibukkan dengan berbagai rencana yang telah aku susun" ucap Jinxu cang.

"Baik yang mulia, sebelumnya aku ingin bertanya sesuatu pada anda" ujar Changyi.

"Apa itu? katakan saja" ujar Jinxu cang tersenyum.

"Tentang gadis itu, apa yang harus kulakukan selanjutnya? maafkan aku karena tidak bisa membunuhnya saat itu" ujar Changyi menunduk. Jinxu cang tertawa sembari menyentuh bahu Changyi.

"Kau tidak perlu khawatir, aku telah merubah pemikiranku untuk menghabisi gadis itu" ucapan Jinxu cang membuat Changyi terheran dan sedikit terkejut.

"Apa?? mengapa yang mulia?" ujar Changyi penasaran.

"Kelihatannya aku juga membutuhkan gadis itu. Sepertinya, dia berguna untuk kita menggali lebih dalam keberadan lotus perak. Aku yakin, dia pasti sangat berpengaruh dalam penemuan lotus perak" ujar Jinxu cang.

"Jadi, apa yang harus kulakukan pada gadis itu?" ujat Changyi.

"Mungkin suatu saat, aku akan menangkapnya dan menjadikannya tahanan dalam melancarkan rencana kita" ujar Jinxu cang tersenyum licik.
.

Esoknya di sebuah aula besar istana, tengah di adakan jamuan makan untuk perayaan pengangkatan Changyi sebagai jendral utama di wilayah khusus milik Jinxu cang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Esoknya di sebuah aula besar istana, tengah di adakan jamuan makan untuk perayaan pengangkatan Changyi sebagai jendral utama di wilayah khusus milik Jinxu cang. Jinhou datang ke aula itu sambil menatap suasana sekelilingnya. Ia merasa asing dengan keadaan di sana dan ingin sekali bibirnya menyampaikan kabar, jika Xue luan saat ini tengah terluka parah namun, Kaisarnya itu memintanya untuk diam tak memberitahukan kondisi dirinya.

Jinhou datang kehadapan Jinxu cang lalu menunduk hormat, "Hormatku pada yang mulia Jinxu cang" ucap Jinhou.

"Jinhou? selamat datang, di mana Kaisar? kami tengah menunggu kedatangannya" ujar Jinxu cang.

"Maafkan hamba, tapi Kaisar tidak bisa hadir, jadi hamba yang mewakilinya" jawab Jinhou.

"Ada apa? apa terjadi sesuatu?" ujar Jinxu cang khawatir.

"Tidak yang mulia, Kaisar baik-baik saja, beliau ada urusan yang sangat penting, maka dari itu tidak bisa hadir" Jinhou berusaha mencari alasan untuk menutupi keadaan Xue luan.

"Baiklah, kalau gitu aku yang akan membuka acara ini." Jinxu cang bangkit dari kursinya dan berjalan ke tengah aula itu untuk membuka jamuannya. Tatapan Jinhou sangat datar sembari duduk di tempatnya. Selama acara berlangsung, Jinhou menatap sinis ke arah Changyi. Ia bahkan menggenggam erat cangkir kecilnya seakan muak dan juga kesal. Sedangkan Changyi terlihat bahagia hingga tertawa lepas selama perjamuan itu berlangsung. Changyi menikmati semuanya tanpa ada rasa beban dan beberapa gadis yang melayani di sampingnya sibuk menuangkan anggur ke cangkirnya. Setelah acara jamuan itu selesai, Jinhou keluar dari aula itu dan melihat Changyi tengah berjalan pergi, lalu ia menghentikannya.

Lotus PerakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang